7. PENGELOLAAN PERMASALAHAN DAN SOLUSI
7.1. Pengelolaan Komunitas
Permasalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan komunitas adalah kelemahan komitmen pengurus dalam melaksanakan salah satu layanan dalam fungsi
pengelola PPMI, yakni kerja informasi. Pengurus secara umum terlalu fokus pada program Training of Traineer dan penerapan TIK. Pengurus belum memahami
pentingnya aksesibilitas digital sehingga cenderung mengabaikan publikasi profil dan laporan kegiatan di situs web. Masalah ini tidak hanya terjadi di Komunitas TIK
STTG saja, tetapi juga terjadi di organisasi mahasiswa STTG lainnya. Untuk menangani masalah ini, perlu diselenggarakan Diklat pengelola PPMI yang
rencananya akan diselenggarakan pada awal kepengurusan baru 2015.
7.2. Kegiatan Komunitas
Salah satu permasalahan klasik yang dihadapi Komunitas TIK STTG terdapat dalam program KPMI. Program Training of Trainer tidak dilanjutkan oleh anggota
KPTIK karena terkadang mereka bingung tentang materi apa yang perlu disampaikan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya modul praktikum keahlian TIK dasar.
Komunitas TIK Garut telah memberikan solusi dengan menyediakan modul tersebut dalam format pdf. Kebutuhan modul tercetak sekarang ini adalah 5 buku per PPMI.
Artinya jika terdapat 10 PPMI yang aktif, maka diperlukan modul sebanyak 50 eksemplar. Komunitas TIK STTG menggandeng STTG sebagai sponsor untuk
pencetakan modul tersebut. Permasalah lainnya yang dihadapi adalah daya tarik menjadi relawan.
Sebenarnya Training of Trainer sudah menjadi daya tarik bagi pelajar dan mahasiswa untuk menjadi relawan TIK. Hanya saja daya tarik ini akan lebih sempurna lagi
apabila di akhir pelatihan, para relawan diberikan sertifikat keahlian TIK dasar. Komunitas TIK Garut bersama program studi Teknik Informatika STTG telah
berusaha menggandeng perusahaan seperti Google dan Telkomsel untuk menguatkan sertifikat. Tingga dua jenis perusahaan yang belum didapat untuk dua kelompok
keahlian. Berikut ini kelompok keahlian yang dipelajari dalam Training of Trainer dan nama perusahaan yang akan mengeluarkan sertifikatnya :
1. Kelompok Keahlian Personal Computer, meliputi komponen fisik hingga
pengelolaan BIOS. Sedang dilakukan komunikasi dengan AXIOO dan akan dilakukan komunikasi dengan AMD.
2. Kelompok Keahlian Sistem Operasi, meliputi instalasi Ubuntu dan
pengelolaannya serta pengelolaan Android sampai pengelolaan berkas. Sedang dilakukan komunikasi dengan Ubuntu dan dirintis Google Developer
Group Garut. 3.
Kelompok Keahlian Jaringan Komputer, mulai dari koneksi internet via modem sampai berbagi sumber daya melalui jaringan Local Area Network.
Telkomsel Telkom Garut telah menyatakan kesiapannya mengeluarkan sertifikat.
4. Kelompok Keahlian Aplikasi Internet, mulai dari email sampai jejaring sosial.
Google melalui Google Educator Group Garut telah menyatakan kesiapannya mengeluarkan sertifikat.
7.3. Keberlanjutan Komunitas
Keberlanjutan Komunitas TIK STTG bergantung kepada perekrutan anggota baru. Pada tahun ini, Komunitas TIK STTG mengalami keterbatasan jumlah anggota
KPMI jenjang pengelola yang dapat menjadi pengurus. Dari dulu jumlah anggota KPMI setiap tahun menurun. Solusi untuk masalah tersebut adalah dengan
mengembangkan kegiatan-kegiatan menarik dan apresiasi atas tindakan relawan TIK pada jenjang pelatih, pengelola, dan perintis. Mungkin sertifikat penghargaan atas
kiprahnya sebagai pelatih, pengelola atau perintis dapat membuat anggota menjadi betah. Bagaimanapun organisasi harus memberi manfaat kepada anggotanya.
Syukurlah program studi Teknik Informatika STTG telah bermitra dengan Dinas Komunikasi dan Informatika pada tahun 2015 dan berencana akan menerbitkan
sertifikat semacam itu tidak hanya untuk Komunitas TIK STTG tetapi juga untuk Komunitas TIK binaan STTG lainnya.
Masalah lainnya terkait anggota Komunitas adalah penyusutan jumlah anggota. Hal ini disebabkan karena tidak tersampaikannya informasi tentang tugas
anggota dari tahun ke tahun. Padahal program studi Teknik Informatika STTG telah mengembangkan jenjang fungsional relawan TIK yang bisa dijadikan acuan kegiatan