sebuah gedung bertingkat adalah sebesar 37,44 m
3
hari. Dengan menggunakan tabel 3.2 maka didapatlah jumlah unit alat plambing untuk
penggunaan menara pendingin sebesar 3 FU. Maka total jumlah unit alat plambing yang terdapat dalam hotel Aryaduta ini :
WSFU
total
= WSFU
P4
+WSFU
L1
+WSFU
L2
+WSFU
L3
+WSFU
RF
= 129 FU + 571 FU + 450 FU + 523 FU + 3 FU = 1676 FU
Dengan menggunakan tabel 3.2 yang sistem yang didominasi dengan tangki gelontor, dengan cara interpolasi maka didapat jumlah kebutuhan air pada hotel
Aryaduta ini adalah sebesar Q
total
= 18,21
L s
= 65,56 m
3
jam.
3.2 Kapasitas Pompa
Dari hasil perhitungan yang diatas, maka didapat jumlah kebutuhan air pada hotel Aryaduta ini adalah 65,56 m
3
jam. Dalam perencanaan ini perlu diperhitungkan kebocoran-kebocoran pipa atau pemakaian air di pusat
penjernihan, cadangan pemadam kebakaran dan kapasitas pompa yang direncanakan adalah 1,1 sampai 1,15 kapasitas total [ Sularso, Haruo Tahara
hal 15] sehingga kapasitas pompa adalah : Q
p
= 1,15 x 65,56 m
3
jam = 75,394 m
3
jam = 76 m
3
jam Dari perhitungan di atas, kapasitas pompa yang direncanakan adalah 76 m
3
jam.
3.3 Head Pompa
Head pompa adalah besarnya energi yang diperlukan pompa untuk memindahkan ataupun mengalirkan fluida dari keadaan awal menuju keadaan
akhir. Head total Pompa yang harus disediakan pompa untuk mengalirkan jumlah
Universitas Sumatera Utara
fluida seperti yang direncanakan dapat ditentukan dari kondisi instalasi yang akan dilayani oleh pompa tersebut.
Gambar sistem perpipaan pada pipa isap dan pipa tekan dilihat sebagai berikut gambar 3.1 , dimana keterangan dari unit-unit pada instalasi tersebut
adalah sebagai berikut: - Ground Tank
: Ground tank atau tangki bawah tanah yang berfungsi sebagai tempat pengumpulan air yang bersumber dari air bersih PDAM dan air
bersih sumur dalam. Ground tank memiliki kapasitas 150 m
3
. - Pompa
: Sebagai alat untuk memindahkan atau mentransfer air bersih dari ground tank ke tangki atas roof tank.
- Roof tank : berfungsi sebagai tempat tangki penampungan air bersih
yang telah dipompakan dari ground tank, yang emudian akan didistribusikan untuk kebutuhan hotel tersebut. Roof tank memiliki kapasitas 80 m
3
. Dengan menentukan titik 1 pada permukaan fluida dan titik 2 pada ujung pipa
keluar gambar 3.1 maka head pompa secara umum dinyatakan dengan :
Universitas Sumatera Utara
Tinggi gedung 62 m
65 m 3 m
Hs = 62 m
1,5 m 0,5 m
150 m
3
80 m
3
1 2
Permukaan air bawah
Permukaan air atas
Gambar 3.1 Instalasi pompa pada Hotel Aryaduta Keterangan gambar :
H
statis
= 62 m L
s
= 2 m L
d
= 68 m H
isap
= 3,5 m
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Isometrik instalasi pada Hotel Aryaduta
Universitas Sumatera Utara
a. Pertimbangan ekonomis Pertimbangan ini menyangkut biaya, baik untuk biaya pembangunan
instalasi maupun biaya operasi pemeliharaannya. Komponen biaya yang terpenting adalah biaya untuk energi atau daya. Agar biaya pemeliharaan
dapat ditekan, jumlah pompa harus tepat. Sedapat mungkin pompa-pompa yangdipakai sama spesifikasinya antara satu dengan yang lain agar
penyediaan suku cadangnya mudah dilakukan. b. Kapasitas aliran
Kapasitas suatu aliran pompa akan menentukan ukuran pompa dan daya yang dibutuhkan oleh pompa tersebut. Semakin besar kapasitas yang
dialirkan oleh pompa maka semakin besar pula ukuran dan daya pompa yang diperlukan.
Menggunakan hanya satu pompa untuk melayani laju aliran keseluruhan daam instalasi yang penting adalah besar resikonya. Instalasinya tidak
akan berfungsi sama sekali jika pompa satu-satunya itu rusak. Jadi untuk memperkecil resiko, perlu dipakai pompa cadangan.
Kapasitas dalam perencanaan ini adalah 76 m
3
jam. Sehingga direncanakan jumlah pompa sebanyak dua buah dengan spesifikasi yang
sama. Dalam operasinya, pompa beroperasi secara bergantian.
3.3.1 Perbedaan Head Tekanan ∆H
p
Head tekanan merupakan energi yang dibutuhkan untuk mengatasi perbedaan tekanan pada sisi isap dengan sisi tekan. Dalam sistem kerja ini tekanan
air memasuki pompa adalah sama dengan tekanan keluar yaitu 1 atmosfir, maka beda head tekanan pada sistem ini adalah nol.
3.3.2 Perbedaan Head Kecepatan ∆H
v
Dalam menentukan perbedaan head kecepatan aliran maka terlebih dahulu dicari besarnya kecepatan aliran dalam pipa. Diameter pipa hisapnya biasanya
ditentukan sedemikian sehingga kecepatan aliran 2 sampai 3 ms [ Soufyan M. Noerbambang, hal 98 ]. Untuk memperoleh kecepatan aliran dan diameter pipa
Universitas Sumatera Utara
isap yang sesuai, perhitungan awal sementara diambil batas kecepatan rata - rata 3 ms.
