Keterangan:
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori, telaah empiris dan berdasarkan kebijakan bank sentral di masing-masing negara negara ASEAN 4 yang diarahkan untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga, hal tersebut digunakan untuk membangun hipotesis dalam penelitian ini.
Siklus bisnis di Indonesia, Malaysia Thailand dan Filipina sesuai dengan teori siklus bisnis New Keynesian. Hal ini didasari oleh teori siklus bisnis yang bermaksud
mencari sumber penyebab suatu siklus bisnis terjadi. Ukuran inti dari siklus bisnis ini dapat diketahui melalui output atau dalam variabel diukur dengan GDP. Menurut
Mankiw 2006 GDP merupakan ukuran paling luas untuk mengukur perekonomian. Berdasarkan studi empiris fleksibelitas harga yang diukur oleh aliran New Klasik
sudah tidak relevan dengan kondisi perekonomian sebenarnya. Hal tersebut disebabkan karena informasi terbatas yang diterima pelaku ekonomi sehingga
pergerakan perekonomian dipengaruhi oleh lag senggang waktu. Disisi lain bank sentral disetiap negara diarahkan untuk mencapai stabilitas harga dan mencapai
pertumbuhan perekonomian. Bank Indonesia menggunakan Inflation Targeting Framework ITF untuk
memperkirakan inflasi dengan mengukur keterkaitan variabel makroekonomi menentukan pertumbuhan output sehingga diperoleh sasaran akhir inflasi untuk
mengukur stabilitas mata uang terhadap harga dan pertumbuhan pada pertumbuhan output. Malaysia sesuai dengan teori siklus bisnis New Keynesian. Bank Negara
hubungan langsung hubungan langsung searah
hubungan tidak langsung searah sesuai asumsi New Klasik
sesuai asumsi New Keynesian ruang lingkup penelitian
Malaysia menggunakan Interest Rate Framework untuk meningkatkan lingkunga kondusif pada sistem keuangan. BNM fokus menggerakkan perekonomian melalui
sistem keuangannya yaitu dengan meningkatkan kedalaman keuangan yang ditargetkan dapat memberi sumbangan besar terhadap pertumbuhan ekonomi di
Malaysia. Bank of Thailand BoT menggunakan Inflation Targeting Framework yang memiliki dua tujuan yaitu untuk mencapai stabilitas harga serta pertumbuhan
ekonomi dan stabilitas yang tercermin dari kondisi keungan rumah tangga, bisnis dan institusi keuangan yang baik. Sama halnya dengan Indonesia dan Thailand Bangko
Sentral ng Philippines BSP mengadopsi kebijakan Inflation Targeting Framework yang bertujuan unutuk stabilitas harga utuk mencapai perekonomian yang seimbang
dan tumbuh berkelanjutan. Dari persamaan tujuan kebijakan moneter di negara ASEAN 4 tersebut,
hipotesis dalam penelitian ini Malaysia, Thailand dan Filipina sesuai dengan siklus bisnis New Keynesian Hal ini menunjukkan kebijakan moneter diarahkan untuk
memengaruhi perekonomian secara riil. Artinya tidak sesuai dengan asumsi New Klasik bahwa kebijakan moneter dianggap sebagai variabel yang tidak berpengaruh
pada pertumbuhan ekonomi.
2.5 Asumsi Penelitian