B. Bentuk Penyalahgunaan Uang Elektronik yang Merugikan Pengguna Uang Elektronik
Penggunaan uang elektronik dalam transaksi pembayaran menggunakan sistem transaksi elektronik. Sistem ini merupakan sistem komputer yang
mencakup perangkat keras dan lunak dari komputer, termasuk mencakup jaringan telekomunikasi atau sistem komunikasi elektronik. Keberadaan sistem informasi
ini merupakan penerapan teknologi informasi yang berbasis jaringan telekomunikasi dan media elektronik yang berfungsi merancang, memproses,
menganalisis, menampilkan, dan mengirimkan atau menyebarluaskan informasi elektronik. Kegiatan transaksi melalui media sistem elektronik merupakan
kegiatan virtual yang berdampak sangat nyata meskipun alat buktinya bersifat elektronik.
32
Permasalahan hukum dalam sistem elektronik akan terjadi apabila sistem uang elektronik yang digunakan untuk melaksanakan transaksi elektronik
pembayaran mengalami kegagalan dan terjadi penyalahgunaan uang elektronik mengakibatkan kerugian bagi pengguna uang elektronik. Seperti yang dijelaskan
diatas, uang elektronik memiliki kelemahan-kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menyalahgunakan uang
elektronik. Penyalahgunaan adalah proses, cara, perbuatan menyeleweng untuk melakukan sesuatu yang tidak sepatutnya atau menggunakan sesuatu tidak
sebagaimana mestinya. Berbagai bentuk penyalahgunaan uang elektronik dapat
32
Niniek Suparni,
CyberspacePeoblematika dan Antisipasi Pengaturannya
Jakarta:Sinar
Grafika, 2009, hlm.
110-111
.
Universitas Sumatera Utara
terjadi, tetapi yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah bentuk penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik.
Penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik dapat terjadi pada tahap penggunaan uang elektronik tersebut. Tahap
penggunaan uang elektronik yang dimaksud adalah pada saat pengguna uang elektronik melakukan transaksi dengan penerbit uang elektronik seperti kegiatan
pembuatan uang elektronik yang baru bagi pengguna ataupun isi ulang uang elektronik. Selain itu, tahap penggunaan uang elektronik terjadi pada saat
pengguna uang elektronik menggunakan uang elektronik tersebut untuk berbelanja atau bertransaksi dengan pedagang merchant.
Dilihat dari pihak-pihak yang dapat melakukan penyalahgunaan uang elektronik tersebut, penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna
uang elektronik dapat dilakukan oleh pihak penyelenggara uang elektronik. Dalam hal ini adalah penerbit uang elektronik sebagai pihak yang langsung berhubungan
dan melakukan transaksi dengan pengguna uang elektronik. Penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik dapat pula dilakukan oleh
pihak ketiga atau pihak lain diluar penyelenggara uang elektronik. Berdasarkan tahapan penggunaan uang elektronik, penyalahgunaan uang
elektronik yang dilakukan oleh pihak penyelenggara yaitu penerbit terjadi mulai dari tahap penerbitan uang elektronik tersebut. Berbeda dengan penyalahgunaan
uang elektronik yang dilakukan oleh pihak ketiga atau pihak lain diluar penyelenggara uang elektronik dapat terjadi pada tahap uang elektronik tersebut
Universitas Sumatera Utara
mulai dari tahap uang elektronik tersebut mulai digunakan oleh pengguna uang elektronik.
Bentuk-bentuk penyalahgunaan uang elektonik yang merugikan pengguna uang elektronik dapat dibagi 2 dua berdasarkan pihak yang melakukan
penyalahgunaan uang elektronik tersebut yaitu: 1. Pihak penyelenggara uang elektronik Penerbit
Penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik yang dapat dilakukan pihak penyelenggara uang elektronik khususnya
penerbit antara lain: a. Menerbitkan uang elektronik yang nilainya tidak sesuai dengan nilai uang
yang disetorkan pengguna uang elektronik. Nilai uang elektronk yang diterbitkan oleh penerbit lebih kecil daripada nilai uang yang disetor
pengguna uang elektronik. Penyalahgunaan ini tentu merugikan pengguna uang elektronik yang telah menyetorkan sejumlah uang kepada penerbit
tetapi uang elektronik yang diterbitkan nilainya lebih kecil dari niali uang yang disetor. Bentuk penyalahgunaan uang elektronik seperti ini dapat
dilakukan pihak penerbit dengan tujuan untuk mengambil keuntungan dari uang yang telah disetor pengguna uang elektronik.
b. Secara sengaja melakukan Malfunction sistem, penyalahgunaan seperti ini dapat mengakibatkan data corrupt atau hilang, tidak berfungsinya
aplikasi atau kegagalan dalam pengiriman message. Dapat juga berupa gangguan fisikal maupun elektronis pada instrumen atau karena adanya
interupsi pada saat pengiriman message antar pihak yang bertransaksi.
Universitas Sumatera Utara
Penyalahgunaan ini dapat menyebabkan kerugian bagi pengguna uang elektronik. Sebagai contoh, apabila gangguan tersebut kemudian
mengakibatkan berkurangnya outstanding dana yang terekam dalam uang elektronik.
c. Penerbit menahan ataupun memblokir nilai uang elektronik secara sepihak tanpa adanya permintaan dan persetujuan dari pengguna uang
elektronik. Tentu saja ini dapat memberikan kerugian kepada pengguna uang elektronik yang akan menggunakan uang eletronik miliknya tetapi
tidak mengetahui uang elektronik tersebut telah diblokir nlainya secara sepihak oleh penerbit.
