Computational Fluid Dynamic CFD Fluent

4. Bagian-bagian Pompa Rusak - Gelembung-gelembung itu pecah di dalam dirinya sendiri, ini dinamakan imploding kebalikan dari exploding. Gelembung-gelembung itu pecah dari segala sisi, tetapi bila ia jatuh menghantam bagian dari metal seperti impeller atau voluteia tidak bisa pecah dari sisi tersebut, maka cairan masuk dari sisi kebalikannya pada kecepatan yang tinggi dilanjutkan dengan gelobang kejutan yang mampu merusak part pompa. Ada bentuk yang unik yaitu bentuk lingkaran akibat pukulan ini, dimana metal seperti dipukul dengan ball peen hammer. - Kerusakan ini kebanyakan terjadi membentuk sudut ke kanan pada metal, tetapi pengalaman menunjukan bahwa kecepatan tinggi cairan kelihatannya datang dari segala sudut. Semakin tinggi kapasitas pompa, kelihatannya semakin mungkin kavitasi terjadi. Nilai Specific speed pump yang tinggi mempunyai bentuk impeller yang memungkinkan untuk beroperasi pada kapasitas yang tinggi dengan power yang rendah dan kecil kemungkinan terjadi kavitasi. Hal ini biasanya dijumpai pada casing yang berbentuk pipa, dari pada casing yang berbentuk volute.

2.11 Computational Fluid Dynamic CFD Fluent

Computational Fluid Dynamic CFD dapat dibagi menjadi dua kata, yaitu: a. Computational : Segala sesuatu yang berhubungan dengan matematika dan metode numerik atau komputasi. b. Fluid Dynamic : Dinamika dari segala sesuatu yang mengalir. Ditinjau dari istilah di atas, CFD bisa berarti suatu teknologi komputasi yang memungkinkan untuk mempelajari dinamika dari benda-benda atau zat-zat yang mengalir. Secara definisi, CFD adalah ilmu yang mempelajari cara memprediksi n fluida, perpindahan panas, reaksi kimia, dan fenomena lainnya denga menyelesaikan persamaan-persamaan matematika model matematika. Dan Universitas Sumatera Utara Fluent adalah salah satu jenis program CFD yang menggunakan metode elemen hingga dan Fluent juga menyediakan fleksibilitas mesh yang lengkap, sehingga dapat menyelesaikan kasus aliran fluida dengan mesh grid yang tidak terstruktur sekalipun dengan cara yang relatif mudah. Penggunaan CFD umumya berhubungan dengan keempat hal berikut: 1. Studi konsep dari desain baru 2. Pengembangan produk secara detail 3. Analisis kegagalan atau troubleshooting 4. Desain ulang

2.11.1 Metode Diskritisasi CFD

CFD sebenarnya mengganti persamaan-persamaan diferensial parsial dari kontinuitas, momentum, dan energi dengan persamaan-persamaan aljabar. CFD merupakan pendekatn dari persoalan yang asalnya kontinum memiliki jumlah sel tak terhingga menjadi model yang diskrit jumlah sel terhingga. Perhitungan komputasi aljabar untuk memecahkan persamaan- persamaan diferensial ini ada beberapa metode metode diskritisasi, diantaranya adalah: a. Metode beda hingga b. Metode elemen hingga c. Metode volume hingga d. Metode elemen batas e. Metode skema resolusi tinggi Dan CFD FLUENT versi 6.1.22 sendiri menggunakan metode volume hingga Finite Volume Method sebagai metode diskritisasinya Firman Tuakia, hal 8 . Universitas Sumatera Utara

2.11.2 Proses simulasi CFD

Pada uumnya terdapat tiga thapan yang harus dilakukan ketika kita melakukan simulasi CFD, yaitu: 1. Preprocessing Komponen pre-processor merupakan komponen input dari permasalahan aliran ke dalam program CFD dengan menggunakan interface yang memudahkan operator, berfungsi sebagai transformer input berikutnya ke dalam bentuk yang sesuai dengan pemecahan oleh solver. Pada tahapan pre-processor, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1 mendefinisikan geometri daerah yang dikehendaki perhitungan domain; 2 pembentukan grid mesh pada setiap domain; 3 pemilihan fenomena kimia dan fisik yang dibutuhkan; 4 menetukan sifat-sifat fluida konduktivitas, viskositas, panas jenis, massa jenis dan sebagainya; 5 menentukan kondisi batas yang sesuai dengan keperluan. Ketepatan aliran dalam geometri yang dibentuk dalam CFD ditentukan oleh jumlah sel di dalam grid yang dibangun. Semakin besar jumlah sel, ketepatan atau ketelitian dari hasil pemecahan semakin baik. Mesh optimal tidak harus selalu seragam, dapat dilakukan dengan memperhalus mesh pada bagian yang memiliki variasi cukup besar dan semakin kasar untuk bagian yang relatif tidak banyak mengalami perubahan. 2. Solving Proses pada solver merupakan proses pemecahan secara matematika dalam CFD dengan software FLUENT 6.1.22. Metode yang digunakan adalah metode volume hingga finite volume yang dikembangkan dari metode beda hingga finite difference khusus. Proses pemecahan matematika pada solver digambarkan sebagai diagram alir metode SIMPLE Semi-Implicit Method for Pressure-Linked Equation Gambar 2 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.15 Diagram Alir Algoritma Numerik volume hingga dengan metode SIMPLE Proses pemecahan matematika pada solver memiliki 3 tahapan yaitu: 1 aproksimasi aliran yang tidak diketahui dilakukan dengan menggunakan fungsi sederhana; 2 diskretisasi dengan mensubstitusi hasil aproksimasi ke dalam persamaan aliran disertai dengan manipulasi Universitas Sumatera Utara matematis; 3 penyelesaian persamaan aljabar. Pada proses solver, terdapat 3 persamaan atur aliran fluida yang menyatakan hukum kekekalan fisika, yaitu : 1 massa fluida kekal; 2 laju perubahan momentum sama dengan resultansi gaya pada partikel fluida Hukum II Newton; 3 laju perubahan energi sama dengan resultansi laju panas yang ditambahkan dan laju kerja yang diberikan pada partikel fluida Hukum I Termodinamika. a. Kekekalan Massa 3 Dimensi steady state Keseimbangan massa untuk fluida dinyatakan sebagai berikut: Laju kenaikan massa dalam elemen fluida = Laju net aliran fluida massa ke dalam elemen batas x y w δ δ ρ z y u δ δ ρ z x v δ δ ρ x δ y δ z δ x y z z w w δ δ δ ρ ρ ∂ ∂ + z y x x u u δ δ δ ρ ρ ∂ ∂ + x z y y v v δ δ δ ρ ρ ∂ ∂ + Gambar 2.16 Elemen Fluida pada persamaan kekekalan massa Atau dapat ditulis dalam bentuk matematika sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Persamaan diatas merupakan persamaan kontinuitas untuk fluida. Ruas kiri menggambarkan laju net massa keluar dari elemen melewati batas dan dinyatakan sebagai faktor konveksi. b. Persamaan Momentum 3 Dimensi Steady State Persamaan momentum dikembangkan dari persamaan Navier-Stokes dalam bentuk yang sesuai dengan metode finite volume sebagai berikut: x δ y δ z δ fx z y p δ δ z y xx δ δ σ y x zx δ δ τ z x yx δ δ τ z y x x p p δ δ δ ∂ ∂ + z y x x xx xx δ δ δ σ σ ∂ ∂ + y x z z zx zx δ δ δ τ τ ∂ ∂ + z x y y yx yx δ δ δ τ τ ∂ ∂ + Gambar 2.17 Elemen fluida pada persamaan momentum Momentum x : Momentum y : \ Momentum z : Universitas Sumatera Utara c. Persamaan energi diturunkan dari Hukum I Termodinamika yang menyatakan bahwa : laju perubahan energi partikel fluida = laju penambahan panas ke dalam partikel fluida ditambahkan dengan laju kerja yang diberikan pada partikel. Secara matematika dapat ditulis sebagai berikut : Untuk Gas ideal : 3. Postprocessing Postprocessing adalah langkah akhir dalam analisis CFD. Hal yang dilakukan pada langkah ini adalah mengorganisasi dan menginterpretasi data hasil simulasi CFD yang bisa berupa gambar, kurva, dan animasi. Hasil yang diperoleh dari proses yang berada dalam pre-processor dan solver akan ditampilkan dalam post- processor. Tampilan tersebut dapat berupa : 1 tampilan geometri domain dan grid; 2 plot vektor; 3 plot permukaan 2 dan 3 dimensi; 4 pergerakan partikel; 5 manipulasi pandangan; 6 output warna.

