Peruntung Atribut POLA SINTAKSIS PADA POSTER DI KABUPATEN PRINGSEWU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

pindah; di akhir, di awal, dan bahkan di tengah kalimat. misalnya seperti contoh berikut: 1 Dia membeli mangga kemarin. 2 Kemarin dia membeli mangga. 3 Dia membeli mangga kemarin. Tabel. Pola-Pola Kalimat Dasar Alwi, dkk., 2003: 322 Fungsi Tipe Subjek Predikat Objek Pelengkap Keterangan 1. S-P Orang itu sedang tidur - - - Saya Mahasiswa - - - 2. S-P-O Ayahnya membeli mobil baru - - Rani Mendapat hadiah - - 3. S-P-Pel. Beliau Menjadi - ketua koprasi - Pancasila Merupakan - dasar negara kita - 4. S-P-Ket. Kami Tinggal - - di Jakarta Kecelakaan itu Terjadi - - minggu lalu 5. S-P-O-Pel. Dia Mengirimi ibunya Uang - Dian mengambilkan adiknya air minum - 6. S-P-O-Ket. Pak Raden Memasukkan uang - ke bank Beliau Memperlakukan kami - dengan baik

2.10 Jenis-Jenis Kalimat

Para pakar bahasa membagi jenis kalimat dengan banyak kategori, dan tidak semua pakar sejalan. Masing-masing pakar memiliki pandangan dan kategori tersendiri dalam mengklasifikasikan kalimat. Penelitian ini mengacu pada teori Hasan Alwi, dkk. Berikut adalah jenis-jenis kalimat menurut Hasan Alwi, dkk. 336: 2003.

2.10.1 Kalimat Berdasarkan Jumlah klausa

Kalimat berdasarkan jumlah klausa dapat dibagi atas kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

a. Kalimat tunggal adalah kalimat yang proposisinya satu dank arena itu

predikatnya pun satu, atau dianggap satu karena merupakan predikat majemuk. Misalnya kalimat seperti : Dia bekerja di bank. Merupakan kalimat tunggal, karena predikatnya hanya bekerja.

b. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu frasa

yang dapat berdiri sendiri tanpa terikat, apabila dihilangkan salah satu unsur frasanya tidak mempengaruhi frasa yang lain. Kalimat majemuk dapat diartikan sebagai kalimat yang tediri atas lebih dari satu proposisi sehingga mempunyai paling tidak dua predikat yang tidak dapat dijadikan satu kesatuan, maka kalimat majemuk terdiri atas dua klausa atau lebih. Kalimat majemuk terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat majemuk setara adalah jika hubungan antar klausa yang satu dengan klausa yang lain dalam satu kalimat itu menyatakan hubungan koordinatif. Misalnya kalimat. Dia pergi dan istrinya mulai menangis. Kalimat majemuk bertingkat adalah jika hubungan subordinatif, yakni yang satu berupa induk, sedangkan yang lain merupakan keterangan tambahan. Misalnya pada kalimat. Dia pergi sebelum istrinya menangis.

Dokumen yang terkait

Analisis penggunaan kalimat efektif dalam rubrik “Antar Kita” pada tabloid wanita Indonesia dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa di SMP

4 52 102

PENGGUNAAN BAHASA DALAM POSTER DI KOTA BANDAR LAMPUNG SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

12 101 39

BAHASA DAN IDEOLOGI IKLAN AIR MINERAL AQUA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

0 12 53

POLA KALIMAT DALAM BERITA UTAMA HARIAN LAMPUNG POST EDISI JANUARI 2013 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

0 8 48

PRINSIP KERJA SAMA DAN SOPAN SANTUN PADA KOMUNIKASI SISWA SMP MUHAMMADIYAH I PRINGSEWU DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

1 28 285

Deiksis Sosial pada Surat Pembaca Harian Kompas Edisi Juli 2016 dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP

0 4 213

Struktur Kalimat dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2016/2017

0 19 140

KOHESI GRAMATIKAL PADA KUMPULAN PUISI GELADI DIRI DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SMP Kohesi Gramatikal Pada Kumpulan Puisi Geladi Diri Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Di SMP.

0 1 15

KOHESI GRAMATIKAL PADA KUMPULAN PUISI GELADI DIRI DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SMP Kohesi Gramatikal Pada Kumpulan Puisi Geladi Diri Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Di SMP.

0 2 14

Makalah Poster Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

0 0 30