Tabel 3.1 Keterangan Variabel model New Keynesian
No. Variabel
Proksi data Referensi
Sumber Data 1.
GDP Pertumbuhan GDP
Riil Mankiw,
2006; Wardhono et al, 2013;
Yuthana; 2015 International Finansial
Statistic IFS IMF. 2.
Kons Konsumsi privat
LCU Smets, 2007; Beaudry
dan Portier,
2007, Danthine, 1993
International Finansial Statistic IFS IMF.
3. Inv
Investasi tetap
LCU Smets, 2007; Beaudry
dan Portier,
2007, Danthine, 1993
International Finansial Statistic IFS IMF
4. PPI
Indeks harga
produsen 2010=100
Snowdon dan Vane, 2005; Mankiw, 2006,
International Finansial Statistic IFS IMF
5. M1
Narrow money
M1 Yun 1996; Danthine,
1993 International
Finansial Statistic IFS IMF
6. Rate
Suku bunga
kebijakan bank
Sentral Yuthana,
2015; Casares, 2001
IFS IMF,
Seki BI,
Statistics BNM, BSP 7.
IPI Indeks
Produksi Industri
Zenon, 1999 International Finansial
Statistic IFS
Berbagai sumber, 2015 diolah
3.4 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metode kausal analisis yaitu dengan metode Structural Vector Autoregression SVAR yang digunakan untuk
menjawab rumusan masalah dan mencapai tujuan penelitian ini. 3.4.1. Metode Kausal Analisis
Dalam penelitian ini digunakan model estimasi kausal Stuctural Vector Autoregression Model SVAR. Model SVAR merupakan model perkembangan dari
metode estmasi kusalitas VAR. Metode ini digunakan untuk melihat guncangan yang terjadi pada variabel dan melihat responnya dalam jalam jangka pendek dan jangka
panjang. Perlakuan berbeda adalah pembentukan model dibentuk dengan memasukkan asumsi-asumsi atau teori tentang variabel yang digunakan dalam
penelitian. Sehingga model SVAR sangat baik digunakan untuk penelitian dengan landasan teori yang kuat serta model ini sangat cocok untuk memeriksa keputusan
berkaitan dengan kebijakan moneter Kilinc dan Tunc: 2014. Hal ini digunakan
untuk mempertimbangkan teori dalam pembentukan suatu model. Model SVAR merupakan model dinamis yang digunakan untuk peramalan forecasting. SVAR
merupakan bentuk penyempurnaan dari model Vector Autoregression Model VAR. Karena model VAR biasa dianggap memiliki kelemahan dalam peramalan tanpa
memberikan batasan sesuai dengan teori atau pengetahuan institusional Laurenson Hui: 2010. Oleh karena itu pemilihan metode SVAR dianggap sesuai dengan
penelitian ini yang berusaha menemukan perbedaan model antara New klasik dan New Keynesian dengan memasukkan kedua asumsi yang berbeda dari New klasik dan
New keynesian pada penggunaan data yang sama. Model ini diawali oleh Sims 1980 melakukan peramalan dengan model
dinamis dan menggunakan batasan restriksi dari teori ekonomi pada model estimasinya Sim:1980. Restriksi yang daibangun untuk membentuk model
merupakan suatu kelebihan pada metode ini. Restriksi yang dibentuk peneliti dengan berdasarkan teori dan fakta empiris. Oleh karena itu model SVAR dibangun untuk
menganalisis pergerakan deterministik model VAR. Menurut Morling 2002 dan Culha 2006 bentuk umum model SVAR sebagai berikut:
.............................................................3.12 Terdapat beberapa tahapan pengujian sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk
menggunakan metode SVAR. 3.4.2 Uji-Uji Penting Pra Estimasi
a. Uji Stasionaritas Dalam penelitian ini menggunakan Automatic Dickey Fuller ADF test untuk
menguji stasioneritas data. Agar dapat menggunakan model SVAR maka setiap variabel harus stasioner. Menurut Wardhono 2004 ADF menggunakan angka
residual dari penghitungan CRDW dan mengregresikannya pada order yang lebih tinggi. Model ujinya dapat dituliskan sebagai berikut:
................3.9
b. Uji Kausalitas Granger Uji kausalitas Granger granger causality digunakan untuk mengindikasikan
variabel memiliki hubungan satu arah atau dua arah Hasyyati: 2012. Menurut Wardhono 2004 konsep kausalitas Granger dikenal seagai konsep kaulitas sejati
atau konsep predikbilitas dimana π masa lalu memengaruhi masa kini atau masa akan datang.
c. Uji Asumsi 1
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel
independen dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel bebas lainnya. Dengan kata lain adanya gejala multikolineatitas menunjukkan terdapatnya hubungan
sempurna antara semua variabel penjelas variabel bebas. 2
Uji Heterokedastisitas Uji LM digunakan untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisita adalah
sama dengan setengah jumlah kuadrat yang dapat diterangkan, yang secara asimotik memiliki distribusi CS Chi-Square. Kriteria penghitungannya apabila F dan CS
lebih besar dari F dan λ tabel menunjukkan terjadinya heteroskedastisitas dan sebaliknya.
