Uji Validitas Pengaruh kebijakan pajak dan self assesment system terhadap kepatuhan pajak : (studi kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas diartikan sebagai tingkat kepercayaan atau kehandalan dependability hasil pengukuran yang diperoleh dari instrumen tertentu. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten, cermat dan akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama homogen diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Secara teoritis, besarnya koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai dengan ±1,00 dan interpretasinya selalu mengacu pada koefisien yang positif. Dalam konteks ini, koefisien reliabilitas yang mendekati nilai satu, menunjukan tingginya tingkat kepercayaan, kehandalan atau tingkat konsistensi dari instrumen penelitian dalam mengukur apa yang hendak diukur Nunally dalam Imam Ghozali;2005. Suatu konstruk item peryataan kuesioner dikatakan handal atau reliabel berdasarkan Cronbach’s Alpha jika memberikan nilai α 0,70 Nunally dalam Imam Ghozali;2005. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melihat reliabilitas suatu instrumen penelitian. Satu diantaranya yang paling banyak digunakan adalah metode yang dikembangkan oleh Cronbach 1951 yang dikenal sebagai Cronbach’s Coefficient Alpha atau Cronbach’s Alpha. Koefisien Alpha Cronbach dihitung dengan menggunakan rumus sebagaimana disarankan Sugiyono 2008;365 sebagai berikut: Sumber : Sugiyono,2008;365 Keterangan : k = mean kudrat antara subjek ƩS i 2 = mean kuadrat kesalahan S i 2 = varians total Rumus untuk varians total dan varians item : Sumber : Sugiyono, 2008;365 Keterangan : Jki = jumlah kuadrat seluruh skor item dan JKs = jumlah kuadrat subjek ∑ = ∑ − ∑ = −

3.6 Populasi dan Penarikan Sampel

Dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan diperlukan teknik – teknik dalam pengumpulan data. Oleh karena itu, peneliti memerlukan populasi dari data yang akan diteliti. Tetapi dalam menentukan populasi tersebut tidak semua kita ambil, kita hanya akan mengambil sample yang akan kita jadikan bahan analisis dalam menentukan kesimpulan dari variable- variabel yang peneliti ambil. Adapun teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Populasi

Menurut Sugiyono 2002;72, definisi populasi sebagai berikut : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu”. Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib pajak di KPP Pratama Cimahi sebanyak 100 orang wajib pajak.

2. Sampel

Menurut Sugiyono 2002;73, definisi sampel sebagai berikut : “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut”. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel, dan dalam hal ini penulis menggunakan teknik kuota sampling yaitu mengambil sampel dari populasi sampai jumlah kuota yang diinginkan Husein Umar2002:140. Pada penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah wajib pajak di KPP Pratama Cimahi sebanyak 40 orang. Adapun alasan penulis menggunakan teknik ini yaitu keterbatasan sumberdaya biaya, tenaga, dan waktu.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan instrumen yang berisi daftar pertanyaan kepada responden. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, sehingga responden tinggal memilih pilihan jawaban yang dianggap paling sesuai. Prosedur pengumpulan data merupakan cara-cara untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Untuk menunjang hasil penelitian, maka dilakukan pengumpulan data dengan 2 cara, yaitu : 1. Studi Lapangan Field Research Penelitian Lapangan Field Research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada tempat yang menjadi objek, maksud dan tujuan dari penelitian. Penelitian lapangan yang dilakukan penulis dengan cara: a. Penyebaran angket kuesioner Data yang dikumpulkan melalui kuesioner dengan mengajukan daftar pertanyaan yang sudah disusun rapih dan terstruktur, tertulis kepada responden untuk diisi menurut pendapat pribadi sehubungan dengan masalah yang diteliti dan kemudian untuk tiap jawaban diberikan nilai

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keinginan Membayar Pajak dan Penerapan Self Assesment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada KPP Pratama Majalaya)

0 11 1

Tinjauan atas penerapan self assesment system terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Bandung Tegallega

0 9 3

Pengaruh self assesment system dan penagihan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak : (survey pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonegara)

10 129 73

Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Self Assessment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

6 87 59

Pengaruh self assesment system dan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak : (survey pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi)

0 12 160

Pengaruh self assesment system dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak : (survey pada Kantor Pelayakan Pajak Pratama Bandung Cibeunying)

0 5 90

PENGARUH KESADARAN, PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM DAN PEMERIKSAAN TERHADAP KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK ORANG PRIBADI

2 21 131

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB Pengaruh Penerapan Self Assessment System Dan Kemauan Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Surakarta.

0 1 17

Pengaruh Self Assesment System dan Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey pada Mall Manajemen di Wilayah Kotamadya Bandung).

0 0 29

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

0 1 9