2. Variabel Berubah a.
Waktu tahan.
b. Temperatur.
3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Preparasi Sampel
Spesimen test untuk penelitian metallografik dipotong dan dipreparasi dari pelat-pelat baja yang mempunyai ukuran 1 x 2 x 2,5 cm Gambar 2.2 dengan mesin
pemotong presisi untuk menghindari perubahan transformasi fasa. Kemudian sampel dimonting menggunakan resin dengan bantuan pencetakan pipa paralon diameter 1,5
inchi. Sampel diletakkan di dalam cetakan lalu disiram dengan resin yang telah dicampur dengan katalis.
2,5 cm 2 cm
1 cm
Gambar 3.2 Bentuk dan Ukuran Benda Uji
3.5.2 Perlakuan Panas
Setelah semua benda uji selesai dipreparasi, kemudian dilakukan perlakuan panas yang terbagi atas 2 tahap yaitu :
Sundari Hariyati Harahap : Penentuan Persentase Pembentukan Fasa Austenit Pada Transformasi Bainit Baja Mangan FeMn Dengan Validasi Microhardness Dan Macrohardness Pada Temperatur 500ºC, 2008
USU Repository © 2008
1. Proses Perlakuan Panas Heat Treatment
Benda uji yang telah dipreparasi dipanaskan pada temperatur 1200
o
C selama 1 jam pada tungku tipe Vectar VHT – 3, kemudian semua benda uji didinginkan
dengan cara dicelup cepat quench ke dalam air sehingga benda uji akan menjadi keras dengan struktur mikro yang lebih teratur. Kemudian benda uji dikeringakan dan
dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel pada permukaannya.
Waktu Penahanan
Laju Pendinginan Laju Pemanasan
T em
pe ra
tur
o
C
Waktu menit
Gambar 3.3 Proses Heat Treatment dan Pendinginan Cepat Water Quenching
2. Proses Pemanasan Kembali Re – Heat Treatment
Sebagai pengolahan kedua, sample diolah panas kembali dalam temperatur tetap dengan waktu tahan bervariasi. Benda uji yang telah dianil kemudian
dipanaskan kembali pada temperatur tetap 500
o
C Gambar 3.4 untuk mendapatkan fasa bainit dengan waktu penahanan yang bervariasi 30 menit dan 60 menit.
Selanjutnya benda dikeluarkan dari furnace dan didinginkan di udara air cooling
Sundari Hariyati Harahap : Penentuan Persentase Pembentukan Fasa Austenit Pada Transformasi Bainit Baja Mangan FeMn Dengan Validasi Microhardness Dan Macrohardness Pada Temperatur 500ºC, 2008
USU Repository © 2008
sampai temperatur kamar agar fasa bainit terbentuk dengan baik di batas butir fasa austenit.
Laju Pemanasan Laju Pendinginan
Waktu Penahanan
T em
pe ra
tu r C
Waktu menit
Gambar 3.4 Proses Reheat Treatment dan Pendinginan Lambat Air Cooling
3.5.3 Pengujian Metallografi 1. Pengamplasan.
Kemudian dilakukan pengamplasan sampel dengan menggunakan kertas ampelas dari 100, 350, 600, 800, 1000, 1500 hingga 2000 mesh yang
diletakkan diatas piringan berputar dengan laju rotasi 450 putaranmenit. sehingga diperoleh permukan sampel yang rata dan mengkilap. Dalam proses
ini sampel dipegang kuat dan digerakan berputar berlawanan dengan putaran jarum jam. Proses ini selesai bila diperoleh permukaan benda uji licin, rata
dan mengkilap.
Sundari Hariyati Harahap : Penentuan Persentase Pembentukan Fasa Austenit Pada Transformasi Bainit Baja Mangan FeMn Dengan Validasi Microhardness Dan Macrohardness Pada Temperatur 500ºC, 2008
USU Repository © 2008
2. Pemolesan Selanjutnya sampel dipoles dengan menggunakan kain beludru dan diberikan
pasta alumina 1 μ untuk memperoleh permukaan mengkilap, kemudian
sampel dibersihkan dengan menggunakan mesin pembersih ultrasonik, Branson 1210, Model B1210E-MT 47 KHz, 230 Volt agar bebas dari kotoran-
kotoran goresan-goresan. 3. Etsa
Benda uji yang telah dipoles kemudian dietsa dengan larutan etsa standar Tabel 3.1 yang bertujuan untuk memunculkan fasa-fasa yang diinginkan
sehingga bila dilihat pada mikroskop optik dapat terlihat dengan jelas. Tabel 3.1 Jenis Larutan Etsa Standar
Jenis larutan Komposisi
Larutan A Larutan B
Larutan C 100 ml alkohol
90 ml ethanol 100 ml ethanol
3 ml HNO
3
10 ml HCl 2 ml NH
4
OH
Larutan etsa yang digunakan ada 2 yaitu : a. Untuk memunculkan fasa austenit.
Larutan etsa yang digunakan adalah 3 ml HNO
3
+ 100 ml alkohol.
Sampel dicelupkan ke dalam larutan tersebut dalam waktu 15 detik
kemudian diangkat dan dikeringkan.
Sundari Hariyati Harahap : Penentuan Persentase Pembentukan Fasa Austenit Pada Transformasi Bainit Baja Mangan FeMn Dengan Validasi Microhardness Dan Macrohardness Pada Temperatur 500ºC, 2008
USU Repository © 2008
b. Untuk memunculkan fasa bainit. Larutan etsa yang digunakan adalah 10 gr K
3
FeCN
6
+ 10 gr KOH + 10 ml air. Sampel dicelupkan kedalam larutan tersebut dengan temperatur
etsa 20
o
C dalam waktu 7-60 detik, kemudian diangkat dan dikeringkan. 3.5.4 Pengamatan dengan Mikroskop Optik
Benda uji yang telah selesai dietsa selanjutnya diphoto dengan menggunakan alat mikroskop analisator bayangan optik Epiplan Hdlenz, Carl Zeiss, 220 V – 60
Hz, 80 VA dengan pembesaran 100 kali sehingga diperoleh struktur mikro dari sampel. Dengan menggunakan software image analyzer yang berbasis program Java
software image analyzer yang khusus dikembangkan sebagai program karakterisasi analisa mikrostruktural dari gambar-gambar yang dihasilkan. Selanjutnya hasil photo
dianalisa perkembangan transformasi fasa pearlit dengan perhitungan dan melalui suatu program selektor.
Sundari Hariyati Harahap : Penentuan Persentase Pembentukan Fasa Austenit Pada Transformasi Bainit Baja Mangan FeMn Dengan Validasi Microhardness Dan Macrohardness Pada Temperatur 500ºC, 2008
USU Repository © 2008
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN