Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada pengelasan material Aluminium-Magnesium 5083, menggunakan sudut kampuh V tunggal dengan kuat arus, 100 A, 125 A, 150 A. Dapat diperoleh beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban dari tujuan penelitian ini. Hasil-hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari variasi kampuh α 70 , 80 dan 90 menggunakan kuat arus 100 A, 125 A, 150 A menghasilkan kekuatan tarik yang berbeda. Kekuatan tarik tertinggi dihasilkan olehsudut kampuh α 90 dengan kuat arus 100 A sedang kekuatan tarik terendah terjadi pada kampuh α 70 dengan kuat arus 150 . 2. Dari hasil pengujian terlihat bahwa pada pengelasan TIG untuk paduan Al-Mg 5083, besar sudut kampuh, faktor kuat arus sangat mempengaruhi hasil lasan kekuatan tarik. Disini terlihat kuat arus 100 A dapat menghasilkan kekuatan las yang lebih baik dibandingkan 125 A dan 150 A. 3. Dari hasil pengujian statistik dengan menggunakan metode Anova. Pengujian hipotesa menggunakan S 1 2 varian dalam set sebagai pembanding dari hipotesa interaksi yang dilakukan menunjukan bahwa rasio varian interaksi lebih kecil dari fraktil distribusi varian S 2 2 S 1 2 V 2 0,975 . Hal Aljufri : Pengaruh Variasi Sudut Kampuh V Tunggal Dan Kuat Arus Pada Sambungan Logam Alumunium…, 2008 USU e-Repository © 2008 tersebut mengindikasikan bahwa sudut kampuh dan kuat arus sangat mempengaruhi kekuatan tarik. 4. Pemeriksaan cacat las pengujian tidak merusak NDT Non Destructif Test menggunakan peralatan Ultra sonic test, ke 27 spesimen aluminium - Mg 5083 yang telah mengalami pengelasan tidak menunjukan adanya cacat las, dalam artian masih dalam kriteria batasan yang bisa diterima Acceptance Standard Ansi B 31.3 . 5. Pengamatan struktur makro pada bagian patahan dari spesimen Al-Mg 5083, menunjukan hasil secara umum penampakan struktur makro pada setiap variasi sudut kampuh dan kuat arus pengelasan memiliki bentuk butir yang dendritik, struktur dendritik terbentuk ketika kecepatan pembekuan meningkat dan beberapa bentuk retakan kawah yang memanjang, retakan kawah ini terjadi karena proses penarikan logam yang diakibatkan oleh pembebanan tarik. Secara umum penampakan struktur makro pada setiap variasi arus pengelasan dan sudut kampuh memiliki bentuk butir yan sama equiased.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

Analisis Sifat Mekanis pada Plat Baja ST37 Terhadap Variasi Sudut Kampuh V Tunggal Pengelasan Tig

14 136 83

Studi Pengaruh Variasi Sudut Kampuh V Pengelasan Oksi-asitilen Gas pada Aluminium Magnesium Ditinjau dari Kekuatan Tarik Bahan

1 42 88

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

3 25 93

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

0 0 18

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

0 0 2

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

0 0 3

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

0 1 36

Karakteristik Hasil Pengelasan Oxy Asetilen Welding (OAW) Pada Aluminium Magnesium (Al+Mg) Dengan Variasi Sudut Kampuh V 45o& 55o Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan

0 0 1

PENGARUH VARIASI SUDUT KAMPUH DAN KUAT ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN BENDING HASIL SAMBUNGAN LAS SMAW BAJA KARBON RENDAH

0 2 56

ANALISA SIFAT MEKANIS PADA PLAT BAJA ST37 TERHADAP VARIASI SUDUT KAMPUH V TUNGGAL PENGELASAN TIG

0 0 11