Berdasarkan uraian di atas, dalam rangka meningkatkan pemahaman konsep siswa dengan menggunakan alternatif metode pengajaran lain, yaitu
metode guided discovery learning. Dimana dalam metode ini terdapat sepuluh
operasi kognitif yang mungkin terjadi sebagai pembelajaran aktif yang ada dalam suatu penemuanpenyelidikan, yaitu : mengenali dan menganalisis,
mensintesis, membandingkan dan membedakan, menarik kesimpulan, mengingat hipotesa, bertanya, menyelidiki, dan menemukan. Dengan aktif
melakukan dan menemukan fakta atau konsep, pelajar akan memahami dan karenanya mengingat materi pelajaran. Sehingga dengan demikian,
diharapkan dapat membantu siswa dalam menunjang hasil belajarnya. Kenyataan-kenyataan di atas itulah yang mendorong penulis untuk
mengadakan penelitian, yang kemudian dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul:
“Penggunaan Metode Guided Discovery Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun
Ruang Sisi Lengkung”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperoleh beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Masih banyak guru menggunakan metode konvensional dalam proses belajar mengajar
karena metode ini mudah dilaksanakan, cepat dan murah,
padahal tidak semua pokok bahasan cocok menggunakan metode konvensional.
2. Kurangnya kreatifitas guru dalam menggunakan metode pembelajaran. 3. Hasil belajar matematika yang dicapai siswa masih rendah.
4. Kurangnya pemahaman konsep siswa tentang materi yang dipelajari.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan, mempermudah memahami masalah
dan mempermudah
penelitian, maka
peneliti membatasi
permasalahannya sebagai berikut:
1. Pemahaman konsep yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu: a kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu;
b memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep; c kemampuan mengaplikasi konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.
2. Materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran dengan metode guided discovery learning adalah Bangun Ruang Sisi Lengkung BRSL
pada sub pokok bahasan unsur-unsur tabung dan kerucut; jaring-jaring tabung dan kerucut; luas permukaan tabung, kerucut dan bola; volume
tabung, kerucut dan bola; serta perubahan volume.
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dengan menggunakan metode guided discovery learning lebih tinggi dari pada
peningkatan pemahaman
konsep matematika
siswa dengan
menggunakan metode konvensional metode ceramah pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung?
2. Bagaimanakah pencapaian indikator pemahaman konsep pada kedua kelompok penelitian dalam pembelajaran matematika?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa dalam
pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran dengan metode guided discovery learning.
2. Untuk mengetahui pencapaian indikator pemahaman konsep yang
diperoleh siswa dalam pembelajaran matematika.
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Siswa Diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung dalam belajar
matematika sehingga siswa lebih mudah memahami konsep matematika
dengan baik dan menyenangkan, khususnya pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung.
2. Bagi Guru a Dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bagi guru SMP
Paramarta untuk mengajarkan konsep matematika yang lebih mudah dipahami oleh siswa.
b Secara bertahap, guru dapat mengetahui dan mengaplikasikan metode pembelajaran matematika yang bervariasi agar dapat memperbaiki
sistem pembelajaran sehingga memberikan layanan yang terbaik bagi siswa.
3. Bagi Sekolah a Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan
proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan prestasi siswa. b Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk
memajukan sekolah. 4. Bagi Peneliti
a Dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran matematika dengan metode guided discovery learning.
b Dapat dijadikan bekal bagi mahasiswa calon guru matematika untuk siap melaksanakan tugas sesuai dengan kebutuhan yang ada di
lapangan.
BAB II DESKRIPSI TEORETIK, KERANGKA BERFIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Pembelajaran Matematika 1. Pengertian Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pembelajaran adalah kata benda yang diartikan sebagai “proses, cara, menjadikan orang atau
mahluk hidup belajar” Depdikbud. Kata ini berasal dari kata kerja belajar yang berarti “ berusaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah
tingkah laku
atau tanggapan
yang disebabkan
oleh
pengalaman”Depdikbud. Selain itu menurut Bruner pada dasarnya belajar ”merupakan proses kognitif yang terjadi dalam diri seseorang”.
1
Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami.
Menurut Piaget William C. Crain, 1980: 98 , mengatakan bahwa ” belajar tidak harus selalu berpusat pada guru, tetapi anak harus lebih
aktif. Oleh karena itu siswa harus dibimbing supaya aktif menemukan sesuatu yang dipelajarinya”.
2
Dengan demikian dalam kegiatan pembelajarannya dipilih materi yang menarik dan menantang siswa untuk
terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran tersebut. Sementara yang dimaksud dengan kegiatan pembelajaran adalah
suatu usaha dan proses yang dilakukan secara sadar dengan mengacu pada tujuan pembentukan kompetensi, yang dengan sistematik dan terarah
pada terwujudnya perubahan tingkah laku.
3
Perubahan yang dimaksud menunjuk pada adanya suatu proses yang harus dilalui. Proses tersebut,
adalah kegiatan pembelajaran sebagai suatu proses interaksi edukatif.
1
Udin S Winataputra,dkk, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, Cet.I, hal.3.13.
2
Didi Sutardi dan Encep Sudirjo, Pembaharuan dalam PMB di SD, Bandung: UPI PRESS, 2007, Cet. ke-1, h. 13
3
Wahdi Sayuti dan Zurinal Z., Ilmu Pendidikan Pengantar Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press, 2006, Cet.1, h.117
8