Malaysia menggunakan Interest Rate Framework untuk meningkatkan lingkunga kondusif pada sistem keuangan. BNM fokus menggerakkan perekonomian melalui
sistem keuangannya yaitu dengan meningkatkan kedalaman keuangan yang ditargetkan dapat memberi sumbangan besar terhadap pertumbuhan ekonomi di
Malaysia. Bank of Thailand BoT menggunakan Inflation Targeting Framework yang memiliki dua tujuan yaitu untuk mencapai stabilitas harga serta pertumbuhan
ekonomi dan stabilitas yang tercermin dari kondisi keungan rumah tangga, bisnis dan institusi keuangan yang baik. Sama halnya dengan Indonesia dan Thailand Bangko
Sentral ng Philippines BSP mengadopsi kebijakan Inflation Targeting Framework yang bertujuan unutuk stabilitas harga utuk mencapai perekonomian yang seimbang
dan tumbuh berkelanjutan. Dari persamaan tujuan kebijakan moneter di negara ASEAN 4 tersebut,
hipotesis dalam penelitian ini Malaysia, Thailand dan Filipina sesuai dengan siklus bisnis New Keynesian Hal ini menunjukkan kebijakan moneter diarahkan untuk
memengaruhi perekonomian secara riil. Artinya tidak sesuai dengan asumsi New Klasik bahwa kebijakan moneter dianggap sebagai variabel yang tidak berpengaruh
pada pertumbuhan ekonomi.
2.5 Asumsi Penelitian
Beberapa asumsi yang dibangun dalam penelitian ini antara lain: a.
siklus bisnis dalam penelitian ini diasumsikan dapat mewakili siklus perekonomian disuatu negara yang ditentukan oleh perilaku perusahaan dan
rumah tangga serta kebijakan moneter yang ditetapkan oleh suatu negara. Variabel-variabel yang digunakan adalah variabel makro konsumsi, GDP,
investasi, uang M1, harga yang biasa digunakan dalam analisis siklus bisnis serta suku bunga bank sentral. Variabel diluar kebijakan moneter diasumsikan
tetap.
b. model New Klasik dan New Keynesian yang dibangun didasarkan pada teori
siklus bisnis kedua aliran. Variabel ekonomi makro dalam penelitian ini difokuskan dengan teori siklus bisnis.
BAB 3. METODE PENELITIAN
Bab 3 menjelaskan rangkaian seluruh rancangan penelitian yang berisi jenis dan sumber data yang diperoleh serta pemilihan tahun penelitian. Pada subab 3.2
memaparkan desain penelitian menujukkan alur rangkaian penelitian, pada subab 3.3 dipaparkan derivasi dan spesifikasi model yang digunakan sebagai acuan untuk
tujuan analisis. Pada 3.4 menguraikan metode analisis data yang diigunakan untuk mengestimasi model, serta pada bagian 3.5 memaparkan definisi masing-masing
variabel penelitian serta uji-uji yang digunakan dalam penelitian ini.
3.1 Jenis dan Sumber data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa
time series runtut waktu dengan tahun penelitian antara tahun 2001Q1-2015Q2 di
Negara ASEAN-4 Indonesia, Malaysia, Thailand dan Fipina. Tujuan dalam pemilihan periode tahun penelitian didasarkan pada kondisi perekonomian di negara
ASEAN dalam keadaan stabil setalah krisis ASEAN 1998. Selain itu menyesuaikan dengan periode siklus bisnis yang disetimasikan oleh ekonom antara satu hingga 10
atau 12 tahun. Data diperoleh dari berbagai statistik data yang dipublikasikan oleh berbagai sumber seperti bank sentral masing-masing negara Bank Negara Malaysia
BNM, Bank Sentral of Philippines BSP dan Bank Indonesia BI, serta IFS International Monetary Fund IMF
3.2 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini siklus bisnis yang diukur berdasarkan penerapan model New Klasik dan New Keynesian dibangun berdasarkan asumsi yang mendasari dari
kedua model tersebut. Variabel yang menjadi indikaor dalam siklus bisnis dalam banyak penelitian ditentukan oleh variabel makroekonomi serta variabel kebijakan
yang diasumsikan berdasarkan persepesi yang dibangun dalam model aliran New