17
2.6. Manajemen Proyek Konstruksi
Manajemen proyek konstruksi merupakan suatu sistem manajemen yang dilakukan oleh sebuah tim atau kelompok orang yang mewakili owner, perencana,
dan perusahaan kontraktor dalam suatu pekerjaan proyek konstruksi. Proses dari manajemen konstruksi meliputi kegiatan perencanaan, koordinasi
dan pengendalian sumber daya material, alat, dan tenaga kerja dalam jangka waktu, biaya, dan kualitas yang telah ditetapkan agar mencapai tujuan sasaran proyek
konstruksi. Cepat lambatnya suatu pekerjaan juga tergantung pada banyaknya jumlah
pekerja. Makin banyak jumlahnya maka pekerjaan tersebut akan makin cepat selesainya. Namun hal ini belum tentu menjamin seberapa efektif pekerja tersebut
melakukan pekerjaannya. Sebaiknya jumlah pekerja disesuaikan dengan banyaknya pekerjaan, tingkat kesulitan, dan target waktu yang telah ditetapkan. Sebab jumlah
pekerja yang banyak akan menambah beban biaya yang harus dikeluarkan.
2.6.1. Proses Konstruksi
Proses konstruksi meliputi perencanaan, penjadwalan, dan rangkaian pekerjaan di lapangan. Suatu proses konstruksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan
konstruksi akan mendasari biaya yang akan dikeluarkan untuk proyek konstruksi tersebut. Setiap proses konstruksi memiliki keunggulan dan kelemahan masing-
Universitas Sumatera Utara
18 masing. Namun dipilih yang tentunya sesuai dengan keadaan dan kebutuhan di
lapangan. Pemilihan proses konstruksi yang tepat akan mempercepat waktu penyelesaian sebuah proyek.
2.6.2. Pekerja Yang Terampil
Kualitas suatu produk yang dihasilkan oleh produsen dapat dipengaruhi salah satunya oleh ada tidaknya pekerja yang terampil. Untuk memperoleh pekerja yang
terampil dibutuhkan adanya pengembangan dan pelatihan para pekerja. Pelatihan ini biasanya dilakukan untuk jangka pendek dan diperuntukkan bagi pekerja yang
langsung berhubungan dengan pekerjaan di lapangan. Tujuan adalah agar mereka dapat bertambah keterampilannya dalam menggunakan peralatan dan mesin baru.
2.6.3. Lingkup Pekerjaan Konstruksi Jalan Raya
Lingkup tugas dari konstruksi jalan raya dibagi menjadi, tahap persiapan, perancangan dan pelaksanaan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
2.6.3.1. Tahap Persiapan Pada tahapan ini konsultan Jalan Raya membantu pengelola proyek
melaksanakan pengadaan, menyusun Kerangka Acuan Kerja, dan menyiapkan
Universitas Sumatera Utara
19 kontrak perjanjian pekerjaan. Kegiatan awal dalam persiapan adalah mobilisasi
personal tenaga ahli maupun tenaga pendukung. 2.6.3.2. Tahap Perancangan
Tahapan ini merupakan implementasi dari usulan yang telah ditetapkan dan diperioritaskan oleh masyarakat. Selanjutnya tahapan ini lebih banyak dilakukan oleh
fasilitator. Pada tahapan ini fasilitator akan melakukan survey pendahuluan, survey lokasi, penilaian kelayakan mengenai dampak lingkungan, penghitungan dan
penggambaran teknis, pembuatan spesifikasi teknis, estimasi biaya, dan transfer ilmu pengetahuan kepada masyakat terutama kepada panitia pembangunan yang tergabung
dalam inti. Kegiatan yang harus dilakukan pada tahap ini adalah melakukan pekerjaan desain engineering dan pengendalian aspek biaya, jadwal dan mutu.
2.6.3.3. Tahap Pelaksanaan Pada tahapan ini konsultan mempunyai tugas mengevaluasi program
kegiatan pelaksanaan konstruksi arahanpendampingan dari Fasilitator. Selain itu hal yang dilakukan pengendalian program pelaksanaan, melakukan koordinasi berbagai
pihak, dan melakukan kegiatan pengawasan, serta menyusun laporan pelaksanaan. Pengendalian biaya dan jadwal pada pelaksanaan pada tahapan ini adalah
menganalisa aspek-aspek, pemakaian jam-orang dibanding dengan anggaranperencanaan, berbagai pekerjaan dibanding dengan jadwal induk yang telah
dibuat perancang, efisiensi penggunaan sumber daya, kinerja dan produktivitas.
Universitas Sumatera Utara
20
2.6.4. Teknik Perencanaan Jalan