2.11.3 Penggunaan CFD Fluent pada Pompa Sentrifugal

Pada pompa sentrifugal, yang dapat dianalisa oleh CFD Fluent ini adalah airan fluidanya, dimana dengan CFD Fluent ini kita dapat mensimulasikan vektor - vektor kecepatan yang terjadi pada impeler dan rumah keong pompa tersebut. CFD Fluent juga dapat mensimulasikan distribusi tekanan yang terjadi dalam pompa tersebut. Hasil simulasi aliran fluida ini adaah gambaran aliran fluida nantinya yang terjadi di lapangan. Pada gambar 2.14 dan gambar 2.15 merupakan contoh hasil dari simulasi pompa sentrifugal dengan massa alir 0,5 kgs dan tekanan pompa 0,5 atm. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.17. Hasil simulasi untuk vektor-vektor kecepatan yang terjadi Gambar 2.17. Hasil simulasi untuk distribusi tekanan yang terjadi Universitas Sumatera Utara

BAB III PERENCANAAN SPESIFIKASI POMPA

Dalam pemilihan pompa untuk maksud tertentu, agar dalam pengoperasiannya pompa tersebut dapat beroperasi dengan baik dan benar seperti yang diinginkan, terlebih dahulu harus diketahui kapasitas aliran dan head yang diperlukan untuk mengalirkan fluida yang akan dipompakan. Selain itu agar pompa dapat bekerja tanpa kavitasi perlu diperhitungkan berapa tekanan minimum yang harus tersedia pada sisi masuk pompa. Selanjutnya untuk menentukan penggerak mula yang akan digunakan, terlebih dahulu harus dilakukan penyelidikan tentang sumber tenaga penggerak pada pompa tersebut dioperasikan.

3.1 Kapasitas Aliran

Untuk menentukan tepat dan akuratnya kapasitas air yang diperlukan sangatlah sulit, maka dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode penaksiran. Ada beberapa metode yang digunakan untuk menaksir besar laju aliran air [Soufyan M. Noerbambang, hal 64], antara lain : a. Berdasarkan jumlah pemakai b. Berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing c. Berdasarkan unit beban alat plambing fixture unit a. Penaksiran berdasarkan jumlah pemakai Metode ini didasarkan pada pemakaian air rata-rata sehari dari setiap penghuni, dan perkiraan jumlah penghuni. Dengan demikian jumlah pemakaian sehari dapat diperkirakan, walaupun jenis maupun alat plambing belum ditentukan. b. Penaksiran berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing Metode ini digunakan apabila kondisi pemakaian alat plambing dapat diketahui misalnya untuk perumahan atau gedung kecil lainnya. Juga harus diketahui jumlah dari setiap jenis alat plambing dalam gedung tersebut. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Simulasi Pengaruh NPSH Terhadap Terbentuknya Kavitasi Pada Pompa Sentrifugal Dengan Menggunakan Program Komputer Computational Fluid Dyanamic Fluent

15 132 124

Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal Dan Analisa Numerik Menggunakan Program Komputer CFD FLUENT 6.1.22 Pada Pompa Sentrifugal Dengan Suction Gate Valve Open 100 %

15 75 132

Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal dan Analisa Numerik Menggunakan Perangkat Komputer CFD Fluent 6.1.22 Pada Pompa Sentrifugal Dengan Suction Gate Valve closed 50%

10 83 120

Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal dan Analisa Numerik Menggunakan Program Komputer CFD Fluent 6.1.22. Pada Pompa Sentrifugal Dengan Suction Gate Valve closed 25%

15 120 153

Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal dan Analisa Numerik Menggunakan Program Komputer CFD Fluent 6.1.22 pada Pompa Sentrifugal Dengan Suction Gate Valve closed 75%

10 94 119

Analisa Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal Pada Putaran 3000 RPM Dengan Menggunakan Software CFD Fluent 6.1.22

12 66 119

Analisa Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal Pada Putaran 1500 RPM Dengan Menggunakan Software CFD Fluent 6.1.22

27 137 102

Simulasi Perancangan Pompa Sentrifugal pada Instalasi Rumah Sakit G.L.Tobing Tj.Morawa dengan Menggunakan Program Komputer CFD FLUENT versi 6.1.22

9 67 187

ANALISIS PERUBAHAN JUMLAH SUDU IMPELLER TERHADAP KECEPATAN DAN TEKANAN FLUIDA PADA POMPA SENTRIFUGAL MENGGUNAKAN FLUENT 6.23.26 PADA POMPA SENTRIFUGAL MENGGUNAKAN FLUENT 6.23.26 PADA POMPA SENTRIFUGAL MENGGUNAKAN FLUENT 6.23

1 8 18

SIMULASI PENGARUH NPSH TERHADAP TERBENTUKNYA KAVITASI PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER COMPUTATIONAL FLUID DYANAMIC FLUENT

0 0 12