50 KK
= Kesulitan keuangan dihitung berdasarkan rasio DER
SIZE = Ukuran perusahaan klien yang dihitung
dengan melakukan logaritma natural atas total aset perusahaan.
ε = Koefisien error
E. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan yang disertai dengan operasional serta cara pengukurannya.
Adapun operasionalisasi variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pergantian Kantor Akuntan Publik Y
Pergantian Kantor Akuntan Publik dilakukan oleh perusahaan klien. Variabel pergantian KAP menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan
klien mengganti KAPnya selama 5 tahun pengamatan, maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien tidak mengganti KAPnya, maka
diberikan nilai 0. Nasser et. al., 2006.
2. Opini Going Concern X
1
Variabel ini adalah variabel dummy, jika perusahaan mendapatkan opini going concern diberi kode 1 dan jika tidak diberi kode 0. Maksud
dari mendapatkan opini going concern adalah jika dalam laporan auditor independen terdapat pernyataan auditor atas kelangsungan hidup entitas,
baik yang tertera dalam paragraf ke empat laporan auditor independen maupun dalam penjelasan atas laporan keuangan auditan. Penerimaan
51 opini going concern atas laporan keuangan periode sebelumnya akan di
bandingkan dengan pergantian KAP pada periode berikutnya Sinarwati, 2010 dan Nur wahyuningsih I Ketut Suryanawa, 2012.
3. Pergantian Manajemen X
2
Pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan yang terutama disebabkan oleh keputusan rapat umum pemegang saham
maupun direksi berhenti karena kemauan sendiri. Variabel pergantian manajemen menggunakan variabel dummy. Jika terdapat pergantian direksi
dalam perusahaan maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika tidak terdapat pergantian direksi dalam perusahaan, maka diberikan nilai 0 Damayanti
Sudarma, 2007 dan Suparlan Andayani, 2010.
4. Reputasi Auditor X
3
Reputasi auditor merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang disandang KAP atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut. Dalam
penelitian ini reputasi KAP diproksikan dengan afiliasi dengan The Big Four
yang menggunakan variabel dummy. Jika KAP termasuk dalam kategori The Big Four Auditors diberi kode 1, jika tidak diberi kode 0.
KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan The Big Four Auditors yaitu E. Sulistiarini Sudarno, 2012:
a.
Deloitte Touche Tohmatsu Deloitte yang berafiliasi dengan Hans
Tuanakotta Mustofa Halim; Osman Ramli Satrio Rekan; Osman Bing Satrio Rekan.
52
b.
Ernest Young EY yang berafiliasi dengan Prasetio, Sarwoko
Sandjaja; Purwantono, Sarwoko Sandjaja.
c.
Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG yang berafiliasi dengan
Siddharta Siddharta Widjaja.
d.
Pricewaterhouse Coopers PwC yang berafiliasi dengan Haryanto
Sahari Rekan; Tanudiredja Wibisana Rekan; Drs. Hadi Susanto Rekan.
5.
Kesulitan Keuangan X ₄
Dalam penelitian ini, kesulitan diukur dengan menggunakan rasio DER. Rasio DER ini dihitung dengan membandingkan total hutang
dengan total ekuitas. Rasio ini menggambarkan struktur modal perusahaan, semakin besar proporsi hutang yang digunakan oleh
perusahaan, maka investor menanggung risiko yang semakin besar pula. Jadi, rasio DER yang semakin tinggi menunjukkan tingkat hutang yang
tinggi dengan ekuitas yang rendah sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar kreditur dan pada kondisi ini
perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan Suparlan dan Andayani, 2010. Adapun cara menghitungnya adalah sebagai berikut Brealey et al,
2011 : Total DER Debt to Equity Ratio = Total Kewajiban
Total Modal
6. Ukuran Perusahaan Klien X