Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Kecil Dan Menengah Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan ( PKBL ) Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH PADA PROGRAM

KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN ( PKBL ) PADA PT. PERSERO PELABUHAN INDONESIA I

CABANG BELAWAN

OLEH

NANDA HAIRIN TAMI

080521114

PROGRAM STUDI MANAJEMEN EKSTENSI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Nanda Hairin Tami

Nim : 080521114

Program Studi : Strata-1 Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Kewirausahaan

Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah Pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Pada PT. Persero

Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

Medan, Agustus 2012 Peneliti

Nanda Hairin Tami Nim: 080521114


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Nanda Hairin Tami

Nim : 080521114

Program Studi : Strata-1 Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Kewirausahaan

Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah Pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Pada PT. Persero

Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai

Drs. Ami Dilham M.Si Drs. Syahyunan M.Si

NIP. 196706071993031002 NIP. 196609041991031003

Ketua Program Studi S-1 Manajemen

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si NIP. 196205131992032001


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Nanda Hairin Tami

Nim : 080521114

Program Studi : Strata-1 Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Kewirausahaan

Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap

Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah Pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

Tanggal:……… Ketua Program Studi

NIP. 19620513 199203 2 001 Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi

Tanggal:……… Ketua Departemen

NIP. 19671019 199303 2 002 Dr. Isfenti Sadalia SE, ME


(5)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skipsi yang berjudul:

Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah Pada Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I

Cabang Belawan.

Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akhir guna untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku

Medan, Agustus 2012

Nanda Hairin Tami 080521114


(6)

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH PADA PROGRAM KEMITRAAN DAN

BINA LINGKUNGAN (PKBL) PADA PT. PERSERO PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 70 responden yang merupakan pemilik usaha mitra binaan PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan menggunakan teknik analisis data metode analisis deskriptif, analisis regresi linier serta dilakukan pengujian hipotesis

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara pemberian kredit terhadap perkembangan Usaha Kecil dan Menengah pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang diselenggarakan PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.


(7)

ABSTRACT

EFFECT OF CREDIT DISTRIBUTION TOWARD THE DEVELOPMENT OF MICRO AND MEDIATE ENTREPRENEURSHIP ON PARTNERSHIP AND

ENVIRONMENTAL MANAGEMENT PROGRAM AT PT. PERSERO PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN

The purpose of this research is to understand the influence of credit distribution toward the development of micro and mediate entrepreneurship on partnership and environmental program.

The collection of primary data was executed using questionnaire that had been submitted to 70 respondents whom the owners of partnership companies with PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

It is an associative research which using the analysis description method, regresi linier analysis and hypnothesis testing.

The result of this research shows that there is a positive and significant influence between credit distribution toward the development of micro and mediate entrepreneurship on partnership and environmental management at PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan, kesempatan serta petunjuk khususnya bagi peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa isi dari skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dengan berbesar hati peneliti menerima masukan dari semua pihak apabila nantinya menemukan kesalahan dalam skripsi ini.

Peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus, ikhlas dan tak terhingga kepada kedua orang tua yaitu H. Asnul Arifin S.E dan Hj. Amalia Arzanun S.Pd. Pada kesempatan ini peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, MSi selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(9)

5. Bapak Drs. Ami Dilham M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia memberikan waktu, saran, tenaga dan pemikirannya untuk membantu peneliti didalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Syahyunan M.Si, selaku Pembaca/Penilai yang telah menyediakan waktu, di dalam penelitian skripsi ini.

7. Seluruh staf pegawai Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

8. Kepada keluarga besar tercinta yang telah memberi dukungan dan mendoakan peneliti hingga saat ini.

9. Kepada teman-teman yang telah mendukung peneliti, terima kasih atas motivasi dan perhatian yang diberikan kepada peneliti.

10.Kepada seluruh staf PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan yang telah bersedia membantu dan memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di perusahaan tersebut.

Ucapan terima kasih yang tulus juga peneliti sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini, dan Kepada Allah SWT peneliti mohon ampun atas segala kekhilafan dan kesalahan selama pembuatan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan berkah, rahmat dan karunia-Nya kepada kita, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua kalangan yang membutuhkannya.

Medan, Agustus 2012 Peneliti


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1. Tujuan Penelitian ... 4

2. Manfaat penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kredit ... 5

2.2 Kredit pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ... 10

2.3 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ... 11

2.4 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah ... 15

2.5 Peneliti Terdahulu ... 23

2.6 Kerangka Konseptual ... 22

2.7 Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 23

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.3 Batasan Operasional ... 23

3.4 Definisi Operasional ... 23

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 25

3.6 Populasi dan Sampel ... 25

3.7 Jenis Data ... 27

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 27

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

3.10 Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 33


(11)

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 39

4.2.3 Analisis Deskriptif Responden Penelitian ... 40

4.2.4 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian... 41

4.2.5 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 43

4.3 Pembahasan ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 49

5.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51


(12)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 2.1 Kredit Pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ... 10

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 24

Tabel 3.2 Skala Likert ... 25

Tabel 4.1 Hasil dari Reliabilitas Instrumen ... 39

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 40

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 41

Tabel 4.4 Distribusi Pendapat Responden Kredit (X) ... 41

Tabel 4.5 Distribusi Pendapat Responden Perkembangan UKM (Y) ... 42

Tabel 4.6 Uji t ... 44

Tabel 4.7 Koefisien Determinan ... 45

Tabel 4.8 Hubungan Antar Variabel ... 45


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 52

Lampiran 2 Data Uji Validitas dan Reliabilitas ... 55

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 57

Lampiran 4 Data Analisis Deskriptif ... 59

Lampiran 5 Deskriptif Variabel Penelitian ... 63

Lampiran 6 Data Analisis Regresi Linear Sederhana ... 66

Lampiran 7 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ... 68


(14)

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH PADA PROGRAM KEMITRAAN DAN

BINA LINGKUNGAN (PKBL) PADA PT. PERSERO PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 70 responden yang merupakan pemilik usaha mitra binaan PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan menggunakan teknik analisis data metode analisis deskriptif, analisis regresi linier serta dilakukan pengujian hipotesis

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara pemberian kredit terhadap perkembangan Usaha Kecil dan Menengah pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang diselenggarakan PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.


(15)

ABSTRACT

EFFECT OF CREDIT DISTRIBUTION TOWARD THE DEVELOPMENT OF MICRO AND MEDIATE ENTREPRENEURSHIP ON PARTNERSHIP AND

ENVIRONMENTAL MANAGEMENT PROGRAM AT PT. PERSERO PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN

The purpose of this research is to understand the influence of credit distribution toward the development of micro and mediate entrepreneurship on partnership and environmental program.

The collection of primary data was executed using questionnaire that had been submitted to 70 respondents whom the owners of partnership companies with PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

It is an associative research which using the analysis description method, regresi linier analysis and hypnothesis testing.

The result of this research shows that there is a positive and significant influence between credit distribution toward the development of micro and mediate entrepreneurship on partnership and environmental management at PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan di dunia usaha dewasa ini semakin pesat, khususnya pada UKM yang dimana dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan yang penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik disektor tradisional maupun modern. Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan juga Departemen Koperasi dan UKM, namun demikian usaha pengembangan yang telah dilaksanakan masih belum memuaskan hasilnya, karena pada kenyataannya kemajuan UKM sangat kecil dibandingkan dengan kemajuan yang sudah dicapai usaha besar.

Sejak terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997 merupakan ancaman di dalam persaingan bisnis, permasalahan tersebut harus segera dipecahkan untuk dapat keluar dari krisis yang berkepanjangan.

Usaha kecil mampu bertahan di saat krisis, dikarenakan selalu ada pasar bagi produksi barang dan jasa yang dihasilkannya. UKM merupakan penghasil barang dan jasa dengan harga yang terjangkau bagi hampir semua lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat bawah sampai dengan masyarakat atas.

Perkembangan yang semakin pesat ini mengakibatkan persaingan yang semakin keras pula yang dihadapi para pengusaha untuk menjaga usahanya agar


(17)

bisa bertahan dan berkembang. Oleh karena itu, para pengusaha tersebut harus bisa menemukan solusi untuk menghadapi masalah – masalah yang di hadapi oleh usahanya, seperti masalah keuangan dan keterbatasan modal untuk menjalankan usahanya tersebut.

Begitu banyak usaha yang muncul pada saat ini di dunia bisnis, namun tidak jarang pula yang hanya bertahan sebentar kemudian usaha tersebut terpaksa hancur karena tidak mampu menghadapi persaingan ataupun disebabkan karena keterbatasan modal khususnya bagi usaha kecil dan menengah, hal ini merupakan permasalahan yang sangat memprihatinkan di dunia bisnis.

Pemerintah menyadari peranan usaha kecil dan Menengah terhadap perekonomian Indonesia sangatlah besar. Sektor usaha kecil dan menengah serta koperasi menjadi prioritas pembangunan yang diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian terdapat dalam UU No. 25 tahun 2000 mengenai Program Pembangunan Nasional (Propenas). Pada tanggal 17 Juni 2003 pemerintah melalui Kementrian BUMN menerbitkan Keputusan Menteri BUMN No. Kep-236/MBU/2003/Tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang mengatur kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan pelaksanaan bina lingkungan yang lebih komprehensif dan sesuai dengan pengembangan ekonomi dan kondisi lingkungan sosial masyarakat sekitar BUMN.

Program Kemitraan memiliki sasaran yaitu usaha kecil dan koperasi di sekitar lokasi perusahaan, yang telah melakukan kegiatan usaha dan mempunyai prospek untuk dikembangkan.


(18)

Sebagai wujud kepeduliannya PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan mengadakan suatu program yang bertujuan untuk membantu usaha kecil dan menengah dalam menjalankan usahanya dengan jalan memberikan kredit kepada usaha kecil dan menengah tersebut. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) adalah program yang diselenggarakan oleh PT. Persero Pelabuhan Indonesia I untuk membantu usaha kecil tersebut.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) diselenggarakan oleh PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan sejak tahun 2000 dengan total kredit yang telah disalurkan sampai dengan saat ini sebesar Rp. 12,3 Milyar dan saat ini PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan telah memiliki 225 UKM yang menjadi mitra binaan dan masih aktif.

Dampak dari pemberian kredit pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang diharapkan dapat membantu UKM dalam menjalankan usahanya merupakan fenomena yang terjadi pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ini.

Mengingat pentingnya Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tersebut bagi perkembangan usaha kecil dan menengah, khususnya yang di selenggarakan oleh PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada skripsi yang berjudul Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Kecil dan

Menengah pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) pada


(19)

1.2 Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah pemberian kredit berpengaruh terhadap perkembangan usaha kecil dan menengah pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan ?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian kredit terhadap perkembangan usaha kecil dan menengah pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dilakukan adalah :

a. Menambah Pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai kredit pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

b. Sebagai masukan dan informasi tambahan bagi PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

c. Sebagai referensi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian yang sama dimasa mendatang


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kredit

Kredit berasal dari kata credere yang artinya kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit maka berarti memperoleh kepercayaan. Sedangkan bagi si pemberi kredit artinya memberikan kepercayaan kepada seseorang.

Menurut Undang – undang Perbankan No. 10 tahun 1998, “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam – meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungannya”.

Menurut Drs. OP. Simorangkir, kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang, barang) dengan balas prestasi, (kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu yang akan datang (Untung,2005 : 1).

2.1.1 Unsur – unsur kredit

Menurut Kasmir (2002: 75 – 76) unsur – unsur kredit, yaitu :

a. Kepercayaan yaitu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar – benar diterima kembali di masa yang akan datang.


(21)

b. Kesepakatan

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing – masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing – masing.

c. Jangka waktu

Jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

d. Resiko

Resiko kerugian dapat terjadi akibat dua hal yaitu resiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal mampu dan kerugian yang diakibatkan oleh hal – hal yang tidak disengaja seperti musibah dan bencana alam. Dalam hal ini menjadi tanggung jawab si pemberi kredit.

e. Balas jasa yaitu keuntungan atas pemberian kredit atau jasa yang dikenal sebagai bunga bagi bank konvensional. Sedangkan bagi bank syariah balas jasa ditentukan dengan sistem bagi hasil.

2.1.2 Jenis – Jenis Kredit

Adapun jenis – jenis kredit tersebut adalah : a. Dilihat dari segi penggunaannya

1. Kredit investasi yaitu biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru di mana masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama


(22)

dan biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama perusahaan.

2. Kredit modal kerja yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contohnya untuk pembelian bahan baku, ataupn untuk pembayaran gaji karyawan.

b. Dilihat dari segi tujuan kredit

1. Kredit produktif yaitu kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha, produksi atau investasi.

2. Kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk konsumsi atau dipakai secara pribadi.

3. Kredit perdagangan yaitu kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.

c. Dilihat dari segi jangka waktu

1. Kredit jangka pendek yaitu kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

2. Kredit jangka menengah yaitu kredit dengan jangka waktu berkisar antara satu sampai tiga tahun, kredit ini juga dapat diberikan untuk modal kerja.


(23)

3. Kredit jangka panjang yaitu kredit yang masa pengembaliannya paling panjang yakni di atas tiga tahun atau lima tahun.

d. Dilihat dari segi jaminan

1. Kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan dengan jaminan tertentu.

2. Kredit tanpa jaminan yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan tertentu.

e. Dilihat dari segi sektor usaha

1. Kredit pertanian yaitu kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunandan pertanian rakyat.

2. Kredit peternakan

Dalam hal ini kredit diberikan untuk jangka waktu yang relatif pendek misalnya peternakan ayam dan untuk kredit jangka panjang misalnya sapi atau kambing.

3. Kredit Industri yaitu kredit untuk membiayai industri pengolahan untuk industri kecil, menengah dan besar.

4. Kredit pertambangan yaitu jenis kredit untuk usaha tambang, yang dibiayai biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau tambang timah.

5. Kredit pendidikan yaitu kredit yang diberikan untuk pembangunan sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa yang sedang belajar.


(24)

6. Kredit profesi yaitu kredit yang diberikan kepada kalangan profesional seperti : dosen, dokter, atau pengacara.

7. Kredit perumahan yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian rumah.

8. Dan kredit sektor – sektor usaha lainnya.

2.1.3 Prinsip Pemberian Kredit

Salah satu pemberian kredit adalah dengan cara analisis 5C yaitu : a. Character yaitu sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon

debitur.

b. Capacity (Capability)

Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba.

c. Capital

Untuk mengetahui sumber – sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.

d. Colleteral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersfat fisik dan nonfisik.

e. Condition

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk masa yang akan datang sesuai sektor masing – masing.


(25)

2.2 Kredit pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Tabel 2.1

Kredit Pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Jangka waktu pinjaman 3 tahun

Jaminan Sertifikat Tanah

Bunga 6% per tahun

Catatan : pembayaran cicilan dimulai pada bulan ke 4

2.2.1 Tata cara / Persyaratan Pinjaman :

a. Mengajukan proposal permohonan pinjaman yang memuat : 1. Data pribadi sesuai KTP.

2. Data Keuangan meliputi Laporan Keuangan / Catatan Keuangan 3 bulan terakhir.

3. Rencana penggunaan dana pinjaman. b. Melampirkan :

1. Fotocopy KTP Suami/Istri atau identitas lainnya. 2. Fotocopy Kartu Keluarga

3. Pas Photo ukuran 3x4.

4. Ijin Usaha / Surat Keterangan dari pihak yang berwenang. 5. Gambar / Denah Lokasi Usaha.

6. Fotocopy Rekening Bank / Buku Tabungan.

7. Laporan Keuangan Sederhana (diisi pada formulir aplikasi).

8. Surat Pernyataan tidak sedang mendapatkan pinjaman Kemitraan dari BUMN lain.


(26)

1. Jangka waktu pinjaman 3 tahun

2. Jaminan kredit adalah sertifikat dan surat tanah 3. Bunga pinjaman 6% per tahun

4. Pembayaran cicilan dimulai pada bulan ke 4

2.3 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Menurut Kementrian Negara Badan Usaha Milik Negara, PKBL merupakan Program Pembinaan Usaha Kecil dan pemberdayaan kondisi lingkungan oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Jumlah penyisihan laba untuk pendanaan program maksimal sebesar 2% (dua persen) dari laba bersih untuk Program Kemitraan dan maksimal 2% (dua persen) dari laba bersih untuk Program Bina Lingkungan.

2.3.1 Pengertian Kemitraan

a. Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membesarkan (Hafsah, 2000 : 43).

b. Kemitraan merupakan hubungan kerja sama usaha di berbagai pihak yang sinergis, bersifat sukarela, dan berdasarkan prinsip saling membutuhkan, saling mendukung, dengan disertai pembinaan dan pengembangan UKM oleh usaha besar. (Rachmat, 2004 : 40).


(27)

2.3.2 Tujuan Kemitraan

a. Meningkatkan pendapatan usaha kecil dan masyarakat b. Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku kemitraan. c. Meningkatkan pemerataan dan pemberdayaan masyarakat.

d. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi pedesaan, wilayah dan nasional.

e. Memperluas kesempatan kerja.

f. Meningkatkan ketahanan ekonomi nasional

2.3.3 Beberapa pola atau jenis kemitraan usaha antara lain :

a. Inti – plasma, Inti berfungsi melakukan pembinaan, penyediaan sarana produksi, bimbingan teknis, dan pemasaran, sedangkan plasma melakukan fungsi produksi.

b. Sub kontrak

Pola ini merujuk pada usaha kecil memproduksi komponen yang diperluas oleh usaha menengah besar sebagai bagian dari produksinya. Sedangkan usaha menengah dan besar berfungsi melakukan pembelian komponen dari usaha kecil untuk keperluan produksinya. Pola ini didorong oleh ketentuan dan peraturan yang ditetapkan untuk menyelamatkan usaha kecil sebagai mitra bagian yang tidak terpisahkan, pola ini lebih sederhana dan mudah diterapkan bila di dukung oleh suatu aturan yang jelas dari pemerintah.


(28)

Pada pola ini usaha menengah dan besar memasarkan hasil produksi usaha atau usaha kecil sebagai pemasok kebutuhan usaha menengah dan besar. Pola ini dilakukan dalam dunia bisnis atas dasar saling menguntungkan.

d. Waralaba pemberian

Waralaba memberikan hak penguasaan lisensi merek dagang dan saluran distribusi perusahaannya kepada penerima waralaba dengan bantuan bimbingan manajemen. Pada prinsipnya pola ini banyak digunakan dalam dunia bisnis terutama bagi merek – merek terkenal dan dikonsumsi banyak orang. Hampir setiap celah bisnis dapat menggunakan pola ini seperti fast food, industri kimia, obat – obatan dan industri jasa lainnya. Pola ini secara bisnis lebih menjamin keberhasilan namun dalam jangka panjang pola ini dapat menguras devisa negara sangatlah besar karena royalti yang akan dibayar secara totalitas sangatlah besar.

e. Keagenan

Pola keagenan merupakan salah satu bentuk hubungan kemitraan dimana usaha kecil diberikan hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa dan usaha menengah dan besar sebagai mitranya.

2.3.4 Bentuk Program Kemitraan :

a. Pemberian pinjaman untuk modal kerja dan/atau pembelian aktiva tetap produktif


(29)

b. Pinjaman khusus bagi UMK yang telah menjadi binaan yang bersifat pinjaman dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha UMK Binaan.

c. Program pendampingan dalam rangka peningkatan kapasitas (capacity building) UMK binaan dalam bentuk bantuan pendidikan / pelatihan, pemagangan, dan promosi

2.3.5 Ketentuan usaha yang dapat di biayai

a. Memiliki kriteria sebagai usaha kecil (termasuk usaha mikro ), yaitu memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 200 juta (tidak termasuk tanah dan banguanan tempat usaha) atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1 milyar.

b. Milik Warga Negara Indonesia

c. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berfiliasi langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.

d. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

e. Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan. f. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu ) tahun g. Belum memenuhi persyaratan perbankan (non bankable).


(30)

2.3.6 Pembinaan

PT Persero Pelabuhan Indonesia I juga melakukan pembinaan terhadap mitra binaannya, antara lain :

a. Pendidikan / pelatihan, pengkajian / penelitian, seminar kewira usahaan dan permagangan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan, manajemen dan keterampilan teknis produksi. b. Pemasaran dan promosi hasil produksi

2.4 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah

2.4.1 Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998

Pengertian Usaha Kecil Menengah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

2.4.2Berdasarkan Undang – undang Nomor 9 Tahun 1995

UKM adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat tradisional, dengan kekayaan Rp. 50 juta – 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dan omset tahunan ≤ Rp. 1 Miliar.

Pengertian pengelompokkan kegiatan usaha dapat ditinjau dari jumlah pekerja senagai berikut : Usaha kecil adalah unit usaha dengan jumlah tenaga kerja paling sedikit lima orang dan paling banyak 19 orang termasuk pengusaha. Sedangkan industri rumah tangga adalah unit usaha dengan jumlah tenaga kerja paling banyak empat orang termasuk pengusaha. Sedangkan industri skala menengah dan besar


(31)

adalah unit usaha dengan jumlah pekerja lebih dari 20 orang (Tambunan, 2000 : 670)

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor. 31 6/KMK.06 1/1994, usaha kecil di defenisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan/usaha yang mempunyai penjualan / omset setinggi – tingginya Rp. 600 juta (di luar tanah dan bangunan yang ditempati) terdiri dari :

a. Badan usaha (Fa, CV, PT, dan Koperasi).

b. Perorangan (pengrajin / industri rumah tangga, petani, peternak,

nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang barang, dan jasa, dan sebagainya).

2.4.3 Jenis dan Bentuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Menurut Wibowo (2003:5), kegiatan perusahaan pada prinsipnya dapat dikelompokkan dalam tiga jenis usaha yaitu :

a. Jenis usaha perdagangan distribusi

Jenis usaha ini merupakan yang terutama bergerak dalam kegiatan memindahkan barang dari produsen ke konsumen atau dari tempat yang mempunyai kebutuhan persediaan ketempat yang membutuhkan. Jenis usaha ini diantaranya bergerak di bidang pertokoan, warung, rumah makan, peragenan (filial), penyalur ( whole saler), pedagang perantara, tengkulak, dan sebagainya. Komisioner dan makelar dapat juga dimasukkan dalam kegiatan perdagangan karena kegiatannya dalam jual beli barang.


(32)

b. Jenis usaha produksi

Industri adalah jenis usaha yang terutama bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu bahan / barang lain yang berbeda bentuk atau sifatnya dan mempunyai nilai tambah. Kegiatan ini dapat berupa produksi / industri pangan, pakaian, peralatan rumah tangga, kerajinan, bahan bangunan, dan sebagainya. Dalam hal ini, kegiatan dalam budidaya sektor pertanian / perikanan / peternakan / perkebunan dan kegiatan penangkapan ikan termasuk jenis usaha produksi.

c. Jenis usaha komersial

Usaha jenis komersial merupakan usaha yang bergerak dalam kegiatan pelayanan atau menjual jasa sebagai kegiatan utamanya. Contoh jenis usaha ini adalah asuransi, bank, konsultan, biro perjalanan, pariwisata, pengiriman barang (ekspedisi), bengkel, salon kecantikan, penginapan, gedung bioskop, dan sebagainya termasuk praktek dokter dan perencanaan bangunan

2.4.4 Keunggulan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Adapun yang menjadi keunggulan dari usaha kecil dan menengah adalah :

a. Tetap bertahan dan mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun berbagai faktor penyebab lainnya. b. Tanpa subsidi dan proteksi, usaha kecil dan menengah (UKM) di


(33)

c. Usaha kecil yang informasi mampu berperan sebagai penyangga (buffer) dalam perekonomian masyarakay lapisan bawah.

d. Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau penyerapannya terhadap tenaga kerja.

e. Independen dalam menentukan harga produksi atau barang – barang atau jasa – jasa yang dihasilkannya.

f. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang cepat berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar yang pada umumnya birokratis.

g. Prosedur hukum yang sederhana.

h. Pajak relatif ringan, sebab yang dikenakan pajak bukanlah perusahaannya tetapi pengusahanya.

i. Mudah dalam proses pendiriannya.

j. Mudah untuk dibubarkan pada waktu yang dikehendaki. k. Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu. l. Pemilik menerima seluruh laba.

m. Umumnya mempunyai kecenderungan untuk bertahan (survive). n. Usaha kecil dan menengah (UKM) sangat cocok untuk didirikan

oleh para pengusaha yang sama sekali belum pernah mencoba untuk mendirikan suatu usaha sehingga memiliki sedikit pesaing. o. Terbukanya peluang dengan adanya berbagai kemudahan dalam

peraturan dan kebijakan pemerintah mendukung berkembangnya usaha kecil di Indonesia.


(34)

p. Diversifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar konsumen senantiasa tergali melalui kreativitas pengelola.

q. Relatif tidak membutuhka investasi yang terlalu besar, tenaga kerja yang tidak berpendidikan tinggi, serta sarana produksi lainnya yang tidak terlalu mahal.

r. Terdapatnya dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.

2.4.5 Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah

Adapun Kelemahan dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah : a. Umumnya usaha kecil dan menengah tidak pernah melakukan studi

kelayakan, penelitian pasar, analisis perputaran uang tunai / kas serta penelitian lainnya yang diperlukan dalam suatu aktivitas bisnis.

b. Tidak memilik perencanaan sistem jangka panjang, sistem akutansi yang memadai serta alat – alat manajerial lainnya (perencanaan, pelaksanaan, serta pengendalian usaha) yang diperlukan oleh suatu perusahaan bisnis yang profit oriented.

c. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai kekurangan dalam informasi, baik itu informasi pasar, produk, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan bisnis.

d. Kurangnya petunjuk penjelasan tekhnis operasional kegiatan dan pengawasan mutu hasil kerja dan

e. produk, serta seiring tidak konsisten dengan ketentuan order atau pesanan yang mengakibatkan klaim atau produk yang ditolak.


(35)

f. Terlalu banyak biaya – biaya yang diluar pengendalian serta hutang – hutang yang tidak bermanfaat, juga tidak dipatuhinya ketentuan – ketentuan pembukuan standar.

g. Pembagian kerja pada usaha kecil dan menengah tidak profesional, sering terjadi pengelolaan memiliki pekerjaan yang melimpah atau karyawan yang bekerja di luar batas jam kerja standar.

h. Kesulitan mengenai kebutuhan modal kerja, sebab tidak dilakukan perencanaan kas.

i. Sering terjadi kelebihan persediaan barang yang tidak laku.

j. Resiko dan hutang – hutang pihak ketiga di tanggung oleh kekayaan pribadi pemilik.

k. Sumber modal terbatas pada kemampuan pemilik dan kesempatan untuk mendapatkan kredit dan bank sangat kecil.

2.5 Peneliti Terdahulu

Hasibuan (2005) meneliti dengan judul “ Pengaruh pemberian kredit terhadap peningkatan kemampulabaan usaha kecil percetakan di Kelurahan Medan Barat”. Permasalahan pada penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian kredit terhadap kemampulabaan bagi usaha kecil sebelum dan sesudah menerima kredit ?” . “ Apakah terdapat kemampulabaan bagi usaha kecil sebelum dan sesudah menerima kredit ?”. Populasi pada penelitian ini adalah semua percetakan yang ada di Jalan Ahmad Yani I dan Jalan Mesjid sebanyak 28 percetakan, sedangkan yang menjadi


(36)

sampel adalah 10 usaha percetakan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, kuesioner dan studi pustaka. Metode analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan pemberian kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan usaha kecil percetakan di kelurahan Medan Barat.

Tampubolon (2006) meneliti dengan judul “ Pengaruh pemberian kredit terhadap usaha kecil pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Angkasa Pura II Polonia Medan”. Adapun yang menjadi perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah pemberian kredit usaha kecil oleh Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Angkasa Pura II Polonia Medan berpengaruh terhadap pengembangan usaha kecil ?”. “Apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap usaha kecil sebelum dan sesudah menerima kredit ?”. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh usaha kecil di Medan yang menerima pinjaman dan PKBL PT. Angkasa Pura II Polonia Medan, yaitu sebanyak 271 usaha, sedangkan sampel pada penelitian ini sebanyak 40 usaha kecil. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan Analisis regresi linier sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan usaha kecil pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Angkasa Pura II Polonia Medan.


(37)

2.6 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesa. (Sugiyono, 2004:49).

Variabel-variabel yang diterapkan dalam kajian ini telah dimodifikasi dengan tambahan seperlunya, sesuai dengan kondisi di lapangan. Adapun kerangka konseptual untuk penelitian ini dapat dilihat di bawah ini, yang selanjutnya akan menjadi acuan untuk melakukan penelitian. Adapun kerangka konseptual pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.7 Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah pemberian kredit berpengaruh terhadap perkembangan usaaha kecil dan menengah pada program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

Pemberian Kredit (X) Perkembangan Usaha


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Ginting et al. (2008:57).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan yang beralamat di Jl. Sumatera No. 1 Belawan, Sumatera Utara dan Usaha Kecil dan Menengah yang menjadi mitra binaan PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Juni 2012.

3.3 Batasan Operasional

Batasan Operasional pada penelitian ini adalah :

1. Usaha kecil mitra binaan yang masih aktif pada PT. Pelabuhan Indonesia I cabang Belawan.

2. Pemberian Kredit pada program PKBL yang diberikan PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

3.4 Definisi Operasional

1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian kredit. Pemberian kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang, barang) dengan balas prestasi, (kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu yang akan datang .


(39)

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perkembangan usaha kecil dan menengah. Perkembangan usaha kecil dan menengah adalah perubahan yang lebih baik atau bertambah maju, baik dari segi kualitatif maupun kuantitatif sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan yang terjadi pada usaha kecil dan menengah.

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator

Kredit (X) pemberian prestasi (misalnya uang, barang) dengan balas prestasi, (kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu yang akan datang .

- Jumlah Pemberian

Kredit

- Jangka waktu kredit - Bunga kredit

Perkembangan

UKM (Y)

perubahan yang lebih baik atau bertambah maju, baik dari segi kualitatif maupun kuantitatif sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan yang terjadi pada UKM.

- Peningkatan

Perputaran Modal Kerja

- Peningkatan Laba - Peningkatan

Penjualan

- Peningkatan


(40)

3.5Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Situmorang et al.2010 : 5)

Tabel 3.2 Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu - Ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Situmorang et al. (2010:5)/ diolah peneliti.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115).


(41)

Populasi dalam penelitian ini a da la h Ju mla h Usa ha Kecil da n Men enga h ya ng me nja di mitr a bina a n PT . Pela bu ha n I ndone sia I C a ba ng bela wa n yang berjumlah 225 UKM.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. Karena masalah waktu dan biaya, ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2008 : 78), yaitu:

dimana:

n= Jumlah Sampel N= Ukuran Populasi e= Standart error

sehingga: n = 225 1+225 (0,1)2 n = 69,23

Jadi, berdasarkan rumus slovin sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 70 UKM mitra binaan PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.


(42)

3.7 Jenis Data

1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer dapat diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner atau dengan melakukan wawancara langsung (interview).

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik itu dari buku, situs internet, data dari institusi pemerintahan (Biro Pusat Statistik). Data sekunder ini antara lain dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum tentang daerah penelitian. Selain itu juga, data sekunder dari hasil atau temuan penelitian dimaksudkan untuk mendukung hasil yang ditemukan dalam penelitian ini.

3.8Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Wawancara yaitu wawancara langsung dengan karyawan yang ada pada divisi PKBL, PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan dan pemilik UKM yang menjadi sampel pada penelitian.


(43)

Metode ini dibutuhkan dalam menunjang kelengkapan penelitian. Pengumpulan data dapat diperoleh dari buku, situs internet yang mempunyai kaitan dan hubungan dengan penelitian.

3. Observasi

yaitu melakukan pengamatan langsung kepada objek penelitian yaitu PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

4. Kuesioner

Metode ini merupakan cara memperoleh data dengan mengajukan pertanyaan yang terperinci terhadap responden yang terpilih sebagai unit observasi terkecil. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2008:199). Dalam pengumpulan data, responden penelitian ditemui di lokasi usahanya.

3.9Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu dimensi atau indikator dikatakan valid apabila indikator tersebut mampu mencapai tujuan pengukuran dari konstruk amatan dengan tepat (Yamin dan Kurniawan, 2009:282). Bila koefisien korelasi (r) hitung lebih besar dari r tabel (0,361), maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Yamin dan Kurniawan, 2009:284).


(44)

Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Situmorang,et al. 2010:72). Menurut Ghozali (2005), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60, sementara menurut (Kuncoro, 2003) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.80.

Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan di PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan di luar sampel penelitian dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan berpedoman pada Sugiyono (2008:206), bahwa untuk menguji hipotesis dan analisis data penelitian yang bersifat hubungan (assosiative) maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut :

1. Metode analisis deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisis mengumpulkan dan kemudian menafsirkan sehingga data tersebut memberikan gambaran terhadap keadaan yang sedang terjadi mengenai perkembangan UKM


(45)

dikarenakan adanya pemberian kredit pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan oleh PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan berdasarkan hasil jawaban responden.

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan program software SPSS (statistical product service solution) untuk memperoleh hasil yang lebih terarah. Analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh Pemberian kredit terhadap perkembangan Usaha Kecil dan Menengah pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.adalah model persamaan regresi linier sederhana .

Menurut Sugiono (2008 : 270), persamaan regresi sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + bX + e

Keterangan :

Y = Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah

b = Koefisien Regresi X = Pemberian kredit e = Standart erorr

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima.


(46)

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji signifikan Individual (Uji t)

Uji t (uji parsial) digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing- masing variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variabel tidak terikat.

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Kredit (X) terhadap Perkembangan UKM (Y) pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Kredit (X) terhadap Perkembangan UKM (Y) pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah :

H0 diterima jika t hitung < t tabel pada ∝ = 5 % atau sig > α Ha diterima jika t hitung > t tabel pada ∝ = 5 % atau sig < α b. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien Goodness of Fit (R2) atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel-variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2≤ 1), dimana semakin tinggi R2 (mendekati 1) berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang


(47)

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.


(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Persero Pelabuhan Indonesia I cabang Belawan

Pada zaman Hindia Belanda dahulu Pengusahaan Pelabuhan Belawan ini bernama “ Haven Bedrijf “ dan nama ini masih dipakai terus sampai tahun 1950.Haven Bedrijf Belawan Deli ini mempunyai karyawan / pegawai berjumlah lebih kurang 50 ( lima puluh ) orang dan hingga tahun 1950 masih tetap berstatus pegawai Federal.

1. Pejabat Haven Bedrijf periode 1945 – 1950

a. Tahun 1945 – 1946 : Achmad mardjuki b. Tahun 1946 – 12 April 1949 : Ir. JJM. Dorbech c. 12 April 1948 – 2 oktober 1950 : Mr. G. C. Hardenberg 2. Haven Bedrijf Menjadi Jawatan Pelabuhan

Pada tahun 1951 nama Haven Bedrijf dirubah menjadi Jawatan Pelabuhan. Sebagaimana pimpinan pada Jawatan Pelabuhan ini adalah Direktur Pelabuhan

Semasa periode ini dapat dicatat nama – nama pejabatnya sebagai berikut : a. 2 Oktober 1950 – 6 September 1951 : M. Soemarsono

b. 6 September 1951 – 30 Juni 1954 : P. Smeet c. 30 Juni – 30 November 1956 : R. Soewondo

3. Perusahaan Pelabuhan Negara Menjadi Perusahaan Negara Pelabuhan ( P.N Pelabuhan )


(49)

Pada tahun 1961 berdasarkan peraturan pemerintah No. 15 tahun 1961 Lembaran Negara No. 128 tahun 1961, nama Perusahaan Pelabuhan Negara diganti lagi menjadi Perusahaan Negara Pelabuhan Daerah I, dengan pejabat pimpinannya disebut Direktur P.N. Pelabuhan.

Pejabat – pejabat periode ini adalah :

a. 17 Oktober 1962 – 4 Februari 1965 : Ir. M. Soenyoto

b. 4 Februari 1965 – 1 Juli 1965 : M. Soegiyono (pejabat sementara) c. 1 Juli 1965 – 11 Oktober 1968 : Ir. Hartono Dirjo Soediro

d. 11 Oktober 1968 – 17 Juli 1969 : Moehammad Safroel e. 17 Juli 1969 – 1 April 1971 : Drs. Soemantri 4. PP. No 18 / 1964 Merubah Sistem Organisasi Pelabuhan

Dengan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1964 sistem organisasi kepelabuhanan berubah. Maka penguasa tunggal di Pelabuhan adalah “ Komandan Penguasa Pelabuhan “ yang didalamnya tergabung syahbandar sebagai syaf operasi dan P.N. Pelabuhan sebagai staff service atau staff jasa. 5. Penguasa Pelabuhan (Porth Authority) menjadi administrator Pelabuhan

P.N. Pelabuhan ditetapkan kembali statusnya seperti semula dan Organisasi Penguasa Pelabuhan lebih diarahkan kepada segi ekonomi dan perdagangan.

Penguasa Pelabuhan dirubah menjadi administratos Pelabuhan selaku penanggung jawab tunggal di Pelabuhan, didalam organisasi Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) Belawan dengan dibantu semacam penasehat


(50)

yakni Badan Musyawarah Pelabuhan (BMP) yang mana Administrator Pelabuhan telah berada dibawah Pengawasan Kepala Daerah Pelayaran.

6. Para Pejabat Administrator Pelabuhan Pada periode 1969 Sampai Sekarang. Setelah perubahan struktur organisasi di pelabuhan berdasarkan PP. No. 1 tahun 1969 dan PP. No. 18 / 1969 nama penguasa pelabuhan ( Poth Authority ) dirubah menjadi Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP), maka pada tanggal 17 Juli 1969 dilakukan acara serah terima Penguasa Pelabuhan (Porth Authority) Belawan, dari Kol (L) Soejono Hamijoyo yang ketika itu merangkap sebagai Kepala Daerah Pelayaran I, kepada Dr. Soemantri sebagai Pejabat Administrator pelabuhan belawan yang pertama, dengan disaksikan oleh menteri perhubungan RI. FransSeda.

Pejabat Administrator Pelabuhan (ADPEL) Belawan periode 1969 smpai dengan Juli 1984 adalah sebagai berikut :

a. 17 Juli 1969 – 01 April 1971 : Drs. Soemantri

b. 01 April 1971 – 09 Maret 1974 : Ir. Mustafa Sastrawijaya c. 09 Maret 1974 – 04 Februari 1978 : Capt. Boedi Soenarjo d. 04 Februari 1978 – 05 Mei 1981 : H. G. Luntungan

e. 05 Mei 1981 – 15 Juni 1981 : Hanreng Laima SH (PJS) f. 15 Juni 1981 – 26 Juli 1984 : S.F. Makalew

7. Badan Pengusaha Pelabuhan Menjadi Perusahaan Umum

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1993 pelabuhan sebagai salah satu unsur penunjang kelancaran angkutan laut telah ditata kembali, baik status pembinaannya maupun pengelolaannya.


(51)

Seluruh pelabuhan yang diusahakan di Wilayah Nusantara, dibagi dalam empat kelompok yang pengusahaannya diselenggarakan secara profesional dan menerapkan prinsip – prinsip manajemen serta prinsip – prinsip ekonomi perusahaan, dalam bentuk Badan Usaha Milik Negara dengan status Perusahaan Umum (PERUM) dilingkungan Departemen Perhubungan.

Belawan termasuk kedalam PERUM Pelabuhan I bersama 18 Pelabuhan lainnya yang berada di Sumatera Utara, Aceh, Riau.

Pejabat pimpinan dari PERUM ini terdiri dari beberapa Direksi, sedang Pelabuhan Cabangnya dipimpin oleh kepala cabang, sementara jabatan Adpel tetap ada. Dan sebagai Kepala Cabang Pelabuhan Belawan yang pertama setelah berjalannya PERUM Pelabuhan ini adalah Soetrisno Muali, yang telah dilantik pada tanggal 26 Juli 1984.

8. Perusahaan Umum Pelabuhan I Menjadi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 tahun 1991 tanggal 19 Oktober 1991 tentang Perubahan status Perusahaan Umum Pelabuhan I menjadi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I.

Sebagai Pimpinan pada Cabang Pelabuhan Belawan adalah sebagai berikut : a. Zainal Arifin (Kepala Cabang) : 20 Juli 1989 s/d 1993

b. Bustami Kasim (General Manager) : 25 Januari 1993 s/d 12 Agustus 1998

c. Drs. Armen Lubis (General Manager) : 12 Agustus 1998 s/d 7 November 2001


(52)

d. Ir. Pudji Hartoyo, MBA (GM) : 7 November s/d 13 April 2004

e. Drs. SJ. Aen Sjahril TH. MBA. MM. : 13 April 2004 s/d 23 Agustus 2006

f. Drs. H. Embay SP. MM. (GM) : 23 Agustus 2006 s/d 15 Oktober 2008

g. Ir. Syahputra MSM (GM) : 15 Oktober 2008 s/d Sekarang

4.1.2 Visi dan Misi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I

1. Visi

Visi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I ditetapkan sebagai berikut :

“ Menjadi penyedia jasa kepelabuhanan dan logistik terkemuka di tingkat regional “.

2. Misi

Misi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I ditetapkan sebagai berikut :

“Menyediakan jasa kepelabuhanan dan logistik berkualitas yang memenuhi harapan pelanggan dan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi wilayah”.

Untuk mendukung penapaian visi dan misi, perusahaan memiliki values sebagai berikut:

Customer Focus : Menyediakan jasa layanan yang fokus kepada pelanggan


(53)

Leadership : Sistem kepemimpinan dan SDM mampu menjamin efektifitas dan kualitas pemimpin dan personil untuk merealisir Customer Focus serta excellent operation.

Inovasi : Membuat perusahaan berarti untuk meningkatkan pelayanan dalam upaya menciptakan new value bagi stakeholder.

Valuing Employee :Komitmen manajemen atas kepuasan, pengembangan dan perlakuan yang baik bagi pegawai.

System Perspective : Pengelolaan perusahaan sebagai sebuah sistem yang utuh sehingga pencapaian kesuksesan pengelolaan organisasi meliputi keseluruhan komponen organisasi tersebut.

4.2 Hasil Penelitian

Setelah diuraikan secara teori mengenai kredit pada program PKBL, maka pada bab ini peneliti mencoba menguraikan hasil penelitian.

