B. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum data dianalisis lebih jauh perlu dilakukan pengujian prasyarat analisis. Adapun pengujian prasyarat analisis yang dilakukan adalah
uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas
Dalam penelitian
ini, uji
normalitas diperoleh
dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat. Uji normalitas yang digunakan untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal jika memenuhi kriteria
2
hitung
2
tabel
diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Hasil uji normalitas kedua kelompok sampel penelitian dapat
dilihat seperti pada tabel di bawah ini, sedangkan perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29 hal. 185-188 dan 30 hal. 189-192.
Tabel 24 Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
Statistik Skor
N 42
x
0,56 S
0,17
2
hitung
4,78
2
tabel
7,815
Kesimpulan Data Berdistribusi Normal
Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95
= 0,05 dengan derajat kebebasan dk = 6
– 3 = 3 untuk kelompok eksperimen. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen
berdistribusi normal karena memenuhi kriteria
2
hitung
2
tabel
.
Tabel 25 Hasil Uji Normalitas Kelompok Kontrol
Statistik Skor
N 42
x
0, 43 S
0,15
2
hitung
6,13
2
tabel
7,815
Kesimpulan Data Berdistribusi Normal
Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95
= 0,05 dengan derajat kebebasan dk = 6
– 3 = 3 untuk kelompok kontrol. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok kontrol berdistribusi
normal karena memenuhi kriteria
2
hitung
2
tabel
.
2. Uji Homogenitas
Setelah skor gain dari kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai homogenitasnya.
Dalam penelitian ini, nilai homogenitas didapat dengan uji Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu: kedua kelompok dinyatakan homogen
apabila F
hitung
F
tabel
diukur pada taraf signifikansi dan kepercayaan tertentu.
Hasil uji homogenitas skor gain penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah, sedangkan perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 29.
Tabel 26 Hasil Uji Homogenitas
Statistik
S
2 eksperimen
0,028 S
2 kontrol
0,022
Statistik
S
2 gabungan
0,158 F
hitung
1,27 F
tabel
1,68
Kesimpulan Homogen
Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95
= 0,05 dengan db pembilang = n
1
– 1 = 42 – 1 = 41 dan db penyebut = n
2
– 1 = 42 – 1 = 41. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa varians kedua
populasi dimana sampel penelitian yang diambil homogen karena memenuhi kriteria F
hitung
F
tabel
. C.
Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data diketahui bahwa data tersebut berdistribusi normal dan homogen, sehingga asumsi normalitas
dan homogenitas terpenuhi. Dengan demikian, uji perbedaan rata-rata dua skor gain ternormalisasi dalam penelitian ini menggunakan uji t. Untuk
pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut: H
o
:
1
=
2
H
a
:
1
2
Keterangan
1
= Rata-rata skor peningkatan pemahaman konsep siswa pada kelompok eksperimen
2
= Rata-rata skor peningkata pemahaman konsep siswa pada kelompok kontrol
Terima H , jika t
hitung
≤ t
tabel
Tolak H
0,
jika t
hitung
t
tabel
Adapun hasil perhitungan uji hipotesis penelitian akan disajikan pada uraian berikut ini:
Tabel 27 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Normalized Gain
Keterangan Kelompok
Eksperimen Kelompok
Kontrol
N 42
42
x
0,56 0,43
S
2
0,028 0,022
t
hitung
16,25 t
tabel
1,66
Kesimpulan Ho Ditolak
Dari data nilai pada tabel di atas, diketahui berdasarkan hasil perhitungan uji t dengan taraf kepercayaan 95
= 0,05 dan derajat kebebasan dk = n
1
+ n
2
– 2 = 82, diperoleh gain ternormalisasi pada kelompok eksperimen berbeda secara signifikan dengan kelompok kontrol t
hitung
= 16,25 dan t
tabel
= 1,66. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa rata-rata skor peningkatan pemahaman konsep siswa pada
kelompok eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata skor peningkatan pemahaman konsep siswa pada kelompok kontrol. Perhitungan
lengkap uji perbedaan dua rata-rata gain ternormalisasi dapat dilihat pada lampiran 32 hal. 195-196.
D. Pembahasan