3. Penicillium sp.
Kingdom :
Fungi Divisio
: Eumycota
Sub-divisio :
Ascomycotina Clas
: Plectomycetes
Ordo :
Eurotiales Famili
: Euroticeae
Genus :
Penicillium Doctorfungus, 2007.
Bentuk Makroskopik Penicillium sp.
Koloni Penicillium adalah koloni yang cepat tumbuh dengan stekstur, datar, berserabut, dan beludru, berupa wol, atau kapas. Pada awalnya warna
koloni-koloni bewarna putih kemudian berubah warna menjadi berwarna biru dan hijau, abu-abu hijau, abu-abu kuninglansat, kuning atau merah muda. Dapat
tumbuh pada suhu 25 - 37
C Doctorfungus, 2007.
4. Trichoderma sp.
Kingdom :
Fungi Divisio
: Amastigomycota
Sub-divisio :
Deuteromycotina Clas
: Deuteromycetes
Ordo :
Moniliales Famili
: Moniliaceae
Genus :
Trichoderma Doctorfungus, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Trichoderma adalah fungi berserat yang penyebarannya terdapat secara luas di dalam tanah, vegetasi yang membusuk, dan kayu. Fungi ini dapat
berkembang dengan baik pada suhu 25-30° C, tapi tidak akan dapat tumbuh pada suhu di atas 35° C. Pada awalnya koloni berbentuk transparan terutama pada
media seperti agar-agar tepung jagung atau lebih putih pada media agar-agar kentang PDA. Miselium biasanya tidak jelas pada agar-agar tepung jagung,
bentuk konidia biasanya dalam satu minggu sudah terbentuk dan berkumpul
seperti gumpalan yang padat dengan warna hijau atau kuning Wikipedia, 2009
Deskripsi Perombakan Bahan Organik
Bahan organik tersusun dari atas bahan-bahan yang sangat beraneka berupa zat yang berada dalam jaringan tumbuhan dan hewan. Penyusun organik
jaringan tumbuhan menjadi 6 kategori besar: 1.
Selulosa yang merupakan penyusun kimiawi terbanyak dengan jumlah 15-60 berat kering.
2. Hemiselulosa 10-30.
3. Lignin 5-30
4. Fraksi yang larut air sebanyak 5-30 mencakup gula, asam amino, dan
asam alifatik. 5.
Fraksi yang larut dalam larutan eter dan alkohol dalam jumlah yang sedikit, terdiri atas lemak, lilin, damar, dan sejumlah pigmen.
6. Protein dalam jumlah terbatas tempat N dan S tumbuhan banyak berada di
dalam strukturnya Alexander, 1961 dalam Notohadiprawiro, 1998.
Universitas Sumatera Utara
Fase Perombakan Bahan Organik
Perombakan bahan organik dibedakan menjadi tiga fase, yaitu: 1.
Fase biokimia awal yang terjadi di sekitar jaringan makhluk yang mati. Proses biokimia berlangsung dengan hidrolisis dan oksidasi.
Hidrolisis memecahkan secara parsial senyawa amilum menjadi gula dan protein menjadi peptida dan asam amino. Oksidasi
menguraikan senyawa cincin fenol menjadi senyawa yang memiliki warna daun dan jerami berubah warna.
2. Pemecahan mekanik menjadi bagian-bagian kecil oleh meso-dan
makrofauna dengan gigitan, kunyahan, dan cernaan. 3.
Penguraian mikrobiologi oleh semua organisme heterotrofik dan saprofik, baik flora maupun fauna. Proses yang terlibat adalah
enzimatik dan oksidasi. Penguraian enzimatik senyawa rumit menjadi yang lebih sederhana sebagian digunakan organisme untuk
membangun tubuh, akan tetapi terutama digunakan sebagai sumber energi Schroeder, 1984 dalam Bastoni, 1999.
Kecepatan bahan-bahan tanaman didekomposisi dipengaruhi oleh: 1.
Kandungan lignin dan lilin yang rendah 2.
Kehadiran sejumlah supply nitrogen yang tersedia 3.
Keadaan pH 4.
Kelembaban 5.
Temperatur 30-35 C pada kondisi aerob Budianta, 1988.
Universitas Sumatera Utara
Manfaat Mikroba Bagi Kesuburan Tanah
Mikroba-mikroba tanah banyak yang berperan di dalam penyediaan maupun penyerapan unsur hara bagi tanaman. Tiga unsur hara penting tanaman,
yaitu Nitrogen N, Fosfat P, dan Kalium K seluruhnya melibatkan aktivitas mikroba tanah. Hara N sebenarnya tersedia melimpah di udara. Kurang lebih 74
kandungan udara adalah N. Namun, N udara tidak dapat langsung diserap oleh tanaman. Tidak ada satupun tanaman yang dapat menyerap N langsung dari udara.
N harus difiksasiditambat oleh mikroba tanah dan diubah bentuknya menjadi tersedia bagi tanaman. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dengan
tanaman dan ada pula yang hidup bebas di sekitar perakaran tanaman. Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk tanaman leguminose saja,
sedangkan mikroba penambat N non simbiotik dapat digunakan untuk semua jenis tanaman. Mikroba tanah lain yang berperan di dalam penyediaan unsur hara
tanaman adalah mikroba pelarut fosfat P dan kalium K. Hara P sedikittidak tersedia bagi tanaman, karena terikat pada bahan organik yang sukar larut. Di
sinilah peranan mikroba pelarut P. Mikroba ini akan melepaskan ikatan P dari bahan organik dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak sekali mikroba yang
mampu melarutkan P, antara lain: Aspergillus sp, Penicillium sp, Zerowilia lipolitika, Pseudomonas sp, Bacillus megatherium var. Phosphaticum. Mikroba
yang berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan K. Beberapa mikroba tanah juga mampu menghasilkan hormon
tanaman yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Hormon yang dihasilkan oleh mikroba akan diserap oleh tanaman sehingga tanaman akan tumbuh lebih
cepat atau lebih besar. Sutedjo dkk,1991.
Universitas Sumatera Utara
Manfaat Mikroba Fungi bagi Tanaman
Fungi yang bermanfaat bagi tanaman disebut dengan Mikoriza. Istilah mikoriza diambil dari Bahasa Yunani yang secara harfiah berarti fungi mykos =
miko dan akar rhiza. Fungi ini membentuk simbiosa mutualisme antara fungi dan akar tumbuhan. Fungi memperoleh karbohidrat dalam bentuk gula sederhana
glukosa dari tumbuhan. Sebaliknya, fungi menyalurkan air dan hara tanah untuk tumbuhan. Mikoriza merupakan fungi yang hidup secara bersimbiosis dengan
sistem perakaran tanaman tingkat tinggi. Walau ada juga yang bersimbiosis dengan rizoid akar semu fungi. Asosiasi antara akar tanaman dengan fungi ini
memberikan manfaat yang sangat baik bagi tanah dan tanaman inang yang merupakan tempat fungi tersebut tumbuh dan berkembang biak. Fungi mikoriza
berperan untuk meningkatkan ketahanan hidup bibit terhadap penyakit dan meningkatkan pertumbuhan Hesti Tata, 2009 dalam Novriani Madjid,
2009. Berdasarkan struktur dan cara cendawan menginfeksi akar, mikoriza dapat
dikelompokkam ke dalam tiga tipe :
1. Ektomikoriza