Urutan Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

6. Kadar air = ω 7. Berat volume kering γd γd = grcm 3 8. Harga CBR : a. Untuk 0,1 “ : b. Untuk 0,2 “ : Dari kedua nilai CBR tersebut diambil nilai yang terkecil. 9. Dari ketiga sampel didapat nilai CBR yaitu untuk penumbukan 10 kali, 25 kali dan 55 kali.

F. Urutan Prosedur Penelitian

1. Pengujian percobaan analisis saringan dan batas-batas atterberg untuk tanah asli, data yang didapat digunakan untuk mengklasifikasikan tanah berdasarkan klasifikasi tanah AASHTO dan USCS. 2. Pengujian pemadatan tanah untuk sampel tanah asli, hasilnya berupa grafik hubungan berat volume kering dan kadar air untuk mendapatkan nilai kepadatan kering maksimum dan kadar air optimum yang akan digunakan sebagai pedoman pencampuran sampel benda uji pada pengujian CBR. 3. Melakukan penentuan jumlah kadar efektif ISS 2500 yang diperlukan untuk sampel tanah, adapun langkah-langkahnya yaitu : 100 x 100    100 x 1000 x 3 Penetrasi 100 x 1500 x 3 Penetrasi a. Menentukan kepadatan kering maksimum tanah yang belum mengalami perlakuan. b. Mengalikan kepadatan kering maksimum dalam kilogram dengan 0.15 mewakili standar lapisan 150 mm. c. Tentukan tingkat aplikasi ISS yang dibutuhkan. Pada jenis tanah lempung berat dengan persentase partikel tanah yang tinggi digunakan 0.04 Lm 2 . d. Tentukan berat dari sampel laboratorium yang akan digunakan untuk penentuan CBR. e. Perhitungan penentuan kadar efektif ISS 2500 : MDD = 1440 kgm 3 ; ISS = 0.04 Lm 2 ; sampel Laboratorium = 5.3 kg 1440 x 0.15 = 216 kg 0.04 216 x 5,300 = 0.5 mL 4. Setelah kadar efektif ISS 2500 telah ditentukan, lalu dilakukan modifikasi kadar ISS 2500 dengan melakukan penambahan 0.3 ml dari kadar standar ISS 2500 sebanyak tiga kali. Sehingga variasi kadar larutan ISS 2500 menjadi 0.5 ml, 0.8 ml, 1.1 ml dan 1.4 ml. 5. Menyiapkan sampel tanah yang akan distabilisasi dan sampel tanah yang digunakan merupakan sampel yang lolos saringan No. 4. 6. Bawa sampel yang akan distabilisasi untuk OMC menggunakan air bersih dan tercampur menyeluruh, lalu tempatkan material dalam kantong plastik dan tutup selama 12-24 jam. 7. Tambahkan kadar larutan dari ISS yang diperlukan pada 100-200 ml air dan aplikasikan pada sampel, lalu tempatkan tanah perlakuan ISS dalam kantong plastik dalam kondisi lepas dan peram selama 24 jam. 8. Padatkan sampel tanah yang telah mengalami perlakuan dalam cetakan CBR dalam 5 lapisan pemadatan. 9. Peram selama 7 hari dan setelah itu dapat dilakukan pengujian CBR, batas atterberg dan berat jenis. Sedangkan, untuk pengujian CBR rendaman dilakukan perendaman selama 4 hari.

G. Analisis Hasil Penelitian