Pengertian Respons dan Ruang Lingkupnya

17

BAB II KAJIAN TEORI TENTANG RESPONS DAN DAKWAH

A. Pengertian Respons dan Ruang Lingkupnya

1. Pengertian Respons

Respons dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tanggapan, reaksi, dan jawaban. 1 Dalam Kamus Ilmiah Populer, respons berarti reaksi, jawaban, reaksi balik. 2 Dalam Kamus Sosiologi, respons berarti perilaku yang merupakan konsekuensi dari perilaku sebelumnya tanggapan. 3 Sedangkan dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, respons adalah reaksi psikologi metabolik terhadap tibanya suatu rangsang, ada yang bersifat refleks dan reaksi emosional langsung, ada pula yang bersifat terkendali. 4 Dari beberapa pengertian di atas, dapat diambil pengertian bahwa respons menurut bahasa adalah reaksi balik atau tanggapan dari seseorang atau orang banyak terhadap suatu peristiwa yang telah terjadi. Dengan demikian yang dimaksud dengan respons tersebut sama juga dengan tanggapan. Sedangkan menurut istilah, seperti yang dikatakan oleh Indung A. Shaleh bahwa respons adalah: “Setiap kegiatan yang ditimbulkan oleh stimulus perangsang. Jadi suatu perangsang adalah apa yang menimbulkan suatu sambutan. Perangsang tersebut merupakan kekuatan-kekuatan dari luar lewatnya 1 Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Cet. Ke-3, h.952. 2 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994, h. 674. 3 Soerjono Soekanto, Kamus Sosiologi, Jakarta: Rajawali, 1985, Cet. Ke-2, h. 435. 4 Save D. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Lembaga Pengkajian dan Kebudayaan Nusantara, 1997, h. 964. seorang gadis, lukisan yang indah, atau dari dalam lapar, haus dan sebagainya yang bekerja terhadap suatu reseptor. Dalam diri organisme itu sendiri terdapat perangsang yang mendorong atau menggiatkan seluruh bagian-bagiannya. Kedua istilah ini, stimulus dan respons, rangsang dan sambutan, tidak bisa dipisah- pisahkan karena merupaka suatu kebulatan”. 5 Di atas telah dijelaskan bahwa respons sama halnya dengan tanggapan. Oleh karena itu, penulis akan menguraikan beberapa pendapat mengenai pengertian tanggapan, sebagai berikut: 1. Agus Sujanto, tanggapan adalah pengamatan yang tinggal dalam kesadaran kita yang sedang mengamati. 6 2. M. Alisuf Sabri, tanggapan adalah banyangan atau kesan kenangan dari apa yang pernah kita amati dan kenali. 7 Dengan demikian, respons, tanggapan ataupun jawaban, muncul disebabkan oleh karena adanya suatu gejala atau peristiwa yang mendahuluinya. Sehubungan dengan adanya stimulus, khususnya terhadap seseorang, maka akan muncul sebuah respons atau tanggapan terhadap apa yang dilihat, didengar dan dirasakan.

2. Proses Terjadinya Stimulus-Respons

Suatu perbuatan sadar timbul akibat adanya stimulus, baik yang datang dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh. Ada berbagai macam teori tentang kesadaran diri, antara lain aliran behaviorisme yang dikemukakan oleh John 5 Indung A Shaleh dkk, Pengantar Psikologi Umum, Surabaya: Usaha Nasional, 1982, Cet. Ke-1, h. 78. 6 Agus Sujanto, Psikologi Kepribadian, Jakarta: Aksara Baru, 1991, h. 30. 7 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993, Cet. Ke-1, h. 60. Broadus Watson antara tahun 1842 dan 1910. Ia mengatakan bahwa suatu perbuatan sadar disebabkan oleh adanya tiga faktor, yaitu: a. Pesan Stimulus, S. b. Komunikan Organism, O. c. Efek Respons, R. Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. 8 Penulis memahami teori diatas, bahwa melalui panca inderalah manusia dapat mengamati apa yang ada disekitarnya, sehingga dalam dirinya timbul kesan atau bahkan respons berupa perbuatan terhadap objek tertentu. Dalam ilmu komunikasi dikenal adanya teori S-O-R, yaitu stimulus-organisme-respons. Menurut teori ini, bahwa reaksi tertentu akan timbul akibat stimulus tertentu, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan yang disampaikan terhadap reaksi komunikan. 9 Unsur-unsur dalam model ini adalah pesan stimulus, komunikan organisme dan efek respons. Model teori ini dapat dilihat pada gambar berikut: 8 H. M. Arifin, Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniyah Manusia, Jakarta: Bulan Bintang, 1977, Cet. Ke-11, h. 166. 9 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003, h. 254-255. Gambar di atas menunjukkan bahwa komunikan dapat berlangsung apabila komunikan menaruh perhatian, pengertian serta penerimaan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Setelah itu akan dilanjutkan ke proses berikutnya yaitu perubahan sikap, ini dapat diartikan juga suatu respons atau tanggapan terhadap pesan tersebut. Sedangkan stimulus yang dimaksudkan di atas adalah dapat berupa kata-kata verbal atau pun non verbal dari komunikator kepada komunikan. 10

