Pengaruh Konsentrasi Pada Fasa Cair Metanol

26 Densitas dan viskositas untuk masing-masing variasi fasa cair etanol dapat dilihat pada Tabel 4.2 beserta hasil ukuran partikelnya. Tabel 4.2 Densitas dan Viskositas Fasa Cair Etanol dengan Variasi Konsentrasi beserta Ukuran Partikel Jenis Fasa Cair Densitas kgm 3 Viskositas cp Ukuran Partikel μm Etanol murni 802 0,980 10-113 Etanol 70 891 0,937 13-130 Etanol 50 936 0,923 14-138 Etanol 30 968 0,891 14-143 Densitas dan viskositas masing-masing variasi etanol memiliki pengaruh terhadap ukuran partikel berdasarkan persamaan Stokes, sehingga fasa cair dengan densitas dan viskositas yang berbeda menghasilkan ukuran partikel yang berbeda pula.

4.3.2 Pengaruh Konsentrasi Pada Fasa Cair Metanol

Gambar 4.6 menunjukkan grafik antara ukuran partikel dengan kumulatif massa undersize, dengan Metode Settling Balance dan Metode Pengapungan Batang Buoyancy Weighing-Bar Method menggunakan fasa cair metanol dengan variasi konsentrasi 30, 50, 70, dan murni p.a. Gambar 4.6 Pengaruh Konsentrasi Fasa Cair Metanol Pada Distribusi Ukuran Partikel Tepung Terigu 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 20 40 60 80 100 120 140 K u m u la tif M a ss a U n d er si ze Ukuran Partikel μm Metode Settling Balance Metode BWM Metanol Murni Metode BWM Metanol 70 Metode BWM Metanol 50 Metode BWM Metanol 30 Universitas Sumatera Utara 27 Seperti gambar 4.5, pada gambar 4.6 dapat dilihat juga bahwa grafik metanol murni lebih mendekati dan menyerupai grafik dari metode Settling Balance , diikuti oleh grafik etanol 70, lalu 50, dan 30 yang bentuknya tidak teratur. Hal ini juga disebabkan adanya reaksi hidrasi yang terjadi antara sampel tepung terigu dengan air sehingga mengganggu proses sedimentasi. Variasi untuk konsentrasi fasa cair metanol menghasilkan densitas dan viskositas yang berbeda. Densitas dan viskositas tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3 beserta ukuran partikel yang didapat untuk masing-masing variasi. Tabel 4.3 Densitas dan Viskositas Fasa Cair Metanol dengan Variasi Konsentrasi beserta Ukuran Partikel Jenis Fasa Cair Densitas kgm 3 Viskositas cp Ukuran Partikel μm Metanol murni 781 0,508 7-90 Metanol 70 849 0,629 9-100 Metanol 50 895 0,696 10-112 Metanol 30 940 0,754 11-125 Densitas dan viskositas dari variasi metanol juga mempengaruhi ukuran partikel yang didapat melalui persamaan Stoke, sehingga menghasilkan ukuran partikel yang berbeda untuk masing-masing variasi. Gambar 4.7 menunjukkan perbandingan grafik dari Metode Pengapungan Batang dari semua variabel yang telah dilakukan terhadap Metode Settling Balance . Universitas Sumatera Utara 28 Gambar 4.7 Pengaruh Jenis Fasa Cair dan Konsentrasinya Pada Distribusi Ukuran Partikel Tepung Terigu Dari gambar 4.7 ditampilkan grafik yang hasilnya paling mendekati Metode Sedimentation Balance adalah grafik Metode Pengapungan Batang menggunakan fasa cair etanol murni. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 50 100 150 200 K u m u la tif M a ss a U n d ers ize Ukuran Partikel μm Metode Settling Balance Metode BWM Etanol Murni Metode BWM Etanol 70 Metode BWM Etanol 50 Metode BWM Etanol 30 Metode BWM Metanol Murni Metode BWM Metanol 70 Metode BWM Metanol 50 Metode BWM Metanol 30 Metode BWM Kerosin Metode BWM Air Universitas Sumatera Utara 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN