9
2.2 METODE-METODE PENGUKURAN
DISTRIBUSI UKURAN
PARTIKEL 2.2.1
Microscopy
Gambar 2.4. Alat Microscopy
Metode microscopy mengamati sampel berbentuk suatu emulsi atau suspensi yang ditaruh pada suatu slide preparat dan ditempatkan di bawah lensa
mikroskop yang dilengkapi mikrometer untuk mengetahui ukuran partikel tersebut. Kerugian dari metode ini adalah bahwa garis tengah yang diperoleh
hanya dari dua dimensi dari partikel tersebut. yaitu dimensi panjang dan lebar. Tidak ada perkiraan yang bisa diperoleh untuk mengetahui ketebalan dari partikel
dengan metode ini [18].
2.2.2 Coulter Counter
Alat ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa jika suatu partikel disuspensikan dalam suatu cairan yang mengkonduksi melalui suatu lubang kecil, yang pada
kedua sisinya ada elektroda akan terjadi suatu perubahan aliran listrik. Dalam pengerjaannya, suatu suspensi encer dipompakan melalui lubang tersebut. Karena
suspensi tersebut encer, partikel-partikel dapat melewatinya satu per satu dalam selang waktu tertentu. Digunakan suatu tegangan listrik yang konstan melewati
elektroda-elektroda tersebut, sehingga menghasilkan suatu aliran. Ketika partikel tersebut melewati lubang, partikel itu akan menggantikan volume elektrolitnya
dan hal ini mengakibatkan kenaikan tahanan diantara kedua elektroda tersebut. Alat tersebut mencatat secara elektronik semua partikel-partikel. Dengan
Universitas Sumatera Utara
10 memvariasikan nilai ambang secara sistematik dan menghitung jumlah partikel
dalam suatu ukuran sampel yang konstan, maka memungkinkan untuk memperoleh suatu distribusi ukuran partikel. Alat ini sanggup menghitung
partikel dengan baik dalam waktu relatif singkat. Coulter counter berguna dalam ilmu farmasi untuk menyelidiki pertumbuhan partikel dan disolusi serta efek zat
antibakteri terhadap pertumbuhan mikroorganisme [18].
Gambar 2.5. Prinsip Alat Coulter Counter
2.2.3 Andreasen Pipette
Gambar 2.6. Metode Andreasen Pipette
Cara metode ini adalah suspensi 1 atau 2 dari partikel-partikel dalam sautu medium yang mengandung zat pendeflokulasi yang sesuai dimasukkan ke dalam
bejana silinder sampai 550 ml. Bejana tertutup itu dikocok untuk mendistribusikan
Aperture tube
Particle Aperture
Catode Anode
Electrolyte
10 ml pipette
Particle suspension
Sampling tube
3-way tap
Universitas Sumatera Utara
11 partikel-partikel secara merata ke seluruh suspensi. Pada interval waktu diambil
10 ml sampel dan dikeluarkan melalui penutupnya. Sampel tersebut diuapkan ditimbang atau dianalisis dengan cara lain yang cocok untuk mengoreksi zat
pendeflokulasi yang telah ditambahkan [18].
2.2.4 Sedimentation Balance