Pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga Persetujuan Tindakan Kedokteran acuan : Peraturan Menteri

Rumah Sakit terhadap dirinya. p. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya. q. Pasien berhak menggugat danatau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana. r. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan pertauran perundang – undangan.

2. Pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga

diberikan sesuai kebutuhan, dan diberikan oleh petugas dengan kompetensi yang sesuai. Dalam pemberian informasi dan edukasi ini dikoordinasi oleh Panitia Promosi Kesehatan Rumah Sakit PKRS

3. Persetujuan Tindakan Kedokteran acuan : Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290MENKESPERIII2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran  Pernyataan persetujuan lnformed Consent dari pasien didapat melalui suatu proses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih, dalam bahasa yang dipahami pasien  Informed consent diperoleh sebelum operasi, anestesi, penggunaan darah atau produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yang berisiko tinggi.  Semua tindakan kedokteran harus mendapat persetujuan pasien dan atau keluarga setelah mendapat penjelasan yang cukup tentang hal-hal yang berkaitan dengan tindakan tersebut dari Dokter Penanggungjawab Pelayanan DPJP. Yang berhak untuk memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi adalah. a. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 21 tahun atau telah menikah. b.Bagi Pasien dibawah umur 21 tahun, persetujuan informed consent atau Penolakan Tindakan Medis diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai berikut : 1 Ayah Ibu Kandung 2 Saudara – saudara kandung c. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya berhalangan hadir, persetujuan Informed Consent atau Penolakan Tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut : 15 1 AyahIbu Adopsi 2 Saudara – saudara Kandung 3 Induk Semang d.Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan Informed Consent atau penolakan penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut: 1 AyahIbu kandung 2 Wali yang sah 3 Saudara – Saudara Kandung e. Bagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampunan curatelle Persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan menurut hal tersebut. 1 Wali 2 Curator f. Bagi Pasien dewasa yang telah menikah orang tua, persetujuan atau penolakan tindakan medik diberikan oleh mereka menurut urutan hal tersebut. 1 Suami Istri 2 Ayah Ibu Kandung 3 Anak- anak Kandung 4 Saudara – saudara Kandung  Informed consent menginformasikan tentang : diagnosis WD DD, dasar diagnosis, tindakan kedokteran, indikasi tindakan, tata cara, tujuan, risiko, komplikasi, prognosis, alternatif risiko. 16 TINDAKAN KEDOKTERAN Dokter pelaksana tindakan Pemberi Informasi Penerima informasipemberi persetujuan JENIS INFORMASI ISI INFORMASI TANDA √ Diagnosis WD dan DD Dasar diagnosis Tindakan Kedokteran Indikasi Tindakan Tata Cara Tujuan Risiko Komplikasi Prognosis Alternatif Lain-lain Dengan ini menyatakan bahwa saya Dokter……………….. telah menerangkan hal-hal di atas secara benar dan jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya danatau berdiskusi Tandatanga n Dengan ini menyatakan bahwa sayakeluarga pasien ……………………. telah menerima informasi sebagaimana di atas yang saya beri tandaparaf di kolom kanannya serta telah diberi kesempatan untuk bertanyaberdiskusi, dan telah memahaminya Tandatanga n Bila pasien tidak kompeten atau tidak mau menerima informasi, maka penerima informasi adalah wali atau keluarga terdekat

4. Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanan kerohanian rutin dan