17
semula, dengan begitu, tubuh yang tadinya mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali. Proses pemulihan yang terhambat dapat menyebabkan organ tubuh
tidak bisa bekerja dengan maksimal, akibatnya orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi.
II.4.1 Pola Perilaku Tidur
Tidur sering dimaknai sebagai pekerjaan yang sia-sia, tidur juga kerap dianggap hanya menghabiskan umur dengan percuma. Selanjutnya berkembang anggapan,
semakin sedikit tidur dalam sehari semalam semakin baik. Semakin banyak terjaga untuk melakukan aktivitas di dunia yang semakin sibuk ini, semakin
bagus. Sebagiannya disandarkan pada alasan produktivitas.
Saat tidur tubuh tidaklah berhenti bekerja, bahkan sebaliknya terus beraktivitas dengan intensitas yang hampir sama saat terjaga. Adapun yang membedakan
hanyalah jenis aktivitasnya, menurut hasil survey dari mewawancari 10 orang remaja, 8 dari 10 orang remaja merasa sulit untuk tertidur pada malam hari dan
hal ini mengindikasikan bahwa mereka mulai memiliki gejala insomnia. Mereka umumnya sulit untuk tertidur karena aktivitas yang berlebihan pada malam hari
seperti membuka social media mereka sambil meminum kopi ata u pun merokok.
Umumnya mereka merasakan kantuk pada pukul 2 – 3 malam, biasanya ini terjadi
pada hari sabtu dan minggu yang di karenakan di akhir pekan. Mereka umumnya menghabiskan waktu pada malam hari dengan bercengkrama dengan teman
sebayanya hingga larut malam. Namun pada saat rasa kantuknya mulai terasa mereka tertidur di luar waktu batas normal, melebihi 12 jam, seperti tertidur dari
pukul 3 pagi hingga terbangun lebih dari jam 3 sore, lalu pada saat mereka terbangun mereka justru tidak merasa segar akan tetapi lebih merasa lemas dan
sedikit ngantuk.
Hal ini diakibatkan oleh kelebihan aktivitas yang diterima otak dan tidak terkontrolnya waktu detoksinasi oleh tubuh yang terjadi di luar jadwal kerja tubuh
pada saat tubuh bekerja pada waktu normal dan ideal. Mereka yang biasanya tetap
18
terjaga pada malam hari akhirnya mengalami insomnia atau penyakit susah tidur, akibatnya pola tidur mereka berubah drastis, asupan gizi yang kurang dengan
meningkatnya asam lambung akibat meminum kopi secara berlebihan. Tubuh saat tidur, akan mengkoreksi ketidakseimbangan kimiawi tubuh, mempersiapkan
berapa kadar gula darah yang tepat untuk hari berikutnya, memelihara fungsi memori, dan banyak hal lain lagi, bahkan sebagiannya belum dapat diungkap oleh
para ahli.
Gambar II.1 Pola Tidur Sumber: Kaplan Saddock, 24.1
Penemuan electroencephalograph EEG memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari tidur dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin. Selama tahun
1950, seorang mahasiswa Gradate bernama Eugene Aserinsky menggunakan alat ini untuk menemukan apa yang sekarang dikenal sebagai tidur REM. Pene litian
lebih lanjut mengenai tidur manusia telah menemukan bahwa tidur berlangsung melalui serangkaian tahap di mana otak mengalami pola gelombang yang berbeda.
Guyton dan Hall 2011 : 721
Ada dua jenis utama tidur: a.
Non-Rapid Eye Movement NREM, juga dikenal sebagai tidur nyenyak. b.
Rapid Eye Movement REM, juga dikenal sebagai tidur aktif atau tidur paradoks. Guyton dan Hall 2011 : 721
19
II.4.2 Fase Tidur