Teori Agensi Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian kantor akuntan publik: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008-2012

18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang Mendasari Penelitian

1. Teori Agensi

Teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen Meckling 1976 menjelaskan adanya konflik kepentingan antara manajemen agent dan shareholder principal dan konflik tersebut menjadi pemicu pergantian manjemen. Manajemen pengganti umumnya menerapkan metode akuntansi yang baru sehingga manajemen baru berharap lebih dapat bekerjasama dengan KAP pengganti dan berharap nantinya mendapatkan opini yang sesuai dengan keinginan manajemen sehingga mendorong manajemen dalam RUPS untuk mengganti KAP Sinarwati, 2010. Manajer sebagai orang yang tepat dalam menjalankan perusahaan, umumnya, memiliki informasi yang lebih banyak mengenai posisi laporan keuangan yang dan hasil operasi perusahaan daripada pemegang saham. Pelaporan informasi keuangan pada pemilik pemegang saham umumnya mengikuti prinsip-prinsip akuntansi. Oleh sebab itu, untuk menghindari manipulasi akan pelaporan keuangan oleh manajer, kebutuhan akan auditor meningkat Ismail, 2008. Manajer agent yang memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan pemegang saham principal harus mengungkapkan informasi akuntansi yang memaparkan keadaan perusahaan melalui 19 laporan keuangan. Permasalahan akan muncul saat informasi yang diterima pihak yang berkepentingan tidak sama dengan keadaan perusahaan yang sesungguhnya. Keadaan ini dikenal sebagai asimetri informasi yang terjadi karena agent lebih unggul dalam mengetahui dan memahami informasi dibanding dengan principal. Principal menginginkan pengembalian secepatnya serta menguntungkan atas investasi yang telah dilakukannya terhadap perusahaan. Sedangkan agent memiliki tujuan untuk memperoleh kesempatan menerima bonus dan insentif yang lebih besar atas pencapaian kinerjanya. Penilaian prestasi agent dinilai oleh principal berdasarkan kemampuan agent memperbesar keuntungan yang akan dibagikan pada pembagian dividen. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka agent dianggap sukses sehingga dapat memperoleh bonus dan insentif yang lebih besar. Oleh karena itu, agent berusaha untuk memenuhi tuntutan principal untuk memperoleh insentif yang memadai. Jika tidak dilakukan pengawasan yang cukup, agent bisa melakukan berbagai cara sehingga seolah-olah target perusahaan tercapai. Agent dapat melakukan perubahan-perubahan di beberapa kondisi perusahaan untuk membuat laba yang seolah-olah naik, padahal pada kenyataannya perusahaan merugi ataupun mengalami penurunan laba. Dalam teori agensi, auditor independen berperan sebagai penengah kedua belah pihak agent dan principle yang berbeda kepentingan. Auditor independen juga berfungsi untuk mengurangi biaya agensi yang 20 timbul dari perilaku mementingkan diri sendiri oleh agen manajer. Berbeda dengan auditor yang lalu yang mungkin telah memahami aspek bisnis klien, auditor yang baru dapat jadi sama sekali tidak paham tentang bisnis klien. Mereka mungkin juga belum mengetahui reputasi klien mereka di masa lalu sehubungan dengan laporan keuangan. Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak untuk kepentingan mereka sendiri. Prinsipal diasumsikan hanya tertarik pada pengembalian keuangan yang diperoleh dari investasi mereka di perusahaan tersebut sedangkan agen diasumsikan akan menerima kepuasan tidak hanya dari kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan yang terlibat dalam hubungan suatu agensi, seperti memutuskan untuk melakukan auditor switching karena adanya ketidaksepakatan atas praktik akuntansi tertentu, maka agen akan pindah ke auditor yang dapat bersepakat dengan agen. Teori ini digunakan sebagai dasar hipotesis pertama, kedua, ketiga dan kelima dimana opini audit going concern, pergantian manajemen, reputasi auditor, dan ukuran perusahaan klien pergantian manajemen dan ukuran perusahaan klien dapat mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan pergantian KAP.

2. Pergantian Kantor Akuntan Publik

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)

0 14 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 2 69

Analisis Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)

0 7 14

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIANKANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 8 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesi

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 4 17

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 9

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia).

0 2 17

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia).

0 2 15

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112