Mikroskop Optik Analisa Struktur Mikro

berguna untuk mengetahui struktur mikro dari baja mangan dengan menggunakan mikroskop optik.

2.8.1 Mikroskop Optik

Mikroskop optik merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengamati struktur mikro dari suatu bahan. Pada prinsipnya mikroskop optik atau mikroskop cahaya terdiri dari tiga bagian,yaitu : a. Cermin, untuk memantulkan permukaan logam. b. Lensa objektif yang didekatkan ke benda uji. c. Lensa okuler untuk memperbesar bayangan yang terbentuk oleh lensa obyektif. Berkas horizontal cahaya dari sumber cahaya dipantulkan dengan memakai reflektor kemudian melalui lensa objektif sinar diteruskan ke atas permukaan sampel. Beberapa cahaya yang dipantulkan dari permukaan sampel akan diperbesar melalui lensa objektif, dan kembali melalui bidang reflektof. Bayangan benda uji akan diperbesar oleh lensa okuler. Kekuatan pembesaran awal dari lensa objektif dan okuler biasanya digambarkan pada puncak lensa yang terhubung dengan komputer ketika mengambil foto struktur mikro didapat hasil yang presisi. Namun sebelum dilakukan pengamatan mikrosop, pada benda uji dilakukan proses pemolesan etsa sehinga didapat gambaran ukuran butir, keteraturan dan ketidakteraturan butir sehingga didapat hasil yang maksimal. Gambar 2.9 merupakan skema mikroskop optik Vander Voort, 1984. Sundari Hariyati Harahap : Penentuan Persentase Pembentukan Fasa Austenit Pada Transformasi Bainit Baja Mangan FeMn Dengan Validasi Microhardness Dan Macrohardness Pada Temperatur 500ºC, 2008 USU Repository © 2008 Gambar 2.11 Skema Mikroskop Optik Vander Voort, 1984 Sundari Hariyati Harahap : Penentuan Persentase Pembentukan Fasa Austenit Pada Transformasi Bainit Baja Mangan FeMn Dengan Validasi Microhardness Dan Macrohardness Pada Temperatur 500ºC, 2008 USU Repository © 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram

Alir Penelitian Analisis Komposisi XRF, Spectrometer Tanpa Perlakuan Perlakuan Panas 1200 o C Pendinginan Air Water Quenching Perlakuan Panas Kembali 500 o C 30 menit 60 menit Pendinginan udara Air Cooling Macrohardness Microhardness Analisa Data Diskusi Kesimpulan Sampel FeMn Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Sundari Hariyati Harahap : Penentuan Persentase Pembentukan Fasa Austenit Pada Transformasi Bainit Baja Mangan FeMn Dengan Validasi Microhardness Dan Macrohardness Pada Temperatur 500ºC, 2008 USU Repository © 2008 38