Spesimen Uji Tarik Al-Mg 5083 Sifat Mekanis Al-Mg 5083 Hasil Uji Tarik

Proses pengelasan yang lazim dilakukan untuk penyambungan paduan Aluminium-Magnesium 5083 adalah TIG. Pengelasan TIG suatu proses pengelasan busur listrik elektroda tidak terumpan dengan menggunakan gas mulia sebagai pelindung terhadap udara luar. Pada proses pengelasan TIG peleburan terhadap logam terjadi karena panas yang dihasilkan oleh busur listrik antara elektroda dengan logam induk. Penggunaan las TIG mempunyai dua keuntungan : 1. Kecepatan pengumpanan logam pengisi dapat diatur terlepas dari besarnya arus listrik sehingga penetrasi kedalam logam induk dapat mudah diatur 2. Kualitas yang lebih baik dari daerah lasan

4.2 Spesimen Uji Tarik Al-Mg 5083

Seperti yang telah dijelaskan pada Bab 3 sebelumnya, bentuk spesimen disesuaikan dengan standard AWS A5.28 untuk pengujian tarik. Gambar 4.1 memperlihatkan bentuk spesimen uji tarik. Gambar 4.1 Spesimen Uji tarik Aljufri : Pengaruh Variasi Sudut Kampuh V Tunggal Dan Kuat Arus Pada Sambungan Logam Alumunium…, 2008 USU e-Repository © 2008

