menginginkan sistem kaidah dan nilai yang serasi dengan kebutuhan atau

3. keinginan yang kuat untuk mendapatkan kepercayaan dari kalangan dewasa, walaupun mengenai masalah tanggung jawab secara relatif belum matang. 4. Mulai memikirkan kehidupan secara mandiri, baik secara sosial, ekonomis maupun politis, dengan mengutamakan kebebasan dan pengawasan yang terlalu ketat oleh orang tua dan sekolah. 5. Adanya perkembangan taraf intelektualitas dalam arti netral untuk mendapatkan identitas diri.

6. menginginkan sistem kaidah dan nilai yang serasi dengan kebutuhan atau

keinginannya, yang tidak selalu sama dengan sistem kaidah dan nilai yang dianut oleh orang dewasa Soekanto, 1990 : 52. Menurut Elizabeth B. Hurlock, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan masa sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut akan diterangkan secara singkat sebagai berikut : 1. Masa remaja merupakan periode yang penting : dimana ada dua perkembangan pada masa periode ini yang penting yaitu perkembangan fisik dan psikologis. 2. Masa remaja sebagai periode peralihan : masa ini merupakan sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya. Bila masa remaja beralih ke masa dewasa, maka remaja harus meninggalkan segala yang bersifat kekanak-kanakkan dan harus mempelajari pola perilaku yang baru. Universitas Sumatera Utara 3. Masa remaja sebagai periode perubahan : dimana selama masa remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat maka perubahan perilaku dan sifat juga berlangsung cepat. 4. Masa remaja sebagai usia bermasalah : pada periode ini, masalah yang paling sering muncul disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan seksual yang normal. 5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas : penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap penting, tetapi lambat laun remaja mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi menjadi sama dengan teman-temannya dalam segala hal, seperti sebelumnya. 6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan : anggapan yang buruk terhadap citra diri remaja dianggap sebagai gambaran yang asli sehingga remaja membentuk perilakunya sesuai dengan gambaran tersebut. 7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik : remaja sering memandang kehidupan melalui kaca mata merah jambu. Ia melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia ingginkan bukan sebagaimana adanya. 8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa : para remaja biasanya mulai bertindak, berperilaku dan berpakaian seperti orang dewasa Hurlock,1992 : 207. C.2 Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja Semua tugas perkembangan pada masa remaja dipusatkan pada penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-kanakkan dan mengadakan Universitas Sumatera Utara persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam sikap dan pola perilaku. Akibatnya, hanya sedikit remaja yang diharapkan mampu mengusai tugas-tugas tersebut pada masa awal remaja, apalagi mereka yang matangnya terlambat. Kebanyakan remaja memberikan kesan kepada masyarakat, bahwa mereka sudah hampir dewasa. Mereka mulai berpakaian dan bertingkah laku seperti orang dewasa. Mereka juga mulai merokok, minum minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang dan terlibat dalam perilaku seks bebas. Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang mereka inginkan Hurlock, 1992 : 209. Masa remaja merupakan suatu masa belajar yang meliputi bidang intelijensia, sosial, maupun lain-lain yang berhubungan dengan kepribadiannya. R. J. Havighust, seorang sarjana psikologi pendidikan menyimpulkan tugas perkembangan remaja sebagai berikut : 1. Memperluas hubungan antar pribadi dan berkomonikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebayanya. 2. Memperoleh peran sosial. 3. Menerima keadaannya dan menggunakan dengan efektif. 4. Memperoleh kebebasan emosional. 5. Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri. 6. Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan. 7. Mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga. 8. Membentuk sistem nilai moral dan falsafah hidup Gunarsa, 2003 : 35. Universitas Sumatera Utara Menurut Furter, dalam tinjauan fenomenologisnya dikemukakan ada tiga dalil perkembangan masa remaja, yaitu : 1. Bahwa tingkah laku moral yang sesungguhnya baru timbul pada masa remaja. 2. Bahwa masa remaja sebagai periode masa muda harus dihayati betul-betul untuk dapat mencapai tingkah laku moral yang otonom. 3. Bahwa eksistensi muda secara keseluruhan merupakan masalah moral dan nilai Sudarsono, 1995 : 166.

D. Pengertian Kenakalan Remaja