Urgensi Keberlanjutan Ekonomi Berlandaskan Tauhid Menurut Tinjauan

BAB IV PEMBAHASAN

A. Urgensi Keberlanjutan Ekonomi Berlandaskan Tauhid Menurut Tinjauan

Pemikiran Masudul Alam Choudhury Tingkah laku manusia banyak ditentukan oleh satu deret nilai dan kepercayaan yang diakui secara sosial. Tidak ada studi terhadap tingkah laku manusia yang dapat benar, bila dipisahkan dari perspektif yang diberikan oleh nilai-nilai masyarakat. Doktrin yang diterima dalam ilmu ekonomi mengkaji tingkah laku manusia, tetapi kumpulan nilai yang dipahaminya jarang dibuat eksplisit. 63 Masyarakat Islam mengatur tingkah laku manusia dengan satu tata nilai tertentu. Sebagian dari nilai-nilai ini mempengaruhi tingkah laku ekonomi masyarakat secara vital. Dengan ekonomi, kita memasukkan aktivitas-aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan produksi, pertukaran serta konsumsi barang-barang dan pelayanan. Nilai-nilai ini membentangkan sebuah pola tingkah laku dambaan yang diakui dan aku manusia dengan satu tata nilai tertentu. Sebagian dari nilai-nilai ini mempengaruhi tingkah laku ekonomi masyarakat secara vital. Dengan ekonomi, kita memasukkan aktivitas-aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan produksi, pertukaran serta konsumsi barang-barang dan 63 Muhammad Akram Khan, Ajaran Nabi Muhammad SAW Tentang Ekonomi Kumpulan Hadits-Hadits Pilihan tentang Ekonomi T.tp: Bank Muamalat, t.th., h.291. pelayanan. Nilai-nilai ini membentangkan sebuah pola tingkah laku dambaan yang diakui dan dibenarkan secara sosial. 64 Untuk sebuah kehidupan yang terhormat dalam sebuah masyarakat Islam, seorang Muslim yang normal akan menyukai terikat kepada pola tingkah laku ini. Fungsi sesungguhnya dari nilai-nilai ini adalah untuk mempertahankan kerangka kerja hukum. Hukum dapat dilaksanakan dalam semangatnya yang benar hanyalah bila terdapat sebuah penyerahan kemauan kepada hukum tersebut. Penyerahan diri secara sukarela ini didapatkan melalui pendidikan masyarakat dalam sebuah pola tingkah laku yang diinginkan secara sosial. Syari‘at telah melembagakan konsep tauhid dan amar ma‘ruf nahi mungkar. Sebuah kesadaran sosial dibangun melalui lembaga ini untuk berperan sebagai pengawas masyarakat. Tekanan dilakukan atas seseorang yang menyimpang dari tingkah laku yang diinginkan. Pegangan restu sosial telah diperkuat oleh lembaga ‗keluarga‘ yang memasukkan semua hubungan dekat dan jauh. Setiap keluarga berperan sebagai pemerhati tingkah laku anggota- anggotanya. Dengan demikian, seseorang dapat mengambil sebuah jalan yang ‗tidak direstui‘ dengan resiko ‗dikucilkan‘ oleh keluarga. Bukan hanya ini, ia barangkali juga akan terkena tindakan hukum bila ia melanggar suatu hukum. Namun kekuatan hukum berlaku hanya dalam kasus-kasus yang ekstrim. Perilaku manusia dalam menjalankan aktivitas ekonominya di dunia ini cenderung bersifat rakus dan merusak sumber daya yang tersedia di alam dengan 64 Ibid., h.292. hanya menuruti nafsu pemenuhan kebutuhan ekonomi berdasarkan keuntungan- keuntungan yang bersifat individual ataupun kelompok saja tanpa menghiraukan dampaknya terhadap kondisi alam itu sendiri dan juga tentunya keberlangsungan hidup generasi manusia selanjutnya di masa sekarang dan yang akan datang. Hal tersebut berlangsung secara terus-menerus sampai saat sekarang ini, tanpa disertai adanya kesadaran individual maupun institusional untuk meminimalisir perilaku buruk tersebut dalam menjalankan aktivitas ekonominya baik dalam lingkup ekonomi rumah tangga atau perusahaan, mikro ataupun makro, dalam segi kegiatan produksi, distribusi maupun konsumsi. Sehingga dapat terwujudkan suatu optimalisasi ekonomi yang seimbang dan merata serta memiliki tingkat keberlanjutan sustainabilitas yang tinggi tanpa dikhawatirkan lagi adanya krisis-krisis lain yang disebabkan oleh kurangnya sumber daya yang tersedia, karena perilaku manusia itu sendiri yang cenderung mengeksploitasi dan kurang memaksimalkan inovasi terhadap penggunaan sumberdaya lain yang bersifat alternatif sebagai upaya untuk penghematan bagi keberlangsungan ekonomi manusia secara jangka panjang selama hidup di dunia ini. Keberlanjutan ekonomi sustainabilitas sangat urgen bagi proses keberlangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Kebutuhan manusia akan pangan, sandang maupun papan terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga dibutuhkan adanya kontrol yang sifatnya menyeluruh terhadap segala proses pengelolaan, penyaluran dan penggunaan sumber daya ekonomi manusia tersebut agar tidak terjadi ketimpangan dan kerusakan yang merugikan manusia sendiri. Choudhury dan Hossain mendefinisikan keberlanjutan sebagai kelangsungan keadilan, keseimbangan, moral, etika dan akuisisi materi yang secara bersama membentuk tatanan sosial manusia, pasar, lembaga, dan ekonomi politik global. 65 Istilah keberlanjutan sosio-ekonomi menyampaikan fakta bahwa masyarakat dan ekonomi, keuangan, pemerintahan, lembaga dll tidak bisa terpisah dari nilai-nilai moral dan etika. Istilah sosio-ekonomi digunakan di sini untuk menekankan bahwa fenomena sosial, memiliki pengertian analitis yang mendalam, mulai dari dasar-dasar pengetahuan yang merumuskan perilaku serta dinamika sistem sosial. Karakteristik sistem sosial ini menekankan perubahan institusional, instrumen dan kebijakan. Kekuatan sosial dan ekonomi dengan demikian menggabungkan sistem interdisipliner melalui pengalaman manusia dan metodologi analisis sosial dan ekonomi. 66 Bahkan secara khusus Choudhury menggagas pemikiran Tawhidi String Relation TSR yaitu menghubungkan seluruh sumber keilmuan epistemologi berdasarkan i sumber dari seluruh ilmu yaitu Al-Quran, ii penjabaran dn penerapan Al-Quran pada kehidupan nyata di dunia oleh Rasulullah Al-Hadits dan iii Ijtihad yang merupakan hasil penelitian dan pemikiran para ulama untuk mendapatkan sesuatu jawaban atas permasalahan yang bersumber dari Al-Quran dan Al- Hadits terhadap sesuatu hukum syara‘ hukum Islam. Kesadaran akan setiap individu merupakan dasar paling penting bagi terbentuknya sistem ekonomi yang berkelanjutan, dan tentu saja kesadaran untuk 65 Choudhury, M. A., Hossain, M. S, Computing Reality Tokyo: Blue Ocean Press,2006. 66 Choudhury, M. A, Tawhidi String Relationship Jakarta: IEF Trisakti, 2008. membangun sistem yang berkelanjutan itu hanya dapat diciptakan oleh adanya suatu keyakinan dan pola pikir yang meresap dalam setiap individu manusia serta teraplikasikan dengan baik dalam kehidupan. Sebagai makhluk Allah, manusia mempunyai tugas untuk mengabdi, menghamba beribadah kepada Penciptanya al-khaliq. Dalam pengabdian ini terkandung konsep tauhid peng Esaan terhadap Tuhan. Dengan demikian, tauhid merupakan sumber nilai sekaligus etika yang pertama dan utama dalam hubungan antara manusia, alam dan Allah. Berdasarkan landasan tauhid tersebut, Choudhurymemperkenalkan gagasan pembangunan sosio-ekonomi berkelanjutan melalui pemahaman hubungan antara ekonomi dan masyarakat secara terintegrasi antara pemerintahan dan sistem pasar. 67 Pembangunan merupakan teori, proses dan realisasi tujuan sosial dan ekonomi secara bersamaan. Dalam hal ini, tujuan pemerataan pendapatan sosial dan efisiensi ekonomi harus dicapai prinsip pemerataan-efisiensi dalam perspektif etika. Semua etika dalam Islam, berlandaskan pada hukum dari wahyu Allah dan sabda Rasulullah. Dengan demikian, dalam Islam, penerimaan dari apa yang sah dan etis tidak sama dengan pemikiran yang mendasarkan hukum yang berlandaskan pada filosofi rasionalisme. Choudhury mengkontraskan dua filosofi ilmu pengetahuan yang saat ini berkembang, yaitu pertama, filosofi rasionalisme sebagai sumber pengetahuan dan pengembangan sistem pengetahuan dunia. Kedua, filosofi Ilahi dimana konsep pengetahuan dan struktur sistem dunia 67 Choudhury, M. A, Comparative Development Studies In Search of the World View, London: The Macmillan Press Ltd, 1993. bertujuan untuk kemaslahatan umat melalui konseptualisasi, perumusan dan pengamalan kepentingan dunia dan akhirat. 68 Tauhid, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tauhid merupakan kata benda yang berarti keesaan Allah, kuat kepercayaan bahwa Allah hanya satu. Perkataan tauhid berasal dari bahasa Arab, masdar dari kata wahhada-yuwahhidu. Secara etimologis, tauhid berarti keesaan, maksudnya keyakinan bahwa Allah SWT adalah esa, tunggal, satu. Pengertian ini sejalan dengan pengertian tauhid yang digunakan dalam bahasa Indonesia, yaitu ―keesaan Allah‖ mentauhidkan berarti ―mengakui akan keesaan Allah, mengesakan Allah‖. 69 Tauhid merupakan unsur utama yang mengikat manusia dengan tuhannya agar menjadi pribadi yang sesuai dengan kodrat penciptaannya. Implikasinya adalah timbulnya perilaku moral dan etika manusia yang hanya patuh dan takut kepada keesaan Allah SWT yang merupakan satu-satunya pencipta alam semesta dimana di dalamnya terdapat sumber-sumber ekonomi dan kekayaan bagi manusia, yang mana dapat diketahui bahwa Sang Penciptalah yang mengetahui kebaikan dan kesesuaian bagi apa saja yang diciptakan-Nya termasuk manusia dan segala sumber daya untuk pemenuhan kebutuhannya di dunia termasuk kebutuhan akan ekonomi dalam kehidupan. Nilai ekonomi Islam adalah persyaratan penerapan yang berhasil dari ekonomi Islam. Melalui sebuah proses pendidikan, nilai-nilai ini akan harus 68 Choudhury, M. A, The Unicity Precept and the Socio-Scientific Order Lenham: University Press of America, 1993. 69 Yusran Asmuni, Ilmu Tauhid Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993, h.1. ditanamkan dalam masyarakat sebelum usaha-usaha yang sungguh-sungguh dilakukan untuk melaksanakan ajaran ekonomi Islam.

B. Implementasi Konsep Tauhid dalam Upaya Mengoptimalkan