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Sedangkan reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.


(54)

1. Uji Validitas

Menurut Sudarmanto (2005:88) bahwa batas minimum uji validitas yakni 0,361 (pada kolom Corrected Item-Total Correlation). Sehingga kuesioner ini valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian. Sehingga kuesioner ini valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian

Tabel 4.1

Hasil dari Reliabilitas Instrumen

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

P1 31,9000 9,403 ,914 ,901

P2 31,8667 9,775 ,935 ,902

P3 31,8667 9,775 ,935 ,902

P4 32,0000 10,207 ,743 ,915

P5 31,8667 10,395 ,710 ,918

P6 32,0667 10,133 ,670 ,921

P7 32,0667 10,064 ,691 ,919

P8 31,8667 9,982 ,525 ,940

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai dari coreccted Item Total Coreclation, pada butir pertanyaan 1 sampai dengan butir pertanyaan ke 8 diatas 0,361, hal ini berarti bahwa ke-8 butir pertanyaan adalah valid dan bisa digunakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 (Ghozali, 2005) atau nilai Cronbach Alpha > 0.80


(55)

Jika diuraikan, dapat dilihat pada tabel 4.1 bahwa setiap butir pertanyaan adalah realibel .Cronbach’s Alpha > 0.60 (Ghozali, 2005) atau nilai Cronbach Alpha > 0.80 (Kuncoro, 2003). Maka ke-8 butir pertanyaan tersebut sudah bisa digunakan dalam penelitian.

4.2.3 Analisis Deskriptif Responden Penelitian

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Persentase

< 30 Tahun 7 10,00

30 – 45 Tahun 35 50,00

> 45 Tahun 28 40,00

Jumlah 70 100

Tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan umur dari pemilik UKM yang diteliti, yakni responden berumur < 30 tahun sebesar 10,00%, berumur 30 – 45 tahun sebesar 50,00%, dan berumur > 45 tahun sebesar 40,00%

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

< SMU 14 20,00

SMU 42 60,00

Sarjana 14 20,00


(56)

Tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan yang diteliti, yakni responden <SMU sebesar 20,00%, SMU sebesar 60,00%, dan Sarjana (S1) sebesar 20,00%.

4.2.4 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

1. Pemberian Kredit (X)

Tabel 4.4

Distribusi Pendapat Responden Pemberian Kredit (X)

Item Pertanyaan

STS TS R S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 2 2,8 20 28,6 48 68,6 70 100,0 2 0 0 0 0 0 0 22 31,4 48 68,6 70 100,0 3 0 0 0 0 0 0 22 31,4 48 68,6 70 100,0 4 0 0 0 0 0 0 31 44,3 39 55,7 70 100,0

a. Kredit yang diberikan sangat berguna untuk perkembangan usaha, yaitu tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, ragu - ragu sebesar 2,8 %, setuju sebesar 28,6%, dan sangat setuju sebesar 68,6%. b. Saya dapat menggunakan dana dari kredit yang diberikan untuk membeli

peralatan agar menjadi lebih lengkap, sehingga dapat mempermudah dan mempercepat proses produksi, yaitu tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju tidak setuju dan ragu - ragu, setuju 31,4% dan sangat setuju sebesar 68,6%.

c. Jangka waktu pinjaman yang diberikan tergolong lama sehingga meringankan pembayaran cicilan yaitu tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan ragu - ragu , setuju 31,4% dan sangat setuju sebesar 68,6%.


(57)

d. Bunga yang ditawarkan tergolong rendah dan dapat dijangkau, yaitu tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan ragu - ragu, setuju 44,3% dan sangat setuju sebesar 55,7%.

2. Perkembangan UKM (Y)

Tabel 4.5

Distribusi Pendapat Responden Perkembangan UKM (Y)

Item Pertanyaan

STS TS R S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 0 0 22 31,4 48 68,6 70 100,0 2 0 0 0 0 2 2,8 31 44,3 37 52,9 70 100,0 3 0 0 0 0 2 2,8 31 44,3 37 52,9 70 100,0 4 0 0 0 0 8 11,4 6 8,6 56 80,0 70 100,0

a. Terjadi peningkatan perputaran modal kerja setelah mendapatkan kredit, tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan ragu - ragu , 31,4% setuju dan sangat setuju sebesar 68,6%.

b. Setelah menerima kredit terjadi peningkatan laba usaha, tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 2,8% ragu - ragu, 44,3% setuju dan sangat setuju sebesar 52,9%

c. Penjualan usaha saya semakin meningkat karena adanya tambahan modal dari kredit melalui program PKBL, tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 2,8% ragu - ragu, 44,3% setuju dan sangat setuju sebesar 52,9%.

d. Dengan adanya kredit pada program PKBL meningkatkan produksi usaha saya, tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11,4% ragu - ragu, 8,6% setuju dan sangat setuju sebesar 80%.


(58)

4.2.5 Analisis Regresi Linear Sederhana

1. Uji t

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t (Uji-t). Jika thitung < ttabel (Sig > α), maka H0 diterima atau Ha ditolak, Sedangkan Jika thitung > ttabel (Sig<α), maka H0 ditolak atau Ha

diterima. α = 5%

Tabel 4.6 Uji t

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,302 1,089 3,033 ,003

Pemberian Kredit

,811 ,058 ,860 13,908 ,000

a. Dependent Variable: Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah

Variabel Pemberian kredit berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan (0,000) dibawah (lebih kecil dari) 0,05. Dan nilai thitung (13,908) > ttabel(1,667). Jika demikian, maka dapat diartikan jika ditingkatkan variabel Pemberian Kredit maka Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah (Y) akan meningkat pula.

2. Koefisien Determinan (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien deteminasi berkisar antara nol sampai satu (0< R2 < 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh


(59)

variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.

Tabel 4.7 Koefisien Determinan

Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,860

a

,740 ,736 ,90124

a. Predictors: (Constant), Pemberian Kredit

R = 0,860 berarti hubungan antara pemberian kredit terhadap Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan sebesar 86%. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.8

Hubungan antar variabel

Nilai Interprestasi

0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat

0.2 – 0.39 Tidak Erat

0.4 – 0.59 Cukup Erat

0.6 – 0.79 Erat

0.8 – 0.99 Sangat Erat


(60)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hubungan antara Pemberian Kredit terhadap Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah adalah sangat erat.

4.3 Pembahasan

Setelah diketahui hasil penelitian, maka dapat dilakukan pembahasan. Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa pemberian kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan usaha kecil dan menengah pada Progrma Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Artinya ketika terjadi pemberian kredit ditambah (ditingkatkan) maka perkembangan usaha kecil dan menengah juga semakin meningkat.

Hubungan antara pemberian kredit dan perkembangan usaha kecil dan menengah dapat dikategorikan sangat erat, hal ini dijelaskan pada koefisien determinan (R=8,60). Menurut situmorang (2010), ketika koefisien determinan (R) besarnya 0,8 – 0,99 maka hubungan antar variabel dapat dikategorikan sangat erat.

Pada penelitian ini, jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dapat dilihat adanya relevansi. Penelitian yang dilakukan Hasibuan (2005) meneliti dengan judul “ Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Kemampulabaan Usaha Kecil Percetakan Di Kelurahan Medan Barat “. Hasil penelitian tersebut menyatakan pemberian kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan usaha kecil percetakan di kelurahan Medan Barat. Kemudian jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan Tampubolon (2006) meneliti dengan judul “ Pengaruh pemberian kredit


(61)

terhadap usaha kecil pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Angkasa Pura II Polonia Medan”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan usaha kecil pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Angkasa Pura II Polonia Medan. Hal ini juga menunjukkan adanya relevansi dengan penelitian yang dilakukan peneliti pada penelitian ini.


