III. METODE PENELITIAN
A. Pekerjaan Lapangan
Pekerjaan lapangan yang dilakukan adalah pengambilan sampel tanah. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu disturb soil dan tanah tidak
terganggu undistrub soil. Akan tetapi dalam penelitian ini cukup dengan pengambilan sampel dengan cara disturb soil tanah terganggu. Sampel tanah
diambil di beberapa titik pada lokasi pengambilan sampel, hal ini dilakukan agar sampel tanah yang diambil merupakan sampel tanah yang mewakili tanah
di lokasi pengambilan sampel. Sampel tanah yang diambil tidak perlu adanya usaha yang dilakukan untuk
melindungi sifat dari tanah tersebut. Sampel tanah tersebut digunakan untuk pengujian analisis saringan, batas-batas konsistensi, pemadatan proctor
modified dan CBR Rendaman. Pengambilan sampel tanah terganggu disturb cukup dimasukan kedalam karung plastik atau pembungkus lainnya.
B. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat untuk uji analisis saringan, uji berat jenis, uji kadar air, uji batas-batas
konsistensi, uji proctor
modified
, uji CBR dan peralatan lainnya yang ada di Laboratorium Mekanika
Tanah Jurusan Teknik Sipil, Universitas Lampung yang telah sesuai dengan standarisasi American Society for Testing Material ASTM.
C. Benda Uji
1. Sampel tanah yang di uji pada penelitian ini yaitu tanah lunak dengan
klasifikasi lempung lunak yang berasal dari Rawa Sragi Desa Belimbing Sari, Kecamatan Jabung Lampung Timur.
2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil,
Universitas Lampung. 3.
Stabilizing agent yaitu ISS 2500 Ionic Soil Stabilizer.
D. Metode Pencampuran Sampel Tanah dengan ISS 2500
Metode pencampuran untuk masing-masing kadar larutan ISS 2500 adalah : 1.
Larutan ISS 2500 dicampur dengan sampel tanah yang telah ditumbuk butir aslinya tidak pecah dan lolos saringan No. 4 4,75 mm dengan
variasi kadar campuran larutan ISS 2500 antara lain adalah 0.5 ml, 0.8 ml, 1.1 ml dan 1.4 ml.
2. Sampel tanah yang sudah tercampur larutan ISS 2500 siap untuk
dipadatkan, lalu diperam selama 7 hari dan direndam 4 hari. Pada pemeraman 7 hari dilakukan pengujian CBR, pengujian atterberg serta
pengujian berat jenis. Akan tetapi, untuk perendaman 4 hari cukup dilakukan pengujian CBR.
E. Pelaksanaan Pengujian