3 Uji Otokorelasi
Korelasi serial atau disebut dengan otokorelasi diantara variabel pengganggu dari jajaran observasi terjadi karena berbagai faktor, misalnya observasi dimulai dari
situasi kelesuan, sehingga data observasi selanjutnya yang menaik jelas dipengaruhi oleh data sebelumnya.
4 Uji Normalitas
Kenormalan dari variabel pengganggu dapat diamati dengan melakukan uji Jarque-Berra LM Gujarati dalam Wardhono: 2004. Sesuai dengan asumsi bahwa
variabel pengganggu memiliki distribusi normal, sehingga uji t dan uji F dapat dilakukan. Namun asumsi normalitas tidak dapat terpenuhi maka inferensi tidak dapat
dilakukan dengan konteks asumsi asimotik.
d. Pembentukan model SVAR Berdasarkan bentuk model umum SVAR sebelumnya dapat diturunkan pada
model penelitian ini sebagai berikut: .................................3.10
U
t
merepresentasikan tujuh variabel yang digunakan GDP
t
, Kons
t,
Inv
t
, IPI
t,
M1
t
, Rate
t
, dan PPI
t
; A i = contemporaneous relations antara variabel sedangkan AL = finite-order matrix polinominal dengan operator lag L. Dalam model tersebut
mempresentasikan bahwa variabel satu dengan lainnya memiliki hubungan yang dibentuk bukan hubungan keterpengaruhan biasa namun memiliki keterkaitan satu
dengan lainnya dengan kontribusi yang berbeda. Model SVAR memiliki perbedaan dengan model VAR pada umumnya. Model
SVAR dibentuk berdasarkan hubungan antar variabel yang dibangun sesuai dengan asumsi. Asumsi ini sangat penting sebagai acuan untuk membentuk restriksi pada
model. Berdasarkan pemaparan Chunal 2006 setelah pembentukan model VAR maka selanjutnya adalah pembentukan retriksi batasan dengan memasukkan
persamaan residual kedalam persamaan VAR secara berurutan. Kemudian model tersebut digunakan untuk mengestimasi model SVAR melalui pendekatan VAR, serta
digunakan untuk melakukan analisis impuls respon dan variance decompotition sebagai bagian dari analisis SVAR. Pembentukan restriksi dalam penelitian ini
didasarkan pada teori dan asumsi dasar aliran New Klasik dan New Keynesian pada variabel-variabel siklus bisnis. Aliran New Klasik dan New Keynesian memiliki
asumsi berbeda dalam mendefinisikan hubungan keterkaitan antar variabel beserta, hal ini menyebabkan pembentukan model New Klasik dan New Keynesian memiliki
model dan variabel yang berbeda. Restriksi yang dibentuk dalam model New Klasik dan New Keynesian dibentuk sebagai berikut:
Model New Klasik: 1
pertumbuhan GDP riil diasumsikan pergerakannya dipengaruhi oleh guncangan variabel eksternal. Guncangan pada variabel GDP dapat
memengaruhi guncangan pada variabel amkroekonomi domestik. Sehingga pada model New Klasik variabel GDP tidak dipengaruhi oleh variabel dalam
model Vinayagasthan, 2013 dan Kilinc dan Tunc, 2014. 2
harga diasumsikan memiliki perilaku fleksibel artinya pergerakan harga dalam asumsi klasik merespon dengan cepat adanya guncangan pada output riil.
Asumsi ini didasari oleh anggapan aliran New Klasik bahwa harga akan secara cepat disesuaikan dengan cepat dalam market clearing Vinayagasthan, 2013
dan Kilinc dan Tunc, 2014 3
konsumsi merupakan variabel riil yang memengaruhi GDP nominal dan dipengaruhi oleh tingkat harga.
4 investasi merupakan variabel riil yang dipengaruhi GDP nominal.
5 Produksi merupakan variabel yang dipengaruhi oleh besarnya harga dan
investasi.