3. Macam-macam Respons

Macam-macam respons yang diartikan sebagai tanggapan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu berdasarkan indera yang digunakan, terjadinya dan lingkungannya. 11 Tanggapan menurut indera yang mengamati, yaitu: a. Tanggapan auditif adalah tanggapan terhadap apa-apa yang didengarnya, baik berupa suara, ketukan dan lainnya. 10 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 256. 11 Agus sujanto, psikologi kepribadian, h. 30. Stimulus Organisme: -perhatian -Pengertian -penerimaan Respons perubahan sikap b. Tanggapan visual adalah tanggapan terhadap sesuatu yang dilihat. c. Tanggapan perasaan adalah tanggapan terhadap sesuatu yang dialami oleh dirinya. Tanggapan menurut terjadinya, yaitu: a. Tanggapan ingatan adalah ingatan masa lalu, artinya tanggapan terhadap kejadian yang telah lalu. b. Tanggapan fantasi adalah tanggapn masa kini, artinya tanggapan terhadap sesuatu yang sekarang terjadi. c. Tanggapan pikiran adalah tanggapan masa datang atau tanggapan terhadap sesuatu yang akan terjadi. Tanggapan menurut lingkungannya, yaitu: a. Tanggapan benda adalah tanggapan terhadap benda-benda yang ada disekitarnya. b. Tanggapan kata-kata adalah tanggapan seseorang terhadap ucapan atau kata-kata yang dilontarkan oleh lawan bicara. Beberapa macam tanggapan di atas tergantung pada jenis stimulusnya, karena tanggapan yang dilakukan oleh seseorang dapat terjadi apabila terpenuhi faktor penyebabnya. Hal ini perlu diketahui agar individu yang bersangkutan dapat merespons dengan baik. Pada proses awalnya, individu mengadakan tanggapan atau respons tidak terhadap semua stimulus yang ada, tetapi individu melakukan respons terhadap stimulus yang ada penyesuaian atau yang menarik dirinya. Menurut Steven M. Chaffe respons dibedakan menjadi tiga macam, yaitu respons kognitif, respons afektif dan respons behavior. 12 a. Respons kognitif Respons kognitif adalah respons yang berkaitan erat dengan pengetahuan, keterampilan, dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respons ini timbul apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami oleh khalayak. b. Respons afektif Respons afektif adalah respons yang berhubungan dengan emosi, sikap, dan menilai seseorang terhadap sesuatu. c. Respons behavior Respons behavior adalah respons yang berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan atau kebiasaan.

4. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Respons

Menurut Bimo Walgito dalam buku Psikologi Belajar, bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan individu melakukan respons, yaitu: a. Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu. Manusia terdiri dari dua unsur, yaitu: jasmani dan rohani, maka seseorang yang melakukan tanggapan terhadap suatu stimulus tetap dipengaruhi oleh eksistensi kedua unsur tersebut. Apabila terganggu salah satu unsur tersebut, maka akan melahirkan respons yang berbeda intensitasnya pada diri individu yang 12 Jalaludin Rakhmat, psikologi komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999, h. 128. melakukan respons, atau akan berbeda responsnya tersebut di antara satu orang dengan orang lain. b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang ada pada lingkungan. Faktor ini biasa dikenal juga dengan faktor stimulus. Faktor ini berhubugan dengan objek yang diamati, sehingga menimbulkan stimulus, kemudian stimulus tersebut sampai pada indera yang menggunakannya. 13 Penulis berpendapat bahwa dengan indera yang dimiliki, setiap individu dapat mengamati segala sesuatu hal, atau sesuatu kegiatan yang ditimbulkan oleh adanya stimulus, sehingga timbullah suatu bayangan yang tertinggal dalam ingatan setelah adanya pengamatan, dan kemudian dapat menimbulkan kembali reproduksi sebagai jawaban dan tanggapan. Oleh karena itu, setiap individu dapat mengingat kembali segala sesuatu yang telah dilihat, didengar maupun dirasakan.

B. Pengertian Jama’ah