2. Pihak ketigapihak lain diluar pihak penyelenggara uang elektronik Penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik
dapat dilakukan pihak ketigapihak lain diluar pihak penyelenggara uang elektronik.
Berikut ini
akan dijabarkan
mengenai bentuk-bentuk
penyalahgunaan uang elektronik:
33
a. Duplication of devices, bentuk penyalahgunaan ini merupakan upaya untuk membuat duplikasi dari uang elektronik yang asli sehingga dapat
digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran sebagaimana uang elektronik yang asli. Kejahatan dengan cara duplikasi ini tentunya
memerlukan upaya yang cukup rumit complicated oleh orang yang mempunyai tingkat keahlian yang cukup tinggi, sebab pelaku kejahatan
ini harus memiliki jenis dan tipe chip serta operating system yang persis
33
http:banking.blog.gunadarma.ac.id20100222mengenalsisiE2809ChitamE2 809D-uang-elektronik-eE28093money diakses pada tanggal 1 mei 2015
Universitas Sumatera Utara
sama dengan kartu yang asli. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara seksama seluruh aspek teknis pada kartu yang asli.
b. Alterration or duplication of datasoftware, bentuk penyalahgunaan uang elektronik ini dengan mengubah atau memodifikasi data atau aplikasi
yang ada pada uang elektronik yang asli. Misalnya dengan mengurangi nilai outsanding dana pada uang elektronik atau merubah system internal
aplikasi akunting pada kartu chip sehingga prosedur perhitungan akuntingnya tidak bekerja sebagaimana mestinya. Penyalahgunaan ini
dapat dilakukan dengan memanfaatkan kelemahan system keamanan pada system operasi
uang elektronik atau melalui “physical attacks” terhadap chip itu sendiri. Pengguna tentu saja dirugikan dengan penyalahgunaan
ini karena selain data dan aplikasi pada uang elektronik milknya diubah tanpa sepengetahuannya, nilai uang elektronik miliknya pun menjadi
berkurang. c. Alteration of message, merupakan bentuk penyalahgunaan uang
elektronik melalui upaya untuk melakukan perubahanintervensi ketika data elektronismessage dikirim pada saat seseorang melakukan transaksi.
Risiko ini akan lebih mungkin terjadi ketika produk uang elektronik digunakan untuk pembayaran melalui jaringan internet
d. Pencurian Identitas Identity theft Pencurian identitas dapat terbagi menjadi dua bagian yang umum, yaitu
Application Fraud Kecurangan Aplikasi dan Account Takeover
Pengambilalihan Akun.
Universitas Sumatera Utara
Application Fraud , yaitu kecurangan yang terjadi ketika seorang pelaku
berusaha untuk menggunakan dokumen tanpa seijin dan sepengetahuan pemiliknya untuk melakukan pencurian informasi terhadap identitas
pemiliknya atau untuk membuat dokumen baru yang bertujuan untuk melakukan penipuan. Account Takeover, yaitu penyalahgunaan ini terjadi
ketika pelaku berusaha untuk mengambil alih akun dari pemilik yang sah, metodenya pertama dengan mengumpulkan informasi dari si korban.
Setelah mendapatkan informasi dari si pemilik lalu pelaku akan menghubungi bank penerbit untuk melakukan perubahan alamat baru.
Jika berhasil maka si pelaku akan meminta penggantian uang elektronik yang baru dengan alasan bahwa uang elektronik yang asli telah hilang ke
alamat yang baru. Kejahatan ini biasanya dilakukan dengan beberapa motif baik itu motif yang didasari dengan kepentingan ekonomi ataupun
motif lainnya. Pencurian merupakan bentuk penyalahgunaan uang elektronik yang paling
sederhana yaitu dengan mencuri uang elektronik milik orang lain kemudian menggunakan dana yang masih tersisa. Pencurian juga dapat dilakukan oleh
orang-orang dalam yang terlibat dalam penyelenggaraan uang elektronik, misalnya dengan melakukan pengisian dana secara tidak legal ke dalam kartu.
Pencurian juga bisa dilakukan oleh oknum yang memproduksi uang elektronik atau penerbit sebelum instrumen tersebut dijual atau diterbitkan ke konsumen atau
bahkan mencuri kunci cryptographic tanpa sepengetahuan perusahaan. Bentuk pencurian lainnya juga bisa dilakukan oleh oknum yang bekerja di bagian
Universitas Sumatera Utara
pengembangan produk dengan memberikan dokumen rahasia yang berisikan design produk kepada pihak lain. Bentuk pencurian yang paling berbahaya adalah
pencurian kunci cryptographic milik penerbit yang mungkin dilakukan oleh orang dalam maupun pihak luar.
Tingkat sekuritas pada uang elektronik merupakan salah satu aspek penting mengingat kerugian yang dapat ditimbulkan baik bagi penerbit maupun
pemegang uang elektronik tersebut. Usaha penyalahgunaan untuk menembus sistem keamanan uang elektronik bisa terjadi pada level pengguna, pedagang
merchant ataupun penerbit, termasuk pencurian terhadap peralatan milik pedagang merchant atau pemegang uang elektronik, pemalsuan uang elektronik
atau pesan message, merubah data yang tersimpan dalam kartu atau isi pesan yang dikirimkan, dan juga dapat dilakukan dengan merubah fungsi software.
C. Akibat Hukum Penyalahgunaan Uang Elektronik