(62)

4.4 Kenaikan Laba UKM (Usaha Kecil dan Menengah)

Tabel 4.9

Kenaikan Laba Setelah Menerima Kredit Caturwulan I tahun 2012

NO NAMA PEMINJAM JENIS USAHA LABA SEBELUM MENERIMA KREDIT LABA SETELAH MENERIMA KREDIT KENAIKAN LABA 1 Syamsul Bahri Peralatan Pesta 3.000.000 4.000.000 1.000.000 2 Sonti Sirait Kelontong 1.500.000 2.000.000 500.000 3 Bety Akmal Grosir 3.500.000 5.000.000 1.500.000 4 Parningotan S Dagang Buah 2.000.000 3.000.000 1.000.000 5 Hj Narti Salon dan Poto

Studio

4.000.000 5.000.000 1.000.000 6 Siti Hawa Toko kain 3.000.000 5.000.000 2.000.000 7 Jefri Andi Toko Spare part 3.500.000 5.500.000 2.000.000 8 Bosar Pasaribu Distributor Air

Minum

2.000.000 3.700.000 1.700.000 9 Timan Ginting Grosir 2.000.000 4.200.000 2.200.000 10 Gembira

Ginting

Kilang 4.000.000 6.500.000 2.500.000 11 Eslia Tamba Kelontong 1.500.000 2.000.000 500.000 12 Shintaro Hrp Kelontong 2.000.000 2.500.000 500.000 13 Mariana Toko Pakaian 3.000.000 4.500.000 1.500.000 14 Jhamaran P Toko Pakaian 2.000.000 3.700.000 1.700.000 15 Hj. Nuraisyah Toko Kain 2.400.000 3.900.000 1.500.000 16 Hj. Nurdiana Konveksi 3.200.000 4.800.000 1.600.000 17 Sumarni Kelontong 2.000.000 2.500.000 500.000 18 Susilawati Toko Sepatu 2.000.000 3.000.000 1.000.000 19 Ariono Jok Sepeda Motor 1.000.000 1.500.000 500.000 20 Aminudin Pembuatan Sepatu 2.000.000 3.700.000 1.700.000 21 Risman Kelontong 1.000.000 1.800.000 800.000 22 Zulkifli Kelontong 2.000.000 3.000.000 1.000.000 23 Lince Jual beli Barang

bekas

2.000.000 3.500.000 1.500.000 24 Agustin Kelontong 1.000.000 1.800.000 800.000 25 Imsar Nst Kilang Padi 4.000.000 6.000.000 2.000.000 26 Semi Klinik 3.000.000 5.500.000 2.500.000 27 Sunari Salon 2.000.000 3.000.000 1.000.000 28 Ridwan Toko Sepeda 2.000.000 3.000.000 1.000.000 29 Arbaiyah Foto Copy 1.500.000 2.500.000 1.000.000 30 Mangantar S Toko Pakan 1.000.000 2.600.000 1.600.000

sumber : Data Sekunder (2012)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kredit pada program PKBL sangat berpengaruh positif terhadap perkembangan UKM, terjadi peningkatan laba Usaha Kecil dan Menengah setelah menerima kredit.


(63)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah :

1. Berdasarkan hasil uji t menyatakan, Pemberian kredit berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan (0,000) dibawah (lebih kecil dari) 0,05. Dan nilai thitung (13,908) > ttabel(1,667). Jika demikian, maka dapat diartikan jika ditingkatkan variabel Pemberian Kredit maka Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah (Y) akan meningkat pula.

2. Berdasarkan koefisien determinan menyatakan, R = 0,860 berarti hubungan antara pemberian kredit terhadap Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan sebesar 86%, artinya hubungan antara Pemberian Kredit terhadap Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah adalah sangat erat.

3. Berdasarkan data kenaikan laba rata – rata caturwulan I yang diperoleh dari perusahaan menunjukkan, adanya peningkatan laba setelah usaha kecil dan menengah menerima kredit.


(64)

5.2 Saran

Saran pada penelitian ini adalah :

1. Hendaknya PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan lebih meningkatkan Jumlah kredit pada program PKBL yang diberikan, dan memperluas jangkauan kredit tersebut karena dapat dilihat bahwa Kredit tersebut sangat berguna bagi perkembangan UKM.

2. Hendaknya PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan lebih memperkenalkan (melakukan sosialisasi) kredit pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan agar lebih dikenal masyarakat.


(65)

DAFTAR PUSTAKA

Astiko, dan Sunardi. 1999. Pengantar Manajemen Perkreditan. Yogyakarta : Andi

Kasmir,2002. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada Kuncoro, Mudrajad.2003. Metode Riset Bisnis dan Ekonomi.Jakarta : Erlangga. Ghozali,Imam,2005 Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi

ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Rachmat, Budi.2004.Modal Ventura. Jakarta : Ghalia Indonesia, Sugiyono.2003.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV.Alfabeta. Sugiyono.2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Tambunan, Tulus.2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.

Wibowo, Singgih .2003.Petunjuk Mendirikan Usaha Kecil. , Jakarta : PT. Penebar Swadaya.

Situmorang, Syafrizal Helmi, Doli M. Jafar Dalimunthe, Iskandar Muda, Fadli, Fauzie Syarief. 2010. Analisis Data, Medan: Usu Press.

Budi, Untung. 2005. Kredit Perbankan di Indonesia, Edisi kedua, Yogyakarta : Andi

Jurnal :

Hasibuan, 2005 “ Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Kemampulabaan Usaha Kecil Percetakan Di Kelurahan Medan Barat “.Skripsi. FE – USU.

Tampubolon 2006 “ Pengaruh pemberian kredit terhadap usaha kecil pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Angkasa Pura II Polonia Medan”. FE- USU

Website :


(66)

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH PADA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PADA PT. PERSERO PELABUHAN

INDONESIA I CABANG BELAWAN

Responden yang terhormat, saya mengharapkan kerja samanya untuk mengisi kuesioner ini dengan benar, kuesioner ini hanya digunakan untuk penyelesaian data dan karya ilmiah semata. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Umur : Tahun

Jenis Usaha :

Alamat Usaha :

B. KUESIONER

Berilah tanda () pada tempat yang telah tersedia sesuai dengan jawaban Anda. Penilaian dilakukan berdasarkan skala berikut:

1). Sangat Setuju (SS) 2). Setuju (S)

3). Ragu - ragu (R) 4). Tidak Setuju (TS)


(67)

Variabel Kredit PKBL (X)

No Jumlah Pemberian Kredit SS S R TS STS

1 Kredit yang diberikan sangat bermanfaat untuk perkembangan usaha saya.

2 Saya dapat menggunakan dana dari kredit yang diberikan untuk membeli peralatan agar menjadi lebih lengkap, sehingga dapat mempermudah dan mempercepat proses produksi.

3 Jangka waktu pinjaman yang diberikan tergolong lama sehingga meringankan pembayaran cicilan

4 Bunga yang ditawarkan tergolong rendah dan dapat dijangkau


(68)

Variabel Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah (Y)

No Perkembangan UKM SS S R TS STS

1 Terjadi peningkatan perputaran modal kerja setelah mendapatkan kredit

2 Setelah menerima kredit terjadi peningkatan laba usaha

3 Penjualan usaha saya semakin meningkat karena adanya tambahan modal dari kredit melalui program PKBL

4 Dengan adanya kredit pada program PKBL meningkatkan produksi usaha saya


(69)

Lampiran 2 Data Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Pemberian Kredit PKBL (X)

No P1 P2 P3 P4

1 4 4 4 4

2 3 4 4 4

3 4 4 4 4

4 4 4 4 4

5 4 4 4 4

6 5 5 5 5

7 5 5 5 5

8 5 5 5 5

9 5 5 5 5

10 5 5 5 5

11 5 5 5 5

12 5 5 5 5

13 5 5 5 5

14 5 5 5 5

15 5 5 5 5

16 5 5 5 5

17 5 5 5 4

18 5 5 5 5

19 5 5 5 5

20 4 4 4 4

21 4 4 4 4

22 4 4 4 4

23 4 4 4 4

24 4 4 4 4

25 4 4 4 4

26 5 5 5 5

27 5 5 5 4

28 5 5 5 4

29 5 5 5 4


(70)

Variabel Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah (Y)

No P1 P2 P3 P4

1 4 4 4 3

2 4 4 4 3

3 5 4 3 5

4 5 3 4 5

5 4 4 4 5

6 4 4 4 4

7 5 5 4 4

8 4 5 5 5

9 5 4 5 5

10 5 4 5 5

11 5 5 5 5

12 5 5 5 5

13 5 5 5 5

14 5 5 5 5

15 5 5 5 5

16 5 5 5 5

17 5 5 4 5

18 5 5 5 5

19 5 5 5 5

20 4 4 4 3

21 4 4 4 3

22 4 4 4 5

23 4 4 4 4

24 4 4 4 5

25 4 4 4 5

26 5 5 4 5

27 5 5 4 5

28 5 4 5 5

29 5 4 5 5


(71)

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

,925 8

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 4,6000 ,56324 30

P2 4,6333 ,49013 30

P3 4,6333 ,49013 30

P4 4,5000 ,50855 30

P5 4,6333 ,49013 30

P6 4,4333 ,56832 30

P7 4,4333 ,56832 30


(72)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 31,9000 9,403 ,914 ,901

VAR00002 31,8667 9,775 ,935 ,902

VAR00003 31,8667 9,775 ,935 ,902

VAR00004 32,0000 10,207 ,743 ,915

VAR00005 31,8667 10,395 ,710 ,918

VAR00006 32,0667 10,133 ,670 ,921

VAR00007 32,0667 10,064 ,691 ,919

VAR00008 31,8667 9,982 ,525 ,940

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(73)