4.3 Sifat Mekanis Al-Mg 5083 Hasil Uji Tarik

Kekuatan suatu material dapat dilihat dari beberapa variabel pengujian, baik mekanis maupun fisis. Salah satu pengujian mekanis yang sering dilakukan adalah pengujian tarik. Pada penelitian ini sasaran utama yang ingin dicapai adalah mengetahui kekuatan tarik material paduan Al-Mg 5083 yang telah mengalami proses pengelasan TIG. Sebagaimana telah dipaparkan pada Bab pendahuluan, material ini digunakan pada pipa-pipa dikilang LNG Arun. Dengan memvariasikan besarnya sudut kampuh dan kuat arus diharapkan hasil kekuatan tarik dari material paduan Al-Mg 5083 dapat meningkat. Setelah semua spesimen dilakukan pengujian tarik menggunakan universal testing machine dan dilakukan perhitungan, maka didapat sejumlah parameter hasil pengujian. Tipikal grafik tegangan regangan yang dihasilkan dari masing-masing variasi sudut kampuh dan kuat arus diperlihatkan pada gambar 4.2 s.d 4.7, sedangkan parameter hasil pengujian tersebut ditabelkan pada tabel 4.2. Gambar 4.2 s.d 4.3 adalah grafik tipikal tegangan vs regangan tarik untuk sudut kampuh 70 dengan kuat arus 100 A, 125 A dan 150 A. Dari ketiga gambar tersebut dapat diperoleh informasi bahwa grafik mempunyai daerah elastistas yang cukup jelas. Disini terlihat juga adanya fenomena perpanjangan yang cukup jelas terjadi pada sudut kampuh 70 . Dari kontur grafik menunjukan bahwa pengelasan material paduan Al-Mg 5083 dengan sudut kampuh 70 mempunyai sifat yang relatif ulet. Aljufri : Pengaruh Variasi Sudut Kampuh V Tunggal Dan Kuat Arus Pada Sambungan Logam Alumunium…, 2008 USU e-Repository © 2008 a b Gambar 4.2 Tipikal grafik tegangan vs regangan tarik sudut kampuh 70 a Kuat arus 100A b kuat arus 125A Aljufri : Pengaruh Variasi Sudut Kampuh V Tunggal Dan Kuat Arus Pada Sambungan Logam Alumunium…, 2008 USU e-Repository © 2008 Gambar 4.3 Tipikal grafik tegangan vs regangan tarik sudut kampuh 70 Kuat arus 150 A Karakteristik grafik dari hasil pengujian tarik untuk pengelasan paduan Al-Mg 5083 dengan sudut kampuh 80 tidak jauh berbeda dengan pengelasan paduan Al-Mg 5083 dengan sudut kampuh 70 Gambar 4.4 s.d 4.6. Dari ketiga gambar tersebut dapat juga diperoleh informasi bahwa grafik mempunyai daerah elastistas yang cukup jelas. Disini juga terlihat adanya fenomena perpanjangan yang cukup jelas pada saat penarikan. Dari kontur grafik ini menunjukan bahwa pengelasan material paduan Al- Mg 5083 dengan sudut kampuh 80 juga mempunyai sifat yang relatif ulet. Aljufri : Pengaruh Variasi Sudut Kampuh V Tunggal Dan Kuat Arus Pada Sambungan Logam Alumunium…, 2008 USU e-Repository © 2008 a 10,5 9,8 5,7 4,6 2,3 6 12 24 18 30 T ega nga n K g f m m 2 Regangan 11 b 8,8 7,8 5,5 3,6 Gambar 4.4 Tipikal grafik tegangan vs regangan tarik sudut kampuh 80 a Kuat arus 100A b kuat arus 125A 11 22 33 44 55 Regangan T ega nga n K g f m m 2 Aljufri : Pengaruh Variasi Sudut Kampuh V Tunggal Dan Kuat Arus Pada Sambungan Logam Alumunium…, 2008 USU e-Repository © 2008 8,2 7,4 5,6 4,3 13 26 39 52 11 Regangan T ega nga n K g f m m 2 65 Gambar 4.5 Tipikal grafik tegangan vs regangan tarik sudut kampuh 80 Kuat arus 150 A Karakteristik grafik dari hasil pengujian tarik untuk pengelasan paduan Al-Mg 5083 dengan sudut kampuh 90 berbeda dengan pengelasan paduan Al-Mg 5083 dengan sudut kampuh 70 dan 80 Gambar 4.7 s.d 4.9. Pada pengelasan dengan sudut kampuh ini, menggunakan kuat arus 100 A, 125 A dan 150 A mempunyai kontur grafik yang cenderung lurus. Disini terlihat kecilnya terjadi perpanjangan pada saat penarikan dan daerah elastistas tidak terlihat dengan jelas. Dari kontur grafik yang ditampilkan menunjukan bahwa pengelasan material paduan Al-Mg 5083 dengan sudut kampuh 90 juga mempunyai sifat yang relatif getas. Aljufri : Pengaruh Variasi Sudut Kampuh V Tunggal Dan Kuat Arus Pada Sambungan Logam Alumunium…, 2008 USU e-Repository © 2008 a 15 13.5 10,6 7,2 4,5 15 12,4 9,1 7,4 5,7 3,5 7 10,5 14 17,5 Regangan T ega nga n K g f m m 2 Gambar 4.6 Tipikal grafik tegangan vs regangan tarik sudut kampuh 90 a Kuat arus 100A b kuat arus 125A 6 12 18 24 30 Regangan T ega nga n K gf m m 2 b Aljufri : Pengaruh Variasi Sudut Kampuh V Tunggal Dan Kuat Arus Pada Sambungan Logam Alumunium…, 2008 USU e-Repository © 2008 3,0 5,0 8,5 11.7 15 6 12 18 24 30 Regangan T ega nga n K g f m m 2 Gambar 4.7 Tipikal grafik tegangan vs regangan tarik sudut kampuh 90 Kuat arus 150 A Tabel 4.2 Data nilai rata-rata hasil