4. Identitas Responden Berdasarkan Kegiatan Tabel 15 Gambaran Variabel 1. Tingkat Sosial Ekonomi Rumah Tangga Responden Variabel X 1.1 Sosial Ekonomi Rumah Tangga Responden Berdasarkan Pendidikan Ayah

A. 4. Identitas Responden Berdasarkan Kegiatan Tabel 15

Kegiatan Responden No. Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1. Sekolah 27 58,69 2. Sekolah sambil bekerja 5 10,87 3. Kerja 12 26,07 4. Pengangguran 2 4,35 Total 46 100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010 Dari data pada tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab masih bersekolah sebanyak 27 orang responden 58,69, sedangkan sebanyak 12 orang responden 26,09 memberikan jawaban kerja, yang menjawab sekolah sambil bekerja sebanyak 5 orang responden 10,87, dan responden yang menjadi pengangguran sebanyak 2 orang responden. Pada hasil penelitian ini terdapat beberapa responden yang kegiatannya bekerja. Hal tersebut karena dipengaruhi kebutuhan ekonomi. Jadi alasan responden mengapa mereka bekerja karena untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan juga untuk kebutuhan mereka sendiri. Universitas Sumatera Utara B. Gambaran Variabel B. 1. Tingkat Sosial Ekonomi Rumah Tangga Responden Variabel X

B. 1.1 Sosial Ekonomi Rumah Tangga Responden Berdasarkan Pendidikan Ayah

Tabel 16 Gambaran Sosial Ekonomi Rumah Tangga Responden Berdasarkan Pendidikan Ayah No. Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1. Tamat SLTA 3 6,52 2. Tamat SLTP 10 21,74 3. Tamat SD 21 45,65 4. Tidak bersekolah 12 26,09 Total 46 100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010 Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terakhir ayah adalah mayoritas tamat SD, yaitu sebanyak 21 orang responden 45,65. tidak bersekolah sebanyak 12 orang responden 26,09, sementara responden yang menjawab pendidikan terakhir ayah tamat SLTP sebanyak 10 orang responden 21,74,. Responden yang menjawab pendidikan terakhir ayah tamat SLTA sebanyak 3 orang responden 6,52. Dari hasil observasi dan wawancara penulis, data di atas menunjukkan bahwa mayoritas pendidikan terakhir ayah di Desa Sidodadi masih sangat rendah, yaitu hanya tamat SD. Mereka mengatakan mengapa hanya sampai tamat SD, karena yang terutama adalah masalah ekonomi dan karena pola pikir orangtua pada jaman dulu yang menganggap bahwa sekolah tidak begitu penting. Universitas Sumatera Utara

B. 1.2