Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi hubungan. Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X 1 dan Y,variabel X 2 dan Y, X 1 dan X 2 sebagai berikut: Sumber: Sugiyono, 2005;268 Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut: a. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X 1 terhadap Y, bila X 2 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Sumber: Sugiyono, 2005 n ∑X 1 Y – ∑X 1 ∑Y rx 1 y = [n ∑X 1 2 - ∑X 1 2 ] [n ∑Y 2 - ∑Y 2 ] n ∑X 2 Y – ∑X 2 ∑Y rx 2 y = [n ∑X 2 2 - ∑X 2 2 ] [n ∑Y 2 - ∑Y 2 ] n ∑X 1 X 2 – ∑X 1 ∑X 2 rx 1 x 2 = [n ∑X 1 2 - ∑X 1 2 ] [n ∑X 2 2 - ∑X 2 2 ] rx 1 y – rx 2

y rx

1 x 2 rx 1 y = [1 - rx 2 y 2 ] [1 - rx 1 x 2 2 ] b. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X 2 terhadap Y, apabila X 1 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Sumber: Sugiyono, 2005;268 c. Koefisien Korelasi Simultan Koefisien korelasi simultan antar X 1 dan X 2 terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Sumber: Sugiyono, 2005;268 Besarnya koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≤ 1 : a. Apabila - berarti terdapat hubungan negatif. b. Apabila + berarti terdapat hubungan positif.Interprestasi dari nilai koefisien korelasi : a. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y turun atau sebaliknya. rx 2 y – rx 1

y. rx

1 x 2 rx 2 y = [1 – rx 1 y 2 ] [1 - rx 1 x 2 2 ] ry 1 2 + ry 2 2 – 2ry 1 . ry 2. r 12 r 12 y = [1 – r 12 2 ] b. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah. Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut : Tabel 3.8.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Korelasi sangat rendah 0,20 - 0,399 Korelasi Rendah 0,40 - 0,599 Korelasi Sedang 0,60 - 0, 799 Korelasi Kuat 0,80 - 1,000 Korelasi Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2010;184 d. Koefisiensi Determinasi Analisis Koefisiensi Determinasi KD digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen X berpengaruh terhadap variabel dependen Y yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Sumber: Sugiyono, 2010 Keterangan : Kd = Nilai koefisien determinasi r 2 = Koefisien korelasi Berganda Kd = r² x 100

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keinginan Membayar Pajak dan Penerapan Self Assesment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada KPP Pratama Majalaya)

0 11 1

Tinjauan atas penerapan self assesment system terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Bandung Tegallega

0 9 3

Pengaruh self assesment system dan penagihan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak : (survey pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonegara)

10 129 73

Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Self Assessment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

6 87 59

Pengaruh self assesment system dan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak : (survey pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi)

0 12 160

Pengaruh self assesment system dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak : (survey pada Kantor Pelayakan Pajak Pratama Bandung Cibeunying)

0 5 90

PENGARUH KESADARAN, PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM DAN PEMERIKSAAN TERHADAP KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK ORANG PRIBADI

2 21 131

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB Pengaruh Penerapan Self Assessment System Dan Kemauan Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Surakarta.

0 1 17

Pengaruh Self Assesment System dan Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey pada Mall Manajemen di Wilayah Kotamadya Bandung).

0 0 29

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

0 1 9