47
Utara. Benda-benda logam yang mereka bawa di antaranya berupa nekara, candrasa, bejana perunggu, manik-manik, arca
dan sebagainya. Rute persebaran nenek moyang dari kelompok Melayu Muda ini dimulai dari daratan Asia ke Thailand,
Malaysia Barat, lalu menuju tempat-tempat di Kepulauan Nusantara. Bangsa yang tiba pada gelombang terakhir ini masih
tergolong ras Austronesia. Nenek moyang kita dari ras Papua- Melanesoid, Austronesia, dan sisa ras Austro-Melanesoid lantas
melahirkan bermacam-macam suku bangsa yang tersebar di seluruh pelosok wilayah Nusantara seperti sekarang ini.
Agar lebih jelas bagaimana persebaran nenek moyang bangsa Indonesia, perhatikan bagan berikut
Gelombang Suku Bangsa
Jalur Kedatangan
Peninggalan Kebudayaan
Pertama
Kedua Proto Melayu
Melayu Tua Masuk ke Indonesia
sekitar tahun 2000 SM. Ras
Austromelanesoid
Deutro Melayu Melayu Muda
Masuk ke Indonesia sekitar tahun 500
SM.Ras Mongoloid •
Dari Cina Selatan lewat Taiwan, lalu menyebar ke
Sulawesi, Maluku, dan Papua.
• Dari Cina Selatan lewat
Semenanjung Malaysia, masuk Sumatera, lalu menye-
bar ke Kalimantan, Jawa terus ke Bali dan Nusa Tenggara
• Dari Cina Selatan lewat
Thailand dan Malaysia lalu menyebar sepanjang daerah
pantai Indonesia Suku Toraja
Suku Nias, Dayak, Sasak,
dan Batak
Suku Minang, Bugis, Jawa,
Bali. Kapak Lonjong
Kapak Persegi
Perhiasan, nekara, kapak corong,
chandrasa, dan moko.
Keturunan
Perhatikan peta penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia berikut ini
Gambar 2.19 Peta Penyebaran Nenek Moyang bangsa Indonesia
Sumber: Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia, 1
48
Rangkuman
Secara garis besar, kurun waktu sejarah dibagi menjadi masa pra-aksra dan masa sejarah aksara. Hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan penggalian dan penelitian terhadap benda-
benda purbakala seperti fosil dan artefak. Masa pra-aksara terbagi atas zaman arkhaikum, zaman paleozoikum, zaman mesozoikum, dan
zaman neozoikum. Berdasarkan kajian arkeologis terbagi atas zaman batu, dan zaman logam. Di Indonesia, penelitian dirintis oleh Eugene Dubois. Fosil-fosil manusia purba Indonesia antara lain
Homo Wajakenesis dan Homo Soloensis.
Peninggalan kebudayaan masa purba-aksara terdiri atas: 1.
Kebudayaan batu tua berupa: kapak perimbas, kapak genggam, alat-alat serpih, perkakas dari tulang dan tanduk.
2. Kebudayaan batu madya berupa kapak sumatra, kapak pendek, kjokkenmoddinger, lukisan di
dinding gua. 3.
Kebudayaan batu muda: kapak persegi, kapak lonjong, mata panah, gerabah, perhiasan. 4.
Kebudayaan batu besar: menhir, sarkofagus, dolmen, peti kubur, waruga, arca, pundan. 5.
Kebudayaan zaman logam: nekara, moko, kapak perunggu, candrasa, perhiasan perunggu, manik-manik.
49
Evaluasi
A. Pilihan Ganda Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar
1. Zaman dimana manusia belum mengenal
tulisan disebut zaman…. A. pra-aksara
C. undagi B. sejarah
D. logam 2.
Zaman dimana manusia telah dapat mem- buahkan peninggalan tertulis disebut
zaman …. A. pra-aksara
C. undagi B. sejarah
D. logam 3.
Zaman Neozoikum berlangsung selama ….
A. 100.000 tahun C. 140.000 tahun
B. 60. 000 tahun D. 200.000 tahun
4. Zaman batu dapat dibagi dalam
palaeolithikum, mesolithikum, …., dan megalithikum
A. Arkaekum C. Palaezoikum
B. Neozoikum D. Neolithikum
5. Penelitian manusia purba di Indonesia
semakin gencar sejak …. A. Indonesia merdeka
B. penemuan Eugene Dubois di Trinil C. penemuan kapak sumatera
D. penemuan prasasti Kutai
6. Golongan mamalia yang tinggi kecerdasan
otaknya adalah …. A. kera
C. lumba-lumba B. beruang
D. gajah 7.
Di daratan Asia, homo sapiens ditemukan di ….
A. Malaysia C. Cina
B. Afghanistan D. Pakistan
8. Lebih sempurnanya homo sapiens
dibandingkan pithecanthropus terutama terbukti dari ….
