pengalaman, dll. Namun, dalam penelitian ini tidak membahas mengenai peran semantik.
2.2.4 Jenis Kalimat
Menurut Alwi, dkk. 2003, jenis kalimat dapat ditinjau dari sudut a jumlah klausanya, b bentuk sintaksisnya, c kelengkapan unsurnya, d susunan subjek
dan predikatnya. a
Jumlah klausa Kalimat berdasarkan jumlah klausa dapat dibagi atas kalimat tunggal dan
kalimat majemuk. b
Bentuk sintaksis Kalimat berdasarkan bentuk sintaksis di bagi atas 1 kalimat deklaratif
atau kalimat berita, 2 kalimat imperatif atau kalimat perintah, 3 kalimat interogatif atau kalimat tanya, dan 4 kalimat ekslamatif atau kalimat
seruan. Penggolongan kalimat berdasarkan bentuk sintaksisnya itu tidak
berkaitan langsung dengan fungsi pragmatis atau nilai komunikatifnya
yakni fungsi pemakaian bahasa untuk tujuan komunikasi. c
Kelengkapan unsur Berdasarkan kelengkapan unsurnya, kalimat dapat dibedakan atas 1
kalimat lengkap atau kalimat major, 2 kalimat taklengkap atau kalimat minor.
d Susunan subjek predikat
Kalimat dari segi susunan unsur subjek dan predikat dibedakan atas 1 kalimat biasa, 2 kalimat inversi.
Subjek pada penelitian ini adalah pola sintasis, sedangkan objek penelitiannya adalah poster di Kabupaten Pringsewu. Objek penelitian ini merupakan kalimat
derivasional, kalimat yang strukturnya sudah mengalami perubahan demi kelancaran komunikasi, oleh karena itu peneliti membatasi ruang lingkup
penelitian pada jenis kalimat yaitu 1 kelengkapan kalimat yang diklasifikasi berdasarkan kalimat tak lengkap; 2 kalimat berdasarkan jumlah klausa yang
diklasifikasi berdasarkan kalimat tunggal dan kalimat majemuk; 3 kalimat berdasarkan bentuk sintaksis yang diklasifikasi berdasarkan kalimat deklaratif,
kalimat imperatif, kalimat interogatif, dan kalimat ekslamatif.
2.3 Pengertian Frasa
Unsur terkecil sintaksis adalah frasa. Frasa adalah satuan linguistik yang secara potensional merupakan gabungan dua kata atau lebih yang tidak mempunyai ciri-
ciri klausa, menurut Cook, Elson, dan Pickett dalam Bagus, 2008: 2. Ramlan dalam Bagus, 2008: 2 mengatakan, bahwa frase adalah satuan gramatikal yang
terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Kelompok kata yang menduduki sesuatu fungsi di dalam kalimat disebut frase,
walaupun tidak semua frase terdiri atas kelompok kata menurut Putrayasa dalam Bagus, 2008: 3. Frasa adalah suatu konstruksi yang terdiri atas dua konstituen
atau lebih yang dapat mengisi fungsi sintaksis tertentu dalam kalimat tetapi tidak melampaui batas fungsi klausa atau dapat dikatakan frasa itu nonpredikatif
Tarmini, 11: 2012. Menurut beberapa ahli, frasa dapat disimpulkan bahwa, Frasa merupakan satuan
sintaksis yang terdapat satu tingkat di bawah klausa dan satu tingkat di atas kata.