Subyek Penelitian Reliabilitas Instrumen

2. Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur Sugiyono, 2002 : 267. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, dimana untuk mengukurnya dilakukan dengan cara uji ahli. Instrumen pokok pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala. Analisis item yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji validitas item yaitu dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Kaidah keputusan : Jika r hitung r tabel berarti valid, dan jika r hitung r tabel berarti tidak valid. Kesimpulannya jika 0,962 0,36 maka dikatakan valid, dan sebaliknya jika 0,962 0,36 dikatakan tidak valid. Skor jumlah yang valid adalah 45 item, dan yang tidak valid berjumlah 5 item. dijelaskan pada lampiran 4 hal 90.

E. Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2002 : 267. Instrumen pokok pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan secara internal consistency. Pengujian reliabilitas secara internal consistency dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian setelah data diperoleh selanjutnya dianalisis. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument Sugiyono, 2008 : 131. Untuk menguji reliabilitas instrumen dan mengetahui tingkat reliabilitas instrument dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus alpha chambadda dengan rumus sebagai berikut: 2 11 1 1 t t S S k k r Keterangan: r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan ΣSt 2 = Jumlah varian butir St 2 = Varian total Untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas menggunakan kriteria reliabilitas Basrowi 2007:62 sebagai berikut : Koefisien r Kategori 0,8 – 1,000 Sangat tinggi 0,6 – 0,799 Tinggi 0,4 – 0,599 Cukup 0,2- 0,399 Rendah 0,0-0,199 Sangat rendah Gambar 3. Kriteria Reabilitas Terlihat dari gambar kriteria diatas didapat hasil reabilitas dari skala motivasi belajar adalah 0,964, jadi untuk reabilitas termasuk kriterias sangat tinggi.

F. Teknik Analisis Data

Subjek penelitian diperoleh melalui purposive sampling, maka analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Wilxocon dengan bantuan komputerisasi program SPSS.17. Adapun rumus uji Wilcoxon ini adalah sebagai berikut : z = T-µ T σ T Keterangan T = jumlah rank dengan tanda paling kecil µ T = nn+14 dan σ T = √nn+12n+124 Pengambilan keputusan analisis data akan didasarkan pada hasil uji z. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono 2005: 241 yang menyatakan bahwa mengambil keputusan dapat didasarkan pada hasil uji z, yaitu : Jika statistik hitung angka z output statistik tabel tabel z, maka H diterima dengan taraf signifikansi 5 Jika statistik hitung angka z output statsitik tabel tabel z, maka H ditolak dengan taraf signifikansi 5. Dari hasil yang didapat adalah z output = -2,530, dan z tabel = 1,960, maka dari hasil pengambilan keputusan diatas apabila z output z tabel maka H ditolak dan H a diterima.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di SMK Waskita Bekri, maka dapat diambil kesimpulan, yaitu: 1. Kesimpulan Statistik Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok dengan permainan cermin dinding dan pasar impian dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI. Hal ini terbukti dari hasil pretest dan posttest, hasil perhitungan uji Wilcoxon, output didapat nilai z hitung adalah -2,530. Kemudian dibandingkan dengan z tabel, dengan nilai α = 5 adalah 0,05=1,960. Oleh karena z hitung z tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat peningkatan yang signifikan pada motivasi belajar siswa, sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan bimbingan kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik permainan cermin dinding dan pasar impian dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI SMK Waskita Bekri. 2. Kesimpulan Penelitian a Layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan cermin dinding dapat meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Waskita Bekri. b Layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan pasar impian dapat meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Waskita Bekri. Hal ini ditunjukkan dari adanya peningkatan skor motivasi belajar dari subjek penelitian setelah diberi layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan tersebut.

B. Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan dari penelitian yang telah dilakukan di SMK Waskita Bekri adalah: 1. Kepada Siswa Siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah, hendaknya mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan cermin dinding atau pasar impian yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling. 2. Guru BK Kepada guru bimbingan dan konseling hendaknya dapat membantu dan membimbing siswa dalam meningkatkan motivasi belajar yang rendah dengan melakukan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan cermin dinding dan pasar impian .

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 188

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 8 67

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 82

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 76

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PERMAINAN CERMIN DINDING DAN PASAR IMPIAN PADA SISWA KELAS XI DI SMK WASKITA BEKRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 6 135

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 4 62

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 TANJUNG BINTANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 16 105

PENINGKATAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 LIWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 2 36

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X MAN KRUI LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 71

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS VIII A SMP N 4 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 15