g. Kemitraan
Kemitraan usaha kecil dengan usaha besar belum memiliki manfaat yang berarti demikian juga dengan transfer teknologinya.
h. Perizinan
Prosedur perizinan, di berbagai instansi masih belum transparan, birokratif, dan berbagai jenis pungutan yang berakibat biaya produksi
menjadi tinggi. i.
Peraturan Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pengembangan bisnis,
walaupun bukan secara khusus untuk UKM, secara umum kenyataannya membawa dampak pada pengembangan UKM.
j. Masalah Internal Perusahaan
Dalam pengembangan UKM dicirikan dengan lemahnya kondisi intern UKM itu sendiri antara lain : lemahnya penguasaan teknologi,
manajemen yang sederhana, lemahnya jaringan distribusi pemasaran serta sifat ketergantungan yang kuat.
k. Masalah Desain
Salah satu kekuatan produk UKM adalah memiliki desain yang khas yang terkesan masih lemah, peniruan desain dan kurang mampu
menguasai teknologi desain.
8. Ciri-Ciri Usaha Kecil
Beberapa ahli melihat ciri-ciri usaha kecil dari kewirausahaan entrepreneurship. Dimana entrepreneurship muncul apabila seseorang berani
Universitas Sumatera Utara
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliput i semua fungsi, aktivitas, dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan
peluang dan penciptaan organisasi usaha. Oleh sebab itu wirausaha adalah orang yang memperoleh peluang dan menciptakan suatu organisasi untuk mengejar
peluang Bygrave, 1995 dalam buku Suryana. Ciri-ciri kewirausahaan secara ringkas dikemukakan oleh Musselman
Sumanto dan Meredith pada buku Suryana, 2003 : 15-16 dalam bentuk sebagai berikut :
1. Keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri.
2. Kemauan untuk mengambil resiko.
3. Kemampuan untuk belajar dari pengalaman.
4. Memotivasi diri sendiri.
5. Semangat untuk bersaing.
6. Orientasi pada kerja keras.
7. Percaya pada diri sendiri.
8. Dorongan untuk berprestasi.
9. Tingkat energi yang tinggi.
10. Tegas.
11. Yakin akan kemampuan sendiri.
12. Tidak suka uluran tangan dari pemerintah.
13. Tidak tergantung pada alam.
14. Kepemimipinan.
15. Keorisinilan.
Universitas Sumatera Utara
16. Berorientasi kemasa depan dan penuh gagasan.
Menurut istilah umum ketenagakerjaan http:www.usaha
kecil menengah, diakses 10 November 2010 pada pukul 18.15 ciri-ciri industri
berskala kecil adalah : 1.
Pemilik adalah golongan ekonomi lemah dan pada umumnya sekaligus menjadi pemimpin single ownership and management
dan memerlukan bimbingan kewirausahaan. 2.
Administrasi perusahaan pada umumnya masih bersifat sederhana, kurang teratur, belum berbentuk badan hukum.
3. Tidak mampu menyediakan jaminan coliateral yang berguna untuk
mendapat kredit dari dunia perbankan. 4.
Hubungan kerja antara pengusaha dan pekerja masih bersifat kekeluargaan.
5. Pembiayaanpermodalan pada umumnya belum memungkinkan dapat
menyediakan bahan yang cukup yang kontuniutas produksi. 6.
Proses produksinya masih sederhana dan sebagian besar masih bersifat tradisional.
7. Produksi pada umumnya belum tetap dan desainnya kurang dapat
mengikuti selera pasar. Menurut Hutasuhut
www.smeru.or.id , diakses 10 November 2010 pada
pukul 18.05 ciri-ciri dan watak usaha kecil adalah sebagai berikut : 2.
Mempunyai kepercayaan yang kuat pada diri sendiri.
Universitas Sumatera Utara
3. Berorientasi pada tugas, hasil yang didorong oleh kebutuhan untuk
berprestasi, berorientasi pada keuntungan, mempunyai ketekunan dan ketabahan, mempunyai tekad kerja keras, dan mempunyai energi
inisiatif. 4.
Mempunyai kemampuan mengambil resiko dan mengambil keputusan- keputusan secara cepat dan tepat.
5. Mempunyai jiwa kepemimpinan, suka bergaul dan suka menanggapi
saran dan kritik. 6.
Berjiwa inovatif, kreatif dan tekun. 7.
Berorientasi ke masa depan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Bank X merupakan Bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Sejak tahun 1946 Bank X mulai mengedarkan alat
pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946,
hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang
jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari
Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank X sebagai Bank sirkulasi atau Bank sentral. Bank X lalu
ditetapkan sebagai Bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai Bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.
Status Bank X diubah menjadi Bank komersial milik pemerintah sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955. Perubahan ini
melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. Tahun 1992, status hukum Bank X berubah menjadi PT Persero, sementara keputusan
untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan Bank X untuk beradaptasi terhadap
perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan
Universitas Sumatera Utara