Kegunaan Secara Praktis Kegunaan Penelitian a.

perbuatannya. Selanjutnya bagi mereka yang hendak melakukan pelanggaran akan mengurungkan maksudnya sehingga pelanggaran tidak dilaksanakan. 8 c. Teori Gabungan Modern Verenigings Theorien Teori gabungan atau teori modern merupakan kombinasi teori absolut dan teori retatif. Teori ini mensyaratkan bahwa pemidanaan itu selain memberikan penderitaan jasmani juga psikologis dan terpenting adalah memberikan pemidanaan dan pendidikan. Teori ini diperkenalkan oIeh Prins, Van Hammel, Van List, dengan pandangan sebagai berikut: 1 Tujuan terpenting pidana adalah memberantas kejahatan sebagai suatu gejala masyarakat. 2 Ilmu hukum pidana dan dan perundang-undangan pidana harus memperhatikan hasil studi antropologis dan sosiologis. 3 Pidana ialah satu yang paling efektif yang dapat digunakan pemerintah untuk memberantas kejahatan. Pidana bukanlah satu-satunya sarana, oleh karena itu pidana tidak boleh digunakan dalam bentuk kombinasi dengan upaya sosialnya. 9 Penerapan sanksi hukum dalam hukum pidana berarti penetapan sanksi hukum hukuman kepada seseorang. Permasalahan pertama dalam skripsi ini terfokus pada masalah ide-ide dasar dalam menerapkan jenis dan bentuk yaitu berupa sanksi pidana atau sanksi tindakan. Kebijakan legislasi khususnya menyangkut penerapan sanksi dalam hukum pidana merupakan bagian terpenting karena keberadaannnya dapat memberikan arah dan pertimbangan mengenai apa yang seharusnya dijadikan sanksi dalam suatu tindak pidana, tidak terkecuali dalam 8 P.A.F Lamintang. 1984. Hukum Penitensier Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika. Hlm. 25. 9 Prakoso. Pidana Dalam Teori dan Praktek Peradilan Jakarta: Galia Indonesia, 1984, Hlm. 47. tindakan money politic yang dilakukan oleh anggota legislatif. Tindak pidana money poltic ini dikenakan Pasal 301 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum PEMILU yang berisi: 1 Setiap pelaksana kampanye pemilu yang dengan sengaja menjajikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta kampanye pemilu secara langsung ataupun tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 di pidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak Rp 24.000.000,00. Masalah kedua, dalam usaha penerapan sanksi pidana terhadap tindakan politik uang money politic yang dilakukan anggota legislatif terdapat beberapa faktor penghambat tersebut sebagai berikut: a. Faktor hukumnya sendiri. b. Faktor penegakan hukum, yaitu pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum. c. Faktor sarana atau faktor fasilitas pendukung, yakni faktor yang mencakup perangkat lunak dan perangkat keras. d. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku dan di terapkan. e. Faktor kebudayaan,yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada karya manusia dalam pergaulan hidup. Selain itu, penulis menggunakan teori yang diambil dalam Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Faktor yang mempengaruhi hakim dalam memutuskan perkara terhadap terdakwa Ir. Evan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN SANKSI PIDANA TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN PENGANIAYAAN (Studi Putusan No. 1794/PID.B(A)/2009/PN.TK)

0 14 66

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ANAK YANG MELAKUKAN PENCURIAN DENGAN KEKERASAN (Studi Putusan No. 216/PID.A/2009/PN.TK)

0 7 60

PENERAPAN SANKSI PIDANA BAGI PELAKU TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK (Studi Putusan Nomor: 43/Pid.B.(A)/2012/PN.GS)

1 6 70

STRATEGI PARTAI POLITIK DALAM PEMENANGAN CALON ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PADA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 (Studi pada Partai PKS, PDI-P dan Partai NasDem Kota Bandar Lampung)

0 12 97

PENERAPAN SANKSI PIDANA BAGI CALON ANGGOTA LEGISLATIF YANG MELAKUKAN POLITIK UANG (MONEY POLITIC) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PEMILIHAN UMUM (Studi Putusan No. 34/pid.B/2014/PN.LW)

1 13 61

765 PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA POLITIK UANG PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF PADA MASA KAMPANYE DI KABUPATEN SERANG

0 0 20

PEMILIHAN UMUM ANGGOTA LEGISLATIF

0 0 22

ANALISIS PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA POLITIK UANG DALAM PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF (Studi Kasus Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pesawaran)

0 3 9

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - PENERAPAN SANKSI PIDANA BAGI CALON ANGGOTA LEGISLATIF YANG MELAKUKAN POLITIK UANG (MONEY POLITIC) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM (Studi Putusan No. 34/pid.B/2014/PN.LW)

0 0 7

UPAYA PENANGGULANGAN POLITIK UANG (MONEY POLITIC) PADA TAHAP PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK DI PROVINSI LAMPUNG

0 0 15