Model New Keynesian: 1
pertumbuhan GDP riil diasumsikan pergerakannya dipengaruhi oleh guncangan variabel eksternal. Guncangan pada variabel GDP dapat
memengaruhi guncangan pada variabel makroekonomi domestik. Sehingga pada model New Keynesian serupa dengan model New Klasik bahwa variabel
GDP tidak dipengaruhi oleh variabel didalam model Vinayagasthan, 2013 dan Kilinc dan Tunc, 2014
2 harga diasumsikan kaku, sesuai dengan asumsi New Keynesian bahwa harga
tidak dengan cepat merespon guncangan yang disebabkan dari GDP karena adanya imperfect information. Hal ini menyebabkan guncangan GDP tidak
mampu memengaruhi harga. 3
suku bunga merupakan variabel kebijakan moneter yang memiliki respon bersamaan dengan M1. Pergerakan tingkat bunga merupakan bentuk respon
kebijakan moneter dari guncangan yang GDP.
4 Uang beredar M1 merupakan variabel moneter bersamaan dengan tingkat
bunga bergerak sebagai bentuk respon dari pergerakan GDP dan harga. 5
Konsumsi merupakan variabel riil yang dipengaruhi oleh guncangan GDP dan tingkat harga. Selain itu besarnya konsumsi diasumsikan dipengaruhi oleh
uang beredar dimasyarakat. Sesuai dengan asumsi bahwa perputaran uang dimasyarakat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang semakin dinamis.
6 Investasi merupakan variabel riil yang dipengaruhi oleh GDP riil dan
dipengaruhi oleh tingkat harga. 7
Produksi merupakan variabel yang dipengaruhi oleh besarnya investasi dan konsumsi.
Dalam restriksi yang dibentuk dalam model New Klasik terdapat 5 restriksi yang dibangun, sementara itu dalam model New Keynesian terdapat 7 restriksi yang
dibangun. Restriksi yang terbentuk pada model New Klasik dan New Keynesian tersebut, secara ringkas ditunjukkan dalam matriks sebagai berikut:
Model New Klasik:
α α
α α
α α
Model New Keynesian
α α
α α
α α
α α
α α
α α
Setelah matriks model New Klasik dan New Keynesian terbentuk, selanjutnya dengan mudah model SVAR dapat ditulis sebagai berikut:
New Klasik: e1 = c1u1
e2 = c2e1 + C3u2 e3 = C4e1 + C5e2 + C6u3
e4 = C7e1 + C8u4 e5 = C9e2 + C10e4 + C11u5
Keterangan Variabel: e1 = residual pertumbuhan output GDP
e2 = residual harga PPI e3 = residual konsumsi KONS
e4 = residual investasi INV e5 = residual indeks produksi IPI
New Keynesian: e1 = C1u1
e2 = C2u2 e3 = C3e1 + C4e2 + C5u3
e4 = C6e1 + C7e2 + C8e3 + C9u4 e5 = C10e1 + C11e2 + C12e4 + C13u5
e6 = C14e1 + C15e3 + C16u6 e7 = C17e5 + C18e6 + C19u7
Keterangan Variabel: e1 = residual pertumbuhan output GDP
e2 = residual harga PPI e3 = residual tingkat bunga kebijakan RATE
e4 = residual jumlah uang beredar M1 e5 = residual konsumsi KONS
e6 = residual investasi INV e7 = residual indeks produksi IPI
Model New Klasik yang dibentuk dengan pendekatan metode SVAR menunjukkan terdapat lima persamaan dengan kontribusi yang berebeda dari masing-
masing variabel terhadap variabel lainnya. Sementara itu dalam model New Keynesian terdapat tujuh persamaan dengan keterangan yang sama dengan model
New Klasik. Kedua model tersebut merupakan hasil perpaduan antara teori dan empris untuk dibentuk sesuai dengan syarat dan ketentuan penggunaan model SVAR.
e. Analisis Impuls Respon Function Analisis Impuls Respon Function merupakan bagian penting dalam analisis
SVAR. Analisis impuls respon digunakan untuk meramalkan peristiwa berdasarkan data yang diestimasi menggunakan metode SVAR. Hasil dalam peramalan tersebut
menunjukkan pergerakan antar variabel menyebabkan pergerakan pda variabel lainnya.
f. Analisis Variance Decomposition Analisis Variance Decomposition merupakan salah satu bagian yang penting
dalam melihat kontribusi atau peran variabel terhadap guncangan pada variabel lainnya. Hasil dalam analisis SVAR menunjukkan semakin besar kontribusi variabel
tersebut maka guncangan yang disebabkan variabel tersebut menentukan gerak variabel yang dipengaruhinya.
3.5 Definisi Variabel Operasional