Tahap-tahap Bimbingan kelompok Bimbingan kelompok

diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

C. Keterkaitan Meningkatkan motivasi belajar dengan Layanan Bimbingan

Kelompok dengan permainan cermin dinding dan pasar impian Pada Siswa Kelas XI SMK Waskita Bekri Tahun Pelajaran 2012 2013. Konselor dalam menyelenggarakan konseling dapat menggunakan BK-17 Plus yang di dalam pola tersebut terdapat beberapa layanan salah satu nya adalah layanan bimbingan kelompok Menurut Abimanyu dan Manrihu 1996: 12 konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui ahli disebut konselor kepada individu atau individu-individu yang sedang mengalami masalah disebut klien yang bermuara pada teratasinya masalah klien. Corey Djiwandono, 2005 menjelaskan bahwa bimbingan kelompok didefinisikan sebagai suatu dinamika, proses antar pribadi yang memusatkan pada pikiran sadar, perasaan dan tingkah laku dalam situasi kelompok. Situasi kelompok dapat lebih tercipta dinamika yang menarik sehingga dapat membuat perasaan dan tingkah laku peserta didik menjadi lebih baik. Layanan bimbingan kelompok dengan permainan cermin dinding dan pasar impian diharapkan dapat digunakan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, karena dalam layanan bimbingan kelompok terdapat beberapa kelebihan yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, salah satunya adalah dalam bimbingan kelompok, siswa akan diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan menurut Maslow ataupun menurut Mc Clelland Sardiman, 2011:1 sehingga mampu meningkatkan motivasi siswa terutama dalam motivasi belajar. Kesimpulan dari penjelasan di atas adalah pentingnya motivasi belajar bagi siswa, layanan bimbingan kelompok dengan permainan cermin dinding dan pasar impian diharapkan dapat digunakan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, karena dalam layanan bimbingan kelompok terdapat beberapa kelebihan yaitu mempelajari aspek apa saja dari diri seseorang yang dapat diubah dan yang perlu diterima, Menggali kebutuhan dan hasrat pribadi yang mendasar di dalam kehidupan, mempelajari membuat prioritas tentang apa yang penting dalam kehidupan belajar untuk menerima dan menghargai identitas diri sendiri yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian memegang peranan penting karena salah satu ciri dari karangan ilmiah adalah terdapat suatu metode yang tepat dan sistematis sebagai penentu arah yang tepat dalam pemecahan masalah. Ketepatan pemilihan metode merupakan syarat yang sangat penting agar mendapatkan hasil yang optimal. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Kartono 1996:267 mengemukakan : ―Metode eksperimen adalah metode percobaan dan observasi sistematis dalam suatu situasi khusus, dimana gejala-gejala yang diamati itu begitu disederhanakan, yaitu hanya beberapa faktor saja yang diamati, sehingga penelitian bisa mengatasi seluruh proses eksperimennya‖ . Penelitian eksperimen banyak memberi manfaat, terutama untuk menentukan bagaimana dan mengapa suatu kondisi atau peristiwa terjadi. Hal ini berarti, bahwa eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti suatu peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi tertentu. Bentuk penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-eksperimental Design One-Group Pretest-Posttest Design karena penelitian ini tanpa menggunakan kelompok kontrol dan desain ini terdapat pretest sebelum diberikan perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut: Gambar 2. Pola One-Group Pretest-Posttest Design Sugiyono, 2012:109 Keterangan : O 1 : Skala yang diberikan kepada siswa sebelum diberikan perlakuan kepada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. X: Perlakuantreatment yang diberikan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok kepada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah di SMK Waskita Bekri O 2 : Skala yang diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok kepada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah di SMK Waskita Bekri, yaitu melihat peningkatan motivasi belajar sesudah diberi layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan skala pengukuran yang pertama. O 1 X O 2

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 188

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 8 67

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 82

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 76

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PERMAINAN CERMIN DINDING DAN PASAR IMPIAN PADA SISWA KELAS XI DI SMK WASKITA BEKRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 6 135

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 4 62

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 TANJUNG BINTANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 16 105

PENINGKATAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 LIWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 2 36

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X MAN KRUI LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 71

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS VIII A SMP N 4 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 15