Tempat Penelitian Tujuan Penelitian Hipotesis

Pengujian mikrostruktur dari suatu material dilakukan setelah sampel di heat treatment, quenching, re-heattreatment, kemudian material dihaluskan permukaanya dengan mesin polishing dan diesta dengan bantuan larutan kimia yang dapat memberikan gambaran mikro struktur, kemudian dianalisa diameter butirnya.

1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian :

1. Mengetahui adanya pengaruh anilisasi yang mengakibatkan perubahan diameter butir dan sifat fisisnya. 2. Meningkatkan kualitas produksi baja mangan serta pemakaiannya pada tranportasi umum dan generator dalam keperluan sehari-hari. 3. Penelitian ini diharapkan dapat membuat penyusunan peta struktur mikro dari baja mangan yang telah diberikan perlakuan panas sebagai dasar acuan dalam dunia industri sehingga dapat memperkaya khanasah studi Fisika Metalurgi bagi para rekayasawan yang berminat dibidang material di Indonesia.

1.5 Tempat Penelitian

Proses preparasi sampel dilakukan di Politeknik USU Medan, proses perlakuan panas heat treatment dan pengujian struktur mikro dilakukan di Universitas Kebangsaan Malaysia UKM dan pengujian macrohardness dan microhardness dilakukan di Universitas Indonesia Jakarta. Sundari Hariyati Harahap : Penentuan Persentase Pembentukan Fasa Austenit Pada Transformasi Bainit Baja Mangan FeMn Dengan Validasi Microhardness Dan Macrohardness Pada Temperatur 500ºC, 2008 USU Repository © 2008

1.6 Tujuan Penelitian

1. Untuk menghitung presentase masing-masing fasa, berupa persen austenit dan persen fasa bainit. 2. Secara makro untuk mengetahui nilai kekerasan bahan pada temperatur 500 o C. 3. Secara mikro ingin melihat masing-masing kekerasan fasa di dalam bahan tersebut pada temperatur 500 o C.

1.7 Hipotesis

Hipotesis permasalahan dimulai dari perkembangan mikrostruktur baja mangan austenit–AISI 3401 disebabkan perlakuan panas yang beda-beda diikuti dengan proses pendinginan cepat. Bahan baja mangan Hadfield dipanaskan hingga temperatur 1200 o C yang diikuti dengan proses pendinginan cepat yang menyebabkan larutan padat karbida mengendap pada butiran fasa austenit murni. Dengan fasa austenit ini akan terjadi dispersi parsial austenit. Waktu dan temperatur pemanasan akan mempengaruhi luas dispersi pada fase austenit. Temperatur dispersitas ditetapkan pada 500 o C. Kajian mikrostruktur menunjukan bahwa pengendapan pada batas butir fasa austenit dimulai dengan pengendapan besi dan mangan karbida, kemudian diikuti oleh kemunculan unsur baru yang kemudian paduan menuju interior batas-batas butirnya. Pendinginan cepat biasanya menyebabkan karbida yang mengendap pada batas-batas butir terdispersi kembali pada butir-butir. Pembentukan fase baru akan meningkat seiiring dengan adanya peningkatan temperatur pemanasan. Sundari Hariyati Harahap : Penentuan Persentase Pembentukan Fasa Austenit Pada Transformasi Bainit Baja Mangan FeMn Dengan Validasi Microhardness Dan Macrohardness Pada Temperatur 500ºC, 2008 USU Repository © 2008 Sundari Hariyati Harahap : Penentuan Persentase Pembentukan Fasa Austenit Pada Transformasi Bainit Baja Mangan FeMn Dengan Validasi Microhardness Dan Macrohardness Pada Temperatur 500ºC, 2008 USU Repository © 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA