2.4 Efek Toksik Plastik Kresek Hitam Daur Ulang bagi Tubuh
Plastik kresek hitam daur ulang mengandung beberapa zat aditif yang sangat berbahaya bagi manusia. Plastik kresek hitam daur ulang tersebut mengandung zat
aditif seperti ester ftalat, ester adipat DEHA dan ESBO yang merupakan zat kimia pelentur atau dikenal plasticizer. Kemudian zat pewarna berupa senyawa krom Cr,
dan TiO2 Titan dioksida, zat stabilizer seperti Plumbun Pb, Cadmium Cd, Seng Zn, SnCH33.
2.4.1 Plasticizer
Plasticizer atau bahan pelembut atau bahan pelentur dalam pembuatan plastik kresek adalah ester ftalat, ester adipat DEHA dan ESBO. DEHA mempunyai
aktivitas mirip dengan hormon estrogen hormon kewanitaan pada manusia. Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan
menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati Awang MR, 1999. Meskipun dampak DEHA pada manusia belum diketahui secara pasti, hasil
penelitian yang dilakukan pada hewan sudah sepantasnya membuat kita berhati-hati. Sementara ester ftalat dapat mengganggu sistem endokrin dan infeksi hati Hadi,
2002.
2.4.2 Kromium Cr
Kromium bersifat karsinogenik terhadap alat pernafasan dan toksik bagi kulit, mata, alat pernafasan, alat pencernaan, serta bisa ditransfer ke embrio melalui
plasenta Widowati dkk, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Timbal Pb
Logam Pb dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, makanan, dan minuman. Logam Pb tidak dibutuhkan oleh manusia, sehingga bila makanan tercemar
oleh logam tersebut, tubuh akan mengeluarkannya sebagian. Sisanya akan terakumulasi pada bagian tubuh tertentu seperti ginjal, hati, kuku, jaringan lemak, dan
rambut Astawan, 2008. 2.4.4 Cadmium Cd
Kadmium bisa memberikan efek toksik pada hati, ginjal, paru-paru, jantung, tulang, kerapuhan pada tulang dan sistem reproduksi. Toksisitas Cd secara akut
menunjukkan gejala seperti gejala flu metal fume fever, yaitu lemah, lesu, sakit kepala, menggigil, berkeringat, nyeri otot, dan edema pulmo. Toksisitas Cd secara
kronis menunjukkan gejala kanker paru-paru, emfisiema, kanker prostat, kerusakan ginjal, kerusakan hepar, anemia, diskolorasi gigi, osteomalasia, osteoporosis, dan
anosmia Widowati dkk, 2008.
2.4.5 Seng Zn
Toksisitas Zn bersifat akut dan kronis. Toksisitas Zn jarang terjadi karena konsumsi Zn, karena gangguan alat pencernaan dan diare yang diakibatkan oleh
minuman dan makanan yang terkontaminasi peralatan yang dilapisi Zn. Gejala defisiensi Zn berupa terhambatnya pertumbuhan, rambut rontok, diare, kelambatan
kematangan seksual, impoten, lesi mata, lesi kulit, dan kehilangan nafsu makan serta gangguan perkembangan mental pada anakbayi, kehilangan berat badan, proses
penyembuhan luka yang memerlukan waktu lama, gangguan syaraf perasa, kelelahan mental, menurunnya daya imunitas tubuh, meningkatnya infeksi, gangguan
Universitas Sumatera Utara
kehamilan, gangguan sistem syaraf, gangguan daya tahan tubuh, dan masalah kulit Widowati dkk, 2008.
2.5 Konsep Perilaku Kesehatan