Dari persamaan kontinuitas diperoleh : Q
p
= V
s
. A
s
Dimana : Q
p
= Kapasitas pompa = 76 m
3
jam = 0,0211 m
3
s V
s
= Kecepatan aliran dalam pipa hisap ms A
s
= π4.d
is 2
= luas bidang aliran m
2
d
is
= diameter dalam pipa isap m Sehingga diameter pipa isap adalah :
d
is =
=
=
0,0946 m = 9,46 cm = 94,6 mm = 3,73 in Berdasarkan ukuran pipa standart ANSI B.36.10 Schedule 40, maka pipa
nominal 4 inch dengan dimensi pipa : - Diameter dalam d
is
= 4,026 in = 10.22 cm = 0.1022 m - Diameter luar d
os
= 4,5 in = 11,43 = 0,1143 m Dengan ukuran standar pipa tersebut di atas maka kecepatan aliran yang
sebenarnya sesuai dengan persamaan kontinuitas adalah : V
s
=
=
V
s
= V
s
= 2,573 ms diperoleh kecepatan aliran fluida masih memenuhi.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mempermudah perhitungan dalam perencanaan ini, maka nilai kecepatan pada sisi masuk V
s
sama dengan kecepatan pada sisi keluar V
d
sehingga nilai perbedaan head kecepatannya sama dengan nol,
∆
H
v
= 0.
3.3.3 Perbedaan Head Statis ∆H
s
Head statis adalah perbedaan ketinggian permukaan air pada reservoir bawah dengan ketinggian air maksimal pada reservoir atas seperti pada gambar
3.1. Dalam perencanaan ini head statis dapat dilihat pada gambar 3.1 yaitu : H
s
= 62 m
3.3.4 Kerugian head H
L
Kerugian head sepanjang pipa terbagi atas 2 yaitu kerugian akibat gesekan sepanjang pipakerugian mayor h
f
dan kerugian akibat adanya kelengkapanpada instalasi pipa kerugian minor h
m
. Kerugian akibat gesekan tergantung pada kekasaran dalam pipa dan sepanjang pipa. Kerugian akibat kelengkapan adalah
kerugian akibat adanya perubahan arah aliran dan kecepatan aliran.
3.3.4.1 Kerugian Head sepanjang Pipa Hisap a. Kerugian Head akibat gesekan pada pipa hisap
Besarnya kerugian head akibat gesekan pada pipa hisap menurut Darcy- Weisbach dapat diperoleh dengan persamaan [ Sularso, Haruo Tahara, hal 28 ]:
h
f
= f x
Dimana : h
f
= kerugian karena gesekan m f
= factor gesekan diperoleh dari diagram moody L
s
= panjang pipa isap m d
i
= diameter dalam pipa = 0,1022 m V
s
= kecepatan aliran fluida = 2,573 ms Bahan pipa isap yang direncanakan adalah Galvanized Iron dimana behan
pipa yang digunakan tersebut mempunyai kekasaran sebesar 0,00015 m [ tabel
Universitas Sumatera Utara
3.8]. Dan faktor pengotoran yang terjadi pada pipa terhadap fluida air dengan sistem terbuka terlihat pada tabel 3.7 berikut, namun menurut Michael Frankel,
faktor pengotoran pipa biasanya terjadi pada pipa sistem alat penukar kalor. Faktor pengotoran pada pipa mengakibatkan penurunan kalor yang ditransfer
antara shell dan tube. Karena instalasi merupakan instalasi untuk kebutuhan air bersih dingin sehingga tidak terjadi perbedaan suhu yang signifikan, maka faktor
pengotoran dapat diabaikan.
Tabel 3.7
Tipe Faktor pengotoran Fouling Factor pada pipa
Facility piping system handbook, hal 21.17 , Michael Frankel
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.8 Kekasaran relatif e dalam berbagai bahan pipa
Pipeline Material Absolute roughness, e
ft Mm
Glass and various plastics e.g.,PVC and PE pipes
Drawn turbings e.g., copper or aluminum pipes or turbings
Commercial steel or wrought iron Cast iron with asphalt lining
Galvanized iron Cast Iron
Wood stave Concrete
Riveted steel hydraulically smooth
5 x 10
-6
1.5 x 10
-4
4 x 10
-4
5 x 10
-4
8.5 x10
-4
6 x 10
-4
-3 x 10
-3
1 x 10
-3
-1 x 10
-2
3 x 10
-3
-3 x 10
-2
hydraulically smooth 1.5 x 10
-3
4.6 x 10
-2
0.12 0.15
0.25 0.18-0.9
0.3-3.0 0.9-9.0
Pump Handbook, Igor J. Karasik, William C.Krutzsc, Waren H. Frase, Joseph Messina
Maka kekasaran relative ed
i
adalah : ed
i
= = 0,0147
Faktor gesekan f dapat diperoleh dari diagram moody dengan terlebih dahulu mengetahui bilangan Reynold Re [ Pump Handbook, hal 131 ] :
Re = Dimana :
V
s
= kecepatan aliran fluida ms d
i
= diameter dalam m υ
= viskositas kinematik air pada suhu 20
o
C = 1,02.10
-6
m
2
s Sehingga bilangan Reynold Re adalah :
Re =
=
257804,5 turbulen Dari diagram moody untuk Re = 257804,5 dan ed
i
= 0,00147 dengan cara interpolasi, diperoleh faktor gesekan f = 0,022. Besarnya kerugian gesek
sepanjang pipa isap menurut Darcy Weisbach adalah : h
fs
= 0,022
x
= 0,145 m
b. Kerugian head akibat peralatan instalasi pada pipa isap h