pengetahuannya. Juga bimbingan yang terlalu banyak dapat mematikan inisiatifnya.
4. Metode ini tidak dapat digunakan untuk mengajarkan tiap topik. 5. Kelas yang banyak siswanya akan sangat merepotkan guru dalam
memberikan bimbingan dan pengarahan belajar dengan penemuan.
32
Pembelajaran dengan menggunakan metode guided discovery learning bertujuan untuk memperbaiki pola pengajaran yang selama ini hanya
mengarah kepada menghafal fakta-fakta saja, tetapi tidak memberikan kepada siswa pengertian konsep-konsep dan atau prinsip-prinsip yang terdapat dalam
suatu materi pelajaran. Dalam pembelajaran guided discovery learning ini siswa melakukan percobaan dengan mengamati dan menuliskan data yang
dihasilkan ke dalam LKS serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru dalam upaya menemukan konsep-konsep berdasarkan data
yang diperoleh dan membandingkannya dengan teori yang terdapat dalam modul atau buku pelajaran. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat
mengembangkan keterampilan berfikirnya dengan menemukan sendiri konsep-konsep dari materi yang diajarkan dan pemahaman konsep siswa akan
lebih bersifat permanent atau tidak akan mudah hilang dari ingatan.
F. Metode Konvensional
Menurut Djamarah metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena
sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran.
33
Metode ceramah adalah suatu metode yang digunakan dalam menyampaikan informasi
secara lisan kepada seluruh pendengar di dalam ruangan dan pendengar melakukan pencatatan seperlunya.
34
Dalam metode ceramah kegiatan berpusat pada penceramah dan interaksi hanya searah, yaitu dari penceramah kepada
32
H. Eman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika….., h. 214.
33
Forum UM, Pembelajaran Konvensional, dari
:
http:forum.um.ac.idindex.php?topic=10030.0top , Minggu, 8 Agustus 2010
34
Sri Anitah W, Janet Trineke Manoy dan Susanah, Strategi pembelajaran…., h. 9.21
pendengar. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif
dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Ada beberapa alasan mengapa ceramah masih sering digunakan. Alasan ini sekaligus merupakan kelebihan metode ceramah:
1. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan
ceramah. 2. Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih
sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit.
35
3. Dapat menampung kelas besar, dan siswa mempunyai kesempatan yang sama dalam mendengarkan sehingga biaya yang diperlukan relative lebih
murah. 4. Tidak semua siswa dapat belajar sendiri dengan membaca.
5. Guru dapat memberi tekanan dan mengulang-ulang materi pelajaran yang penting dengan kata-kata sendiri.
6. Materi yang diberikan dapat diberikan lebih urut oleh guru sehingga konsep-konsep yang disajikan secara hierarkis oleh guru akan memberikan
fasilitas belajar kepada siswa. 7. Jika materi yang disajikan itu baru bagi siswa, sedangkan modulbuku
yang memuat materi tersebut belum tersedia. 8. Isi silabus dapat terselesaikan lebih mudah, karena guru tidak harus
menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.
36
9. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat antu pelajaran, tidak menghambat dilaksanakannyapelajaran dengan ceramah.
37
Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa kelamahan, diantaranya:
35
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi ….., Cet. ke-2, h. 146
36
Sri Anitah W, Janet Trineke Manoy dan Susanah, Strategi pembelajaran…., h. 9.22
37
Eman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika ……, h.202
1. Materi yang dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru.
2. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya v
erbalisme. Verbalisme adalah ”penyakit”yang sangat mungkin disebabkan oleh proses ceramah.
3. Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa
diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorangpun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
38
4. Suasana pembelajaran membosankan dan membuat siswa pasif, karena tidak diberi kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan.
Siswa hanya aktif membuat catatan. 5. Menyebabkan belajar hanya menghafal rote learning dan tidak
mengakibatkan timbulnya pengertian. 6. Padatnya materi yang diberikan guru dapat berakibat siswa tidak mampu
menguasai materi yang diajarkan. 7. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat hilang atau
terlupakan.
39
G. Bahan Ajar dan pengembangannya