Spesifikasi Control Valve CONTROL VALVE

Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010. pengontrolan dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Pada umunnya, bahan pembentuk control valve terbuat dari jenis logam yang tahan terhadap temperatur tinggi dan tahan karat.

3.5 Spesifikasi Control Valve

Spesifikasi Control Valve di dasarkan pada Body, Actuator, Positioner, Transmitter, Service Conditions. Body Sesuai dengan pembahasan pada sub bab sebelumnya, type body control valve ada beberapa jenis, yaitu : jenis globe, angle, three-way, butterfly, saunders, cage, Y- style dll, yang pemilihan penggunaannya didasarkan pada jenis material pembangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan, biasanya keterpasangannya berdasarkan besar pipa dalam ukuran inci, juga perakitan body yang didalamnya terdapat plat diafragma, packing, steams, dll. Actuator Actuator juga terdiri dari beberapa jenis yaitu : - Aktuator diafragma Actuator jenis ini umumnya berbentuk diafragma fleksibel, system kerjanya bila ada sinyal udara yang menghasilkan tekanan terhadap diafragma, baik tekanan tinggi atau rendah, maka diafragma akan langsung merespon - Actuator piston Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010. Actuator jenis ini umumnya terbuat dari besi tuang sehinggga mempunyai rating tekanan yang tinggi, karena mempunyai rating tekanan yang tinggi, sehinga pada diameter kecil memiliki gaya yang sangat tinggi. - Actuator hidroelektrik Ada banyak peningkatan penerimaan instrument control listrik dalam suatu proses kontrol, jenis ini disamping menghasilkan error Dea latic juga dapat mengkoreksi sibyal, menghasilkan berbagai sinyal listrik berdaya rendah yang bersifat transducer. - Actuator servo kinerja tinggi Actuator jenis ini digunakan untuk mengatasi tekanan tinggi yang bias saja tiba – tiba terjadi atau sangat ekstrim yang membutuhkan pembukaan dari katup secara cepat yang mengarahkannya pada frekuensi gerakan yang sangat tinggi. - Actuator elektro mekanika Actuator jenis ini terdiri dari roda – roda bergigi bermotor untuk menggerakan batang katup, actuator jenis ini memiliki kelemahan tidak dapat berhenti secara langsung atau respon cepat mematikan roda – roda gigi bermotornya. Positioner Positioner yang sering digunakan adalah jenis positioner gerak seimbang, positioner ini juga mempergunakan tekanan balik nozzle sebagai tenaga untuk membuat sumbat relay dalam mengatur besaran sinyal penggerak kontrol, besarnya tekanan balik nozzle di tentukan oleh kerenggangan flepper dab nozzle, sedangkan kerenggangan itu sendiri ditentukan oleh kesimbangan antara bellow input dan cam, Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010. pengerakan input di dapat dari sinyal output kontroller sedangkan pergerakan cam di dapat pergerakan tiang penggerakan kontrol yang diteruskan melalui tuas – tuas penghubung. Bila kedua pergerakan ini belum seimbang, berarti posisi tiang penggerak kontrol atau bukan kontrol masih menyimpang dari yang seharusnya. Transmitter Pada bab sebelumnya kita sudah membahas mengenai transmitter, transmitter ada dua jenis, tetapi pada perkembangan sekarang ini yan paling sering digunakan adalah transmitter jenis elektrik, tetapi transmitter ini memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu berfungsi untuk mengubah sinyal proses menjadi sinyal pneumatic atau sinyal listrik, serta mengirimkan sinyal itu ke alat penerima seperti pencatat, pengatur, dan penunjuk. Service Conditions Pada bagian service, yang paling penting kita perhatikan adalah jenis fluida yang melaluinya baik berdasarkan viskositas fluida, lalu kapasitas maksimum aliran yang dapat di kontrolnya, variasi tekanan yang akan diterima, dan suhu yang akan di dapat dari fluida yang mengalir, setelah kita mengetahuinya, maka dapat memprediksikan kapan saatnya kontrol tersebut harus diservis atau dikalibrasi ulang, ini untuk kelancaran dari proses produksi dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Eva Febrina Sinulingga : “Penggunaan Control Valve Pada Sterilizier Dengan Fig 360 – 104 Untuk Mengontrol Aliran Steam” Aplikasi PTPN IV Unit Usaha Adolina Sumatera Utara, 2010.

3.6 Keterpasangan atau Instalasi Alat