Lampiran 4 Data Analisis Deskriptif

Variabel Pemberian Kredit PKBL (X)

No P1 P2 P3 P4

1 4 4 4 4

2 3 4 4 4

3 4 4 4 4

4 4 4 4 4

5 4 4 4 4

6 5 5 5 5

7 5 5 5 5

8 5 5 5 5

9 5 5 5 5

10 5 5 5 5

11 5 5 5 5

12 5 5 5 5

13 5 5 5 5

14 5 5 5 5

15 5 5 5 5

16 5 5 5 5

17 5 5 5 4

18 5 5 5 5

19 5 5 5 5

20 4 4 4 4

21 4 4 4 4

22 4 4 4 4

23 4 4 4 4

24 4 4 4 4

25 4 4 4 4

26 5 5 5 5

27 5 5 5 4

28 5 5 5 4

29 5 5 5 4

30 5 5 5 5

31 5 5 5 5

32 5 5 5 5

33 5 5 5 4

34 5 5 5 5

35 5 5 5 5


(74)

37 4 4 4 4

38 4 4 4 4

39 4 4 4 4

40 4 4 4 4

41 4 4 4 4

42 5 5 5 5

43 5 5 5 4

44 5 5 5 4

45 5 5 5 4

46 5 5 5 5

47 4 4 4 4

48 3 4 4 4

49 4 4 4 4

50 4 4 4 4

51 4 4 4 4

52 5 5 5 5

53 5 5 5 5

54 5 5 5 5

55 5 5 5 5

56 5 5 5 5

57 5 5 5 5

58 5 5 5 5

59 5 5 5 5

60 5 5 5 5

61 5 5 5 5

62 5 5 5 5

63 5 5 5 5

64 5 5 5 5

65 5 5 5 5

66 5 5 5 5

67 5 5 5 5

68 5 5 5 4

69 5 5 5 5


(75)

Variabel Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah (Y)

No P1 P2 P3 P4

1 4 4 4 3

2 4 4 4 3

3 5 4 3 5

4 5 3 4 5

5 4 4 4 5

6 4 4 4 4

7 5 5 4 4

8 4 5 5 5

9 5 4 5 5

10 5 4 5 5

11 5 5 5 5

12 5 5 5 5

13 5 5 5 5

14 5 5 5 5

15 5 5 5 5

16 5 5 5 5

17 5 5 4 5

18 5 5 5 5

19 5 5 5 5

20 4 4 4 3

21 4 4 4 3

22 4 4 4 5

23 4 4 4 4

24 4 4 4 5

25 4 4 4 5

26 5 5 4 5

27 5 5 4 5

28 5 4 5 5

29 5 4 5 5

30 5 5 5 5

31 5 5 5 5

32 5 5 5 5

33 5 5 4 5

34 5 5 5 5

35 5 5 5 5

36 4 4 4 3

37 4 4 4 3


(76)

39 4 4 4 4

40 4 4 4 5

41 4 4 4 5

42 5 5 4 5

43 5 5 4 5

44 5 4 5 5

45 5 4 5 5

46 5 5 5 5

47 4 4 4 3

48 4 4 4 3

49 5 4 3 5

50 5 3 4 5

51 4 4 4 5

52 4 4 4 4

53 5 5 4 4

54 4 5 5 5

55 5 4 5 5

56 5 4 5 5

57 5 5 5 5

58 5 5 5 5

59 5 5 5 5

60 5 5 5 5

61 5 4 5 5

62 5 5 5 5

63 5 5 5 5

64 5 5 5 5

65 5 5 5 5

66 5 5 5 5

67 5 5 5 5

68 5 5 4 5

69 5 5 5 5


(1)

Lampiran 6 Data Analisis Regresi Linear Sederhana

Kredit PKBL (X) Perkembangan UKM (Y)

16 15

15 15

16 17

16 17

16 17

20 16

20 18

20 19

20 19

20 19

20 20

20 20

20 20

20 20

20 20

20 20

19 19

20 20

20 20

16 15

16 15

16 17

16 16

16 17

16 17

20 19

19 19


(2)

19 19

20 20

20 20

20 20

19 19

20 20

20 20

16 15

16 15

16 17

16 16

16 17

16 17

20 19

19 19

19 19

19 19

20 20

16 15

15 15

16 17

16 17

16 17

20 16

20 18

20 19

20 19

20 19

20 20


(3)

20 20

20 20

20 19

20 20

20 20

20 20

20 20

20 20

20 20

19 19

20 20


(4)

Lampiran 7 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Variables Entered/Removedb Model Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Pemberian Kredita

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah

Model Summary Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,860 ,740 ,736 ,90124

a. Predictors: (Constant), Pemberian Kredit

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,302 1,089 3,033 ,003

Pemberian Kredit

,811 ,058 ,860 13,908 ,000


(5)

Lampiran 8 Data Laba UKM Sebelum dan Sesudah Menerima Kredit

NO NAMA

PEMINJAM JENIS USAHA LABA SEBELUM MENERI MA KREDIT LABA SETELAH MENERIM A KREDIT KENAIKA N LABA

1 Syamsul Bahri

Peralatan Pesta 3.000.000 4.000.000 1.000.000 2 Sonti Sirait Kelontong 1.500.000 2.000.000 500.000 3 Bety Akmal Grosir 3.500.000 5.000.000 1.500.000 4 Parningotan

S

Dagang Buah 2.000.000 3.000.000 1.000.000 5 Hj Narti Salon dan Poto

Studio

4.000.000 5.000.000 1.000.000 6 Siti Hawa Toko kain 3.000.000 5.000.000 2.000.000 7 Jefri Andi Toko Spare

part

3.500.000 5.500.000 2.000.000

8 Bosar

Pasaribu

Distributor Air Minum

2.000.000 3.700.000 1.700.000

9 Timan

Ginting

Grosir 2.000.000 4.200.000 1.200.000 10 Gembira

Ginting

Kilang 4.000.000 6.500.000 2.500.000 11 Eslia Tamba Kelontong 1.500.000 2.000.000 500.000 12 Shintaro

Hrp

Kelontong 2.000.000 2.500.000 500.000 13 Mariana Toko Pakaian 3.000.000 4.500.000 1.500.000 14 Jhamaran P Toko Pakaian 2.000.000 3.700.000 1.700.000 15 Hj.

Nuraisyah

Toko Kain 2.400.000 3.900.000 1.500.000 16 Hj.

Nurdiana

Konveksi 3.200.000 4.800.000 1.600.000 17 Sumarni Kelontong 2.000.000 2.500.000 500.000 18 Susilawati Toko Sepatu 2.000.000 3.000.000 1.000.000

19 Ariono Jok Sepeda

Motor

1.000.000 1.500.000 500.000 20 Aminudin Pembuatan

Sepatu


(6)

21 Risman Kelontong 1.0s00.000 1.800.000 800.000 22 Zulkifli Kelontong 2.000.000 3.000.000 1.000.000

23 Lince Jual beli

Barang bekas

2.000.000 3.500.000 1.500.000 24 Agustin Kelontong 1.000.000 1.800.000 800.000 25 Imsar Nst Kilang Padi 4.000.000 6.000.000 2.000.000

26 Semi Klinik 3.000.000 5.500.000 2.500.000

27 Sunari Salon 2.000.000 3.000.000 1.000.000

28 Ridwan Toko Sepeda 2.000.000 3.000.000 1.000.000 29 Arbaiyah Foto Copy 1.500.000 2.500.000 1.000.000 30 Mangantar

S


Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Di Medan Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (pkbl) PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

0 40 89

Pelaksanaan Perjanjian Pinjaman Dana Program Kemitraan Antara PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan Dengan Mitra Binaannya

5 56 146

Peran Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT. Pertamina (Persero) Medan Dalam Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) (Studi Pada Mitra Binaan Pkbl PT. Pertamina (Persero) Medan)

7 120 111

Pengaruh Pengalokasian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Bank Mandiri Kantor WilayaH I Medan

0 36 92

Pengaruh Pengalokasian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) Bank X Sentra Kredit Kecil Polonia Medan

2 40 87

Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Kecil Dan Menengah Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) PT.PERTAMINA (PERSERO) Unit Pemasaran I Medan

5 82 63

Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Angkasa Pura II Polonia Medan

0 26 90

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) OLEH PT. (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I CABANG SELAT PANJANG.

0 0 10

I. IDENTITAS RESPONDEN - Analisis Sistem Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Di Medan Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (pkbl) PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

0 0 14

Analisis Sistem Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Di Medan Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (pkbl) PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

0 0 10