pengujian α I V vinmenit H F N A mm y σ Mpa u σ Mpa 70 70 70 80 80 90 90 90 90 100 125 150 100 125 150 100 125 150 30 30 30 30 30 30 30 30 30 5 5 5 7 7 7 9 9 9 480 480 480 342.8 342.8 342.8 266.6 266.6 266.6 10596.88 9749.95 8814.29 13199.16 11621.23 10922.00 17960.09 16448.90 15526.72 134.40 134.90 136.32 136.32 133.00 134.40 133.00 134.40 134.90 48.54 42.12 35.43 56.09 50.41 42.62 71.32 61.42 52.30 78.85 72.27 64.66 96.82 87.37 81.26 135.04 122.38 115.10 Sumber: Hasil penelitian Aljufri : Pengaruh Variasi Sudut Kampuh V Tunggal Dan Kuat Arus Pada Sambungan Logam Alumunium…, 2008 USU e-Repository © 2008 Parameter hasil pengujian yang tercatat dapat ditabelkan pada tabel 4.2. Dari tabel 4.2 dapat dilihat untuk sudut kampuh 70 dengan kuat arus 100 A, 125 A dan 150 A memiliki kekuatan tarik yang berbeda. Pada sudut kampuh 70 kekuatan tarik tertinggi terjadi pada kuat arus 100 A, sebesar 78.85 MPa dan yang terendah pada kuat arus 150 A, yaitu 64.66 MPa. Hal yang sama juga terjadi pada sudut kampuh 80 dan 90 . Pada sudut kampuh 80 , kekuatan tarik tertinggi sebesar 96.82 MPa terjadi pada kuat arus 100 A dan terendah pada kuat arus 150 A 81.26 MPa. Demikian juga pada sudut kampuh 90 , pada kuat arus 100 A menghasilkan kekuatan tarik yang lebih baik dibandingkan kuat arus 125 A dan 150 A, yaitu 135.04 MPa, sedangkan yang trerendah 115.10 MPa Dari hasil di atas terlihat bahwa pada pengelasan TIG untuk paduan Al-Mg 5083, faktor kuat arus sangat mempengaruhi hasil lasan kekuatan tarik. Disini terlihat kuat arus 100 A dapat menghasilkan kekuatan las yang lebih baik dibandingkan 125 A dan 150 A. Pada tabel 4.2 juga menunjukan bahwa kuat arus semakin tinggi akan menyebabkan kekuatan las menurun, dengan kata lain kuat arus yang besar belum menjamin kekuatan las akan meningkat. dapat digambarkan dalam bentuk grafik berdasarkan kuat arus dari masing-masing variasi sudut kampuh. Gambar 4.8 s.d 4.10 memperlihatkan hasil pengelasan dengan kuat arus 100 A, 125 A dan 150 A berdasarkan variasi sudut kampuh. Gambar 4.8 memperlihatkan hasil pengelasan dengan kuat arus 100 A, disini terlihat sudut kampuh 90 mempunyai tegangan tarik rata-rata lebih baik dibandingkan sudut kampuh 80 dan Aljufri : Pengaruh Variasi Sudut Kampuh V Tunggal Dan Kuat Arus Pada Sambungan Logam Alumunium…, 2008 USU e-Repository © 2008 70 . Tegangan tarik terendah pada kuat arus 100 A terjadi pada sudut kampuh 70 . Hal yang sama juga terjadi pada pengelasan dengan kuat arus 125 A dan 150 A gambar 4.9 dan 4.10. Dari ketiga grafik tersebut dapat dikatakan bahwa untuk pengelasan material paduan Al-Mg 5083 luasan sudut kampuh sangat mempengaruhi kekuatan pengelasan. 30 60 90 120 150 Spesim en Tegangan Tarik MPa sudut 70 sudut 80 sudut 90 1 2 3 Gambar 4.8 Grafik hasil uji tarik Spesimen Las sudut 70 , 80 dan 90 menggunakan arus pengelasan 100 A Aljufri : Pengaruh Variasi Sudut Kampuh V Tunggal Dan Kuat Arus Pada Sambungan Logam Alumunium…, 2008 USU e-Repository © 2008 30 60 90 120 150 Spesim en Tegangan Tarik MPa sudut 70 sudut 80 sudut 90 2 1 3 Gambar 4.9 Grafik hasil uji tarik Spesimen Las sudut 70 , 80 dan 90 menggunakan arus pengelasan 125 A 30 60 90 120 150 Spesim en Tegangan Tarik MPa sudut 70 sudut 80 sudut 90 1 2 3 Gambar 4.10 Grafik hasil uji tarik Spesimen Las sudut 70 , 80 dan 90 menggunakan arus pengelasan 150 A Aljufri : Pengaruh Variasi Sudut Kampuh V Tunggal Dan Kuat Arus Pada Sambungan Logam Alumunium…, 2008 USU e-Repository © 2008

4.4 Analisa statistik dengan metode Anova Varian

Dokumen yang terkait

Analisis Sifat Mekanis pada Plat Baja ST37 Terhadap Variasi Sudut Kampuh V Tunggal Pengelasan Tig

14 136 83

Studi Pengaruh Variasi Sudut Kampuh V Pengelasan Oksi-asitilen Gas pada Aluminium Magnesium Ditinjau dari Kekuatan Tarik Bahan

1 42 88

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

3 25 93

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

0 0 18

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

0 0 2

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

0 0 3

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

0 1 36

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

0 0 1

PENGARUH VARIASI SUDUT KAMPUH DAN KUAT ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN BENDING HASIL SAMBUNGAN LAS SMAW BAJA KARBON RENDAH

0 2 56

ANALISA SIFAT MEKANIS PADA PLAT BAJA ST37 TERHADAP VARIASI SUDUT KAMPUH V TUNGGAL PENGELASAN TIG

0 0 11