Gradient tekanan uap merupakan mekanisme udara yang mengendalikan pergerakan air dalam tubuh tanaman dan dari tanah ke akar tanaman. Defisit
tekanan uap secara meluas lebih dikenal dengan istilah potensial air dengan
satuan bar 1 atm = 1 bar. Dengan demikian defisit tekanan air akan bernilai negatif.
Menurut Sri dan Sudirman 1988 Dikenal tiga jenis potensial air tanah yang dianggap mempengaruhi pertumbuhan tanaman, yaitu:
Ø = + ヾ + z
Di mana: Ø = Potensial total air tanah = Potensoal matriks disebabkan penarikan air kapilerair yang
ditarik oleh matriks tanah ヾ = Potensial osmotik disebabkan zat terlarut dalam air tanah
z = Potensial gravitasi atau gaya berat
5. Angin
Di daerah tropik biasanya kecepatan angin lebih rendah dibanding dengan daerah subtropik. Akan tetapi badai guntur sering terjadi di daerah tropik terutama
di musim hujan. Angin kencang yang terjadi hanya beberapa menit sering mendahului badai guntur ini. Sebagai akibatnya pohon-pohon hutan maupun
perkebunan sering hancur, kadang kala pengaruhnya mencapai areal berhektar- hektar. Dengan demikian angin mampu mempengaruhi struktur dan komposisi
hutan. Angin kencang di pantai laut yang terbuka memberi pengaruh mencolok
pada fisiognomi pepohonan dan semak. Ini disebabkan pengaruh udara kering mengandung garam atas perkembangan kuncup di sisi atas pohon dan belukar
tersebut, sedangkan kuncup di sisi bawah lebih terlindung sehingga mampu tumbuh. Akibatnya ke arah darat berkembang lahan hutan yang khas seperti
terpangkas. Pada hutan pedalaman, kecepatan angin bergerak lebih rendah sehingga
vegetasi yang tumbuh cukup rapat dan pohon mampu tumbuh hingga ketinggian 50 meter.
6. Kesetimbangan energi
Sinar matahari penting bagi tumbuhan kerena merupakan satu-satunya sumber energi untuk proses fotosintesis. Secara tidak langsung sinar matahari juga
menyediakan energi untuk segala proses kehidupan dalam biosfer. Permukaan bumi merefleksikan kembali sinar infra merah bergelombang panjang ke atmosfir
yang bergerak ke angkasa, sementara atmosfir sendiri juga merefleksikan sinar infra merah ke angkasa dan ke permukaan bumi. Dengan demikian tumbuhan dan
hewan juga terkena sinar infra merah dari permukaan bumi dan atmosfir. Sinar matahari diterima bumi hanya pada siang hari. Sinar infra merah bekerja pada
siang maupun malam hari, ini memberi arti ekologi yang penting bagi kehidupan. Di atmosfir, oksigen dan nitrogen membentuk lebih dari 99 persen udara
yang dengan mudah meneruskan cahaya matahari dari permukaan bumi ke angkasa. Ini karena unsur ini tidak memiliki pita serapan yang berarti untuk
panjang gelombang infra merahnya. Dengan demikian jika hanya gas ini saja yang menyusun atmosfir, maka batas suhu di bumi akan jauh lebih luas, dalam arti suhu
menjadi jauh lebih panas di siang hari dan jauh lebih dingin di malam hari. Namun keberadaan karbondioksida dan uap air yang memiliki pita serapan
panjang gelombang infra merah mampu mengendalikan pertukaran cahaya matahari antara bumi, surya dan angkasa, sehingga mengakibatkan penurunan
batas suhu di biosfir. Jumlah CO
2
menurut volume tidak berbeda di seluruh biosfir akibat pernafasan, pembakaran dan pembusukan, sehingga flux energi yang
disebabkan CO
2
juga tidak banyak berbeda. Namun kandungan uap air sangat beragam mulai dari 10 pada udara kering hingga 100 dalam udara yang jenuh
air. Ini berarti dalam habitat gurun dengan kondisi udara kering dan langit bebas dari awan, setiap jasad hidup terpaksa mengalami suhu yang ekstrim. Selama
siang hari jasad itu memancarkan sinar infra merah, pada saat yang sama ia menerima sinar matahari dan pancaran dari atmosfir, akibatnya suhu jasad
tersebut meningkat. Sebaliknya di malam hari sementara jasad tersebut memancarkan sinar infra merah, ia tidak menerima sinar surya atau pancarannya
dari atmosfir sehingga menyebabkan suhunya lebih rendah. Bila pada siang hari langit tertutup awan, uap air di awan akan menyerap sebagian sinar surya
sehingga mengurangi sinar terhadap jasad tersebut. Pada malam hari, uap air yang
bertambah dalam awan akan mengeluarkan pancaran sinar infra merah ke dalam tanah daripada yang dipancarkan oleh jasad tersebut, sehingga menyebabkan
perasaan lebih hangat bagi jasad tersebut.
B. Faktor fisiografi dan Edafis 1. Topografi