Sementara itu arus kas dari aktifitas operasi yang defisit menunjukkan semakin berkurangnya laba perusahaan sehingga ada kemungkinan perusahaan akan
membagikan deviden semakin kecil. Selain itu perusahaan tidak akan dapat meningkatkan kas dari sumber lain dalam waktu yang tidak terbatas. Jika kondisi ini
terus berlangsung maka kemungkinan saham perusahaan tidak akan diminati oleh investor sehingga pada akhirnya perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan dan
kemungkinan terburuk perusahaan akan bangkrut.
2. Arus Kas dari Aktifitas Investasi
Arus kas dari aktifitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dari sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan
dan arus kas di masa depan, mencakup transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian pembelian dan penjualan saham securities, tanah, bangunan, peralatan dan aktiva-
aktiva lain yang pada umumnya tidak untuk dijual kembali dan pembelian serta pengumpulan hutang-hutang yang diklasifikasikan sebagai aktifitas investasi.
Aktifitas investasi ini terjadi secara regular serta mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas. Aktifitas-aktifitas ini tidak dimasukkan dalam aktifitas operasi
karena bukan merupakan aktifitas pokok perusahaan. Dalam PSAK No.2 paragraf 15 dijelaskan transaksi-transaksi yang termasuk
dalam arus kas dari aktifitas investasi, yaitu sebagai berikut: 1. Pembayaran kas untuk aktiva tetap, aktiva tidak berwujud dan aktiva jangka
panjang lainnya termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri
2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tetap tidak berwujud dan aktiva jangka panjang lainnya
Rosdiana : Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, 2008
3. Perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan lain 4. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain dan pelunasannya
5. Pembiayaan kas sehubungan dengan future contracts, forward contracts,
option contract, dan debt swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan.
Arus kas investasi pada suatu perusahaan dapat benilai positif surplus ataupun negatif defisit. Suatu perusahaan memiliki arus kas investasi yang negatif
menunjukkan adanya peningkatan investasi. Peningkatan investasi ini mencerminkan perusahaan banyak menggunakan investasi, seperti membeli aktiva tetap jangka
panjang, surat-surat berharga atau memberikan pinjaman kepada perusahaan lain, yang hasilnya diharapkan akan menghasilkan keuntungan dimasa yang akan datang.
Selain itu arus kas investasi yang defisit menunjukkan bahwa perusahaan masih memiliki peluang melakukan investasi, memiliki kesempatan tumbuh, dan prospek
yang baik dimasa yang akan datang sehingga diharapkan akan meningkatkan kinerja perusahaan. Sedangkan arus kas investasi yang positif surplus menunjukkan bahwa
perusahaan banyak melakukan pelepasan investasi jangka panjangnya, menjual surat berharganya ataupun menerima tagihan dari pinjaman yang diberikannya.
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan