39 perusahaan akan mengganti auditornya Joher et al., 2000 dalam
Damayanti dan Sudarma, 2007. Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ha
2
: Pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap pergantian Kantor Akuntan Publik KAP.
3. Reputasi Auditor dengan Pergantian Kantor Akuntan Publik KAP
Berdasarkan teori agensi yang mengasumsikan bahwa manusia itu selalu self-
intere st, maka kehadiran pihak ketiga yang independen sebagai
mediator pada hubungan antara principle dengan agent sangat diperlukan, dalam hal ini adalah auditor independen. Investor akan lebih cendrung
pada data akuntansi yang dihasilkan dari auditor yang bereputasi Praptitorini dan Januarti 2007. Perusahaan tidak akan mengganti KAP
jika KAP nya sudah bereputasi. Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ha
3
: Reputasi auditor berpengaruh negatif reputasi terhadap pergantian Kantor Akuntan Publik KAP
4. Kesulitan Keuangan dengan Pergantian Kantor Akuntan Publik
KAP
Schwartz dan Soo 1995 berpendapat bahwa perusahaan yang terancam bangkrut lebihsering berpindah KAP daripada perusahaan yang
tidak terancam bangkrut. Ketidakpastian dalam bisnis pada perusahaan- perusahaan yang terancam bangkrut mempunyai kesulitan keuangan
menimbulkan kondisi yang mendorong perusahaan berpindah KAP.
40 Selain itu, Hudaib dan Cooke 2005 juga menyatakan bahwa perusahaan
dengan tekanan finansial cenderung untuk mengganti KAP dibandingkan dengan perusahaan yang lebih sehat. Pergantian KAP dapat disebabkan
karena perusahaan tidak dapat memenuhi biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang mengauditnya karena sedang menurunnya kondisi
keuangan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan yang sedang mengalami financial distress akan cenderung berganti KAP dibandingkan
perusahaan yang sehat. Berdasarkan uraian tersebut serta mengacu pada penelitian sebelumnya,
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ha
4
: Kesulitan keuangan berpengaruh positif terhadap pergantian Kantor Akuntan Publik KAP.
5. Ukuran Perusahaan Klien dengan Pergantian Kantor Akuntan Publik
Auditee yang lebih besar, karena kompleksitas operasi mereka dan
peningkatan pemisahan antara manajemen dan kepemilikan, sangat memerlukan KAP yang dapat mengurangi agency cost Nasser et al.,
2006. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nasser et al. 2006, Calderon dan Ofobike 2008, Suparlan dan Andayani 2010, Wijayani dan
Januarti 2011 telah mengikutsertakan variabel ukuran perusahaan klien dalam penelitian mereka tentang pergantian KAP. Hasil penelitian Nasser
et al . 2006 dan Suparlan dan Andayani 2010 membuktikan adanya
pengaruh ukuran perusahaan klien terhadap pergantian KAP. Hubungan yang konsisten antara ukuran perusahaan klien dengan pergantian KAP,
41 menemukan bahwa dengan meningkatnya ukuran perusahaan, hubungan
agency juga meningkat, sehingga lebih sulit dan kompleks bagi principal,
misalnya kreditur, untuk memonitor tindakan agen pemilik dan manajer. Hal ini dapat memicu perusahaan mengganti KAP yang lebih independen
Calderon dan Ofobike, 2008. Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ha
5
: Ukuran perusahaan
klien berpengaruh
positif terhadap
pergantian Kantor Akuntan Publik KAP.
42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau
lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu opini going concern, pergantian manajemen, reputasi auditor, kesulitan
keuangan, dan ukuran perusahaan klien terhadap variabel dependen, yaitu pergantian KAP. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam
industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2008-2012.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam industri manufaktur go public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode tahun 2008 sampai dengan 2012. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling pengambilan sampel bertujuan, dalam hal ini lebih khusus pada penggunaan metode
judgment sampling . Judgment sampling merupakan tipe pemilihan sampel
secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu yang umumnya disesuaikan dengan tujuan atau
masalah penelitian Indriantoro dan Supomo, 1999.
43 Adapun kriteria penentuan sampel pada penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1.
Perusahaan dalam industri manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2008-2012 secara berturut-turut.
2. Perusahaan dalam industri manufaktur yang menyertakan laporan auditor
independen bersama dengan laporan keuangan yang telah diaudit pada periode 2008-2012.
3. Perusahaan dalam industri manufaktur yang pernah melakukan
perpindahan KAP selama periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka Library Research
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, majalah, tesis, internet, dan perangkat lain
yang berkaitan dengan judul penelitian. 2.
Penelitian Lapangan Field Research Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Seluruh data bersumber dari laporan keuangan auditan perusahaan dalam industri manufaktur tahun 2008 sampai dengan 2012 yang telah
dipublikasikan secara lengkap di BEI melalui Indonesian Capital Market Library ICaMEL dan
www.idx.co.id .
44
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara
menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini, analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi
data-data penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam
analisis data.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik logistic regression dengan bantuan SPSS 20. Alasan penggunaan
alat analisis regresi logistik logistic regression adalah karena variabel dependen bersifat dummy melakukan pergantian KAP dan tidak melakukan
pergantian KAP. Asumsi normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinyu metrik dan
kategorial non-metrik. Dalam hal ini dapat dianalisis dengan regresi logistik logistic regression karena tidak perlu asumsi normalitas data pada variabel
bebasnya.
1. Definisi Regresi Logistik