IP Address dan Subnetting

pengertian sehari-hari everyday sense sampai technical sense. Contoh dari everyday sense, adalah seperti artis yang merupakan foto model yang mendapat peran untuk memamerkan model-model pakaian karya desainer terkenal. Model matematik ialah hanya salah satu jenis dari model dalam lingkup technical sense. Banyak aplikasi engineering untuk pemodelan didefinisikan sebagai representasi dari sistem. Representasi ini pun juga bermacam-macam mulai dari yang bersifat physical, pictorial, verbal, schematic dan symbolic dimana: 1. Physical, yaitu dengan membuat scaleddown version dari sistem yang dipelajari model pesawat, model kereta api. 2. Pictorial, yaitu representasi dengan gambar untuk menggambarkan konstruksi permukaan bumi seperti peta topografi dan bola dunia. 3. Verbal, yaitu representasi suatu sistem ke dalam kalimat verbal yang mengambarkan ukuran, bentuk dan karakteristik. 4. Schematic, yaitu representasi dalam bentuk skema figurative misalnya model rangkaian listrik, model Atom Bohr dan lain-lain. 5. Symbolic, yaitu representasi ke dalam symbol-simbol matematik dimana variable hasil karakterisasi proses atau sistem ke dalam variable formulasi menggunakan simbol-simbol matematik. Peran pemodelan sistem sebagai bagian dari sistem pengambilan keputusan yang semakin banyak diaplikasikan untuk mendukung kegiatan enginering dan bisnis. Zuhdi, 2007. Pemodelan dan simulasi menyediakan infrastruktur penting untuk penelitian- penelitian dari berbagai masalah. Ilmu berbasis simulasi membantu seseorang untuk memahami dan kemudian menguasai fenomena alam. Rekayasa ini sangat penting untuk seorang insinyur dan juga penting untuk mengontrol sistem yang sudah direkayasa. Oren, 2014.

2.3. IP Address dan Subnetting

IP address adalah sebuah pengalamatan setiap hostkomputer di dalam sebuah jaringan. Pengalamatan tersebut berbentuk nomor unik yang berguna untuk menghubungkan Universitas Sumatera Utara banyak komputer dalam jaringan sehingga dapat saling bertukar data dan informasi. IP address adalah sistem pengalamatan pada TCPIP yang tersusun atas 32 Bit angka Biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 dan 1 seperti terlihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Pengalamatan IP Address 11000000101010000000101000000001 32 – bit 32 kombinasi angka 0 dan 1 32 Bit angka tersebut dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih dimengerti yakni dalam format bilangan desimal. Caranya adalah dengan membagi angka 32 Bit tersebut menjadi 4 bagian masing-masing 8 Bit. Setiap bagian disebut oktet. Seperti terlihat pada tabel 2.2. Tabel 2.2. Pembagian IP Menjadi 8 bit 11000000 10101000 00001010 00000001 8 Bit 8 Bit 8 Bit 8 Bit Jumlah IP address versi 4 sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan alamat ke semua host di Internet. Oleh karena itu, perlu dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP address tersebut supaya dapat mengalamati semaksimal mungkin host yang ada dalam satu jaringan. Konsep subnetting dari IP address merupakan teknik yang umum digunakan di Internet untuk mengefisienkan alokasi IP address di dalam jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP address. Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit dan untuk menentukan batas network ID di dalam satu subnet digunakan subnet mask. Seperti yang telah diketahui, bahwa selain menggunakan metode classfull untuk pembagian IP address, juga dapat menggunakan metode classless addressing pengalamatan tanpa kelas menggunakan notasi penulisan singkat dengan prefix. Metode ini merupakan metode pengalamatan IPv4 tingkat lanjut, digunakan karena ada kekhawatiran persediaan IPv4 berkelas tidak akan mencukupi kebutuhan sehingga diciptakan metode lain untuk memperbanyak persediaan IP address. Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP address dan dilakukannya pemecahan network ID guna mengatasi kekerungan IP address tersebut. Network address yang telah diberikan oleh lembaga Universitas Sumatera Utara IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik network ID tidak lebih dari 5 - 7 network ID. Sidin, 2010. Subnetting adalah suatu metode untuk memperbanyak network ID di dalam jaringan. Fungsi diantaranya mengurangi lalu lintas jaringan, teroptimasinya unjuk kerja jaringan dan pengolahan yang disederhanakan. Subnetting membagi network yang besar ke dalam beberapa jaringan yang lebih kecil yang bertujuan untuk memberikan range alamat IP address setiap jaringan yang sudah terbagi. Perhitungan antara angka subnet dan host dalam sebuah subuah subnet mask dihitung dari binary mask satu 1 yang digunakan untuk menentukan jumlah subnet dan binary mask nol 0 digunakan untuk menghitung jumlah host. Al-Zhakwani , 2014. Bentuk subnetting dapat diihat pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Subnetting

2.4. Desain Jaringan Komputer