H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Nilai t
hitung
selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
, dengan tingkat kesalahan
α = 5 dan derajat kebebasan df = n – 2 , yaitu : df = 50 – 2 = 48. Maka diperoleh t
tabel
dengan α = 5. Sehingga ½ α = 0,025 dan df = 48
adalah sebesar t
0,025 . 46
= 2,0106. Dan berdasarkan Tabel 4.5 kolom kelima nilai
t
hitung
untuk variabel jumlah kredit X = 11,172. Berdasarkan kriteria uji hipotesis
yaitu jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima yang berarti nilai t
hitung
untuk variabel pengalokasian kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pendapatan usaha kecil hasil ini dapat juga dilihat pada nilai Sig
pada tabel 4.5 sebesar 0,000 yang artinya signifikan pada taraf signifikansi 5.
b. Uji F
hitung
Uji F digunakan pada dasarnya adalah untuk menunjukkan apakah variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh terhadap
variabel terikat. Bentuk pengujiannya
:
H : b
1
= 0, artinya yaitu suatu variabel bebas bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.
H
a
: b
1
≠ 0, artinya yaitu suatu variabel bebas merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan : H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Nilai F
hitung
dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16 seperti terlihat pada Tabel sebagai berikut :
Tabel 4.6 Hasil Uji F
hitung
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
78.304 1
78.304 124.803
.000
a
Residual 30.116
48 .627
Total 108.420
49 a. Predictors: Constant, kredit
b. Dependent Variable: pendapatan
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Pada Tabel 4.6 kolom kelima nilai F
hitung
= 124,803 Dan F
tabel
pada tingkat kesalahan
α = 5 dan df = 48 adalah F
0,05 . 1,46
= 4,04, berdasarkan kriteria uji
hipotesis jika F
hitung
F
tabel
maka H diterima. Artinya variabel pengalokasian
kredit berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan usaha kecil, hasil ini dapat juga dilihat pada nilai Sig pada Tabel 4.6 sebesar 0,000 yang artinya
signifikan pada taraf signifikan 5.
c. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, dapat dilihat dari koefisien determinasi R
2
dimana 0 R
2
1. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan jika R
2
semakin dekat dengan 1 maka pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin kuat. Sebaliknya jika R
2
semakin dekat pada 0 maka pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin lemah.
Hasil pengujian koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 16 seperti terlihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut :
Tabel 4.7. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.850
a
.722 .716
.79210 a. Predictors: Constant, kredit
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi sebesar 0,788 yang menunjukkan adanya hubungan yang kuat dimana koefisien
determinasi R
2
sebesar 0.722 berada diantara 0 R
2
1. Artinya variabel X pengalokasian kredit berpengaruh terhadap variabel Y peningkatan pendapatan
usaha kecil sebesar 72,2, sedangkan sisanya sebesar 27,8 dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi ini.
d. Uji t Perbedaan Dua Harga Rata-rata