Tindakan atau Praktek Proses Perubahan Perilaku

Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap terhadap stimulus atau objek tersebut. Dalam menentukan sikap yang utuh, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Misalnya, seorang ibu mengetahui dampak penggunaan plastik kresek hitam daur ulang sebagai wadah makanan siap santap. Pengetahuan tersebut akan membawa ibu untuk berpikir dan berusaha untuk mencegah dan meminimalkan penggunaan plastik kresek hitam daur ulang sebagai wadah makanan. Dalam berpikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga ibu berniat kecenderungan bertindak untuk mengganti plastik kresek dengan keranjang belanja. Dari hasil penelitian yang dilakukan Hesty Herlina Ompusunggu 2009, sikap siswa kelas X di SMU Negeri 14 Medan terhadap penggunaan plastik sebagai tempat penyimpanan makanan dan minuman lebih banyak dalam kategori baik yakni sebanyak 56 orang 72,73 . Sedangkan siswa yang memiliki kategori sedang sebanyak 10 orang 12,99 dan dalam kategori kurang sebanyak 11 orang 14,28.

2.5.3 Tindakan atau Praktek

Tindakan adalah gerakan atau perbuatan dari tubuh setelah mendapat rangsangan ataupun adaptasi dari dalam maupun luar tubuh suatu lingkungan. Tindakan seseorang terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut Notoatmodjo, 2003. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Contoh fasilitas adalah membawa wadah sendiri ketika membeli makanan siap Universitas Sumatera Utara santap. Perilaku masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan plastik sebagai wadah saat membeli makanan siap santap sangat sulit untuk diubah. Plastik yang dianggap lebih praktis dan murah seakan-akan membutakan masyarakat akan dampak kesehatan yang mengikutinya. Dari hasil penelitian yang dilakukan Nova Yanti Siregar 2011 pada ibu rumah tangga pengguna wadah plastik penyimpanan makanan dan minuman di Kelurahan Sidorame Timur Kecamatan Medan Perjuangan tentang tindakan responden mengenai tindakan menggunakan plastik , yang paling banyak adalah tindakan dalam kategori sedang sebesar 70 79,5, baik yaitu sebesar 18 responden 20,5.

2.5.4 Proses Perubahan Perilaku

Menurut WHO 1988 ada empat faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merubah perilakunya. Adapun faktor-faktor tersebut sebagai berikut : 1 pikiran dan perasaan. Banyak hal yang dapat dirasakan dan kita pkirkan mengenai dunia yang kita diami ini. Pikiran dan perasaan ini dibentuk oleh pengetahuan, kepercaayaan, sikap dan nilai yang kita miliki. 2 orang yang berarti bagi kita. Perilaku dapat ditumbuhkan oleh orang yang amat berarti dalam hidup kita. Bila seseoranag amat berarti bagi kita, kita akan mendengar petuahnya dan kita akan berusaha meneladaninya. 3 sumber daya. Adapun sumber daya melipiti sarana, dana, waktu, tenaga, pelayanan, keterampilan dan bahan. Lokasi sumber daya bahan juga amat menentukan. Apabila sumber daya itu terdapat jauh dari masyarakat, mungkin sekali tidak akan dipakai. Melaksanakan banyak perjalanan dalam waktu singkat juga mempengaruhi perilaku manusia. 4 budaya. Pada umumnya perilaku, kepercayaan, Universitas Sumatera Utara nilai dan pemakainnya sumber daya dimasyrakat akan membentuk pola hidup masyarakat itu dikenal sebagai budaya. Budaya berkembang selama ratusan bahkan ribuan tahun karena manusia hidup bersama dan saling bertukar pengalaman didalam lingkungan tertentu Notoatmodjo, 2003. Bentuk perubahan perilaku sangat bervariasi, sesuai dengan konsep yang digunakan oleh para ahli dalam pemahamannya terhadap perilaku. Menurut WHO, perubahan perilaku dikelompokkan menjadi tiga : 1 perubahan alamiah natural change, merupakan perubahan yang disebabkan karena kejadian alamiah. 2 perubahan terencana planned change, merupakan perubahan perilaku karena memang direncanakan sendiri oleh subjek. 3 kesediaan untuk berubah readdiness to change, merupakan perubahan yang terjadi apabila terdapat suatu inovasi atau program-program baru, maka yang terjadi adalah sebagaian orang cepat mengalami perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal ini karena setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubaah yang berbeda-beda Notoatmodjo, 2003. Dalam kehidupan sehari-hari plastik kresek banyak digunakan para pedagang untuk membungkus barang termasuk makanan. Plastik kresek sangat diminati sebagai pembungkus atau penyimpan makanan karena plastik kresek memiliki beberapa keunggulan yaitu kuat tetapi ringan, tidak berkarat, dapat diberi label atau cetakan dengan berbagai kreasi, dan mudah di ubah bentuk. Namun dibalik keunggulannya plastik kresek daur ulang memiliki kelemahan yaitu kemungkinan terjadinya migrasi zat-zat monomer. Migrasi zat-zat aditif dipengaruhi oleh suhu makanan atau penyimpanan dan proses pengolahannya Koswara, 2006. Universitas Sumatera Utara Pada kenyataannya sulit sekali untuk meminimalkan pemakaian plastik kresek sebagai wadah makanan karena alasan tidak praktis dan terlalu repot. Padahal plastik tersebut yang tidak aman sebagai wadah makanan karena terdapat bahaya kesehatan yang mengintai penggunanya Koswara, 2006. Perilaku penggunaan plastik kresek sebagai wadah makanan siap santap merupakan bentuk perubahan perilaku readdiness to change atau kesediaan untuk berubah. Akibat kemajuan teknologi yang pesat, maka plastik kresek menjadi kebutuhan primer dalam proses jual beli dagangan termasuk makanan. Kelebihan plastik kresek tersebut membuat masyarakat cepat menerima keberadaannya sebagai wadah makanan tanpa memikirkan dampak kesehatan yang mengikutinya. Walaupun dampak kesehatan tidak langsung dirasakan, namun masyarakat perlu berhati-hati dalam penggunaan plastik kresek terhadap makanan.

2.6 Perilaku Konsumen dan Faktor yang Mempengaruhinya.