A. tinggi tubuhnya B. volume otaknya
C. berat tubuhnya D. kesempurnaan fosilnya
9. Yang disebut masa food-gathering
adalah . . . . A. masa menghasilkan makanan
B. masa mengumpulkan makanan C. masa menggunakan peralatan batu
D. masa menggunakan peralatan logam
10. Di Bali, Pulau Roti, dan Pulau Leti banyak ditemukan nekara yang berfungsi antara
lain . . . . A. untuk tambur pengiring raja
B. untuk alat perang antar suku C. untuk mendatangkan hujan
D. untuk menyembah arwah nenek
moyang 11. Benda jenis chopper tergolong kepada
kapak perimbas yang memiliki ciri .... A. kapak yang digenggam dan tak
bertangkai B. kapak yang terbuat dari bahan tanduk
C. kapak yang berasal dari zaman batu muda
D. kapak sebagai alat penusuk, gurdi, dan pisau
12. Alat-alat serpih pada masa hidup berburu banyak dimanfaatkan untuk ....
A. melukis pada dinding-dinding gua B. mengorek ubi dan keladi dari dalam
tanah C. berperang mempertahankan daerah
subur D. menjebak binatang-binatang buruan
13. Kehidupan masa pra-aksara dimana manusia telah mengenal teknologi
pengecoran logam disebut zaman …. A. prasejarah
C. batu muda B. perundagian
D. batu tua
50 B.
Uraian Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar dan jelas
1. Sebutkan pembagian zaman pra-aksara
2. Mengapa Eugene Dubois memindahkan penelitiannya ke Pulau Jawa?
3. Mengapa hasil-hasil budaya masa batu besar megalithikum selalu berkaitan dengan
pemujaan kepada roh nenek moyang? 4.
Sebutkan fungsi dari punden berundak, dolmen, menhir, kubur batu dan waruga 5.
Sebutkan dua ras bangsa Austronesia yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia
C. Tugas Buatlah kelompok diskusi terdiri dari 4 – 5 siswa, diskusikan mengenai hal-
hal berikut ini a.
Nilai-nilai budaya masa praaksara apa saja yang dapat menumbuhkan kesadaran bagi generasi sekarang, sehingga perlu tetap dipelihara dan dilestarikan?
b. Apabila kamu melihat dan mengamati gambar ilustrasi benda-benda budaya dari zaman
praaksara, apa yang tersirat dalam pikiranmu tentang keadaan saat itu? c.
Masyarakat praaksara Nusantara pada mulanya hidup dari berburu dan mengumpulkan makan. Dalam berburu dibutuhkan suatu kerja sama atau bergotong royong, dengan prinsip
besar sama dipikul ringan sama dijinjing. Dalam perkembangannya kegotongroyongan menjadi satu kebiasaan bagi masyarakat Indonesia. Apakah yang manfaat yang terkandung
dari hidup bergotong royong? 14. Alat yang terbuat dari batu yang
digunakan pada masa neolithikum adalah kapak ….
A. perimbas B. penetak
C. lonjong D. genggam
15. Meja batu tempat menyimpan sesaji disebut ….
A. menhir B. dolmen
C. waruga D. sarkofagus
5 2
KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA
BAB 3
Proses sosialisasi melatih manusia berinteraksi dengan manusia lain.
Sumber gambar: Kompas
Pengantar
Semua manusia terlahir sebagai makhluk sosial. Artinya, manusia membutuhkan orang lain dalam menjalani
kehidupannya. Dalam menjalani kehidupannya tersebut, manusia tentunya berhubungan dengan orang lain di
sekitarnya. Seperti halnya dalam keluarga, kita berhubungan dengan orang tua, adik, kakak, nenek, kakek, dan juga dengan
anggota keluarga lainnya. Begitu juga di masyarakat, keluarga kita berhubungan dengan keluarga-keluarga lainnya. Lalu di
sekolah, siswa berhubungan dengan siswa lainnya, guru, karyawan sekolah, dan juga dengan penjaga sekolah.
Dalam bermasyarakat, masing-masing individu dituntut supaya dapat menjaga keharmonisan dan kerukunan dalam
lingkungannya. Keharmonisan dan kerukunan dalam lingkungan dapat terwujud jika setiap individu mampu
bersosialisasi dengan lingkungannya.
Pada bab ini kamu akan mempelajari interaksi, bentuk- bentuk dan proses interaksi sosial.
Konsep inti:
• Interaksi
• Sosialisasi
• Interaksi sosial
• Proses interaksi
sosial
5 3
Pernahkah kalian dalam seharian penuh tidak keluar rumah, tidak berbicara dengan orang lain, serta tidak
melakukan kegiatan apapun? Tentu hal ini kita rasakan sangat berat bukan? Pasti kita akan merasakan jenuh, tidak nyaman,
dan juga kesepian. Ini menunjukkan bahwa manusia pada hakikatnya membutuhkan adanya interaksi dengan
lingkungannya. Interaksi dapat terjadi karena manusia hidup di tengah-tengah kelompok masyarakatnya.
1. Pengertian Interaksi dan Proses Sosial Menurut Selo Soemardjan, proses
sosial adalah hubungan timbal balik antara manusia individu dengan
berbagai segi kehidupan bersama. Oleh karena itu, proses sosial memiliki
pengertian yang cukup luas, di mana di dalamnya mencakup hubungan timbal
balik antara manusia dengan segi ekonomi, manusia dengan budaya,
manusia dengan politik, dan juga antara manusia dengan manusia lainnya di
dalam suatu kelompok masyarakat.
Proses sosial merupakan suatu proses yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan seorang manusia, di mana setiap manusia pasti melaluinya. Terjadinya proses sosial karena manusia adalah
makhluk sosial homo socius. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat melepaskan dirinya dari keberadaan orang lain di
sekitarnya.
Interaksi sosial merupakan bentuk umum drai proses sosial, yang berupa hubungan dinamis, baik antarindividu, individu
dengan kelompok, maupun antarkelompok sosial. Interaksi dapat menjadi media untuk mempertahankan berbagai norma
yang berlaku di masyarakat. Sebagai contoh, dengan interaksi
Proses Sosial
Interaksi Sosial
Hubungan timbal balik individu dengan berbagai segi
kehidupan.
Dasar terbentuk berubahnya masyarakat.
Bagan 3.1 Proses sosial Sumber: Dokumen Penerbit
A. Int eraksi Sebagai Proses Sosial
Gambar 3.1 Interaksi membentuk pola penyesuaian diri dengan
lingkungan. Sumber: Kompas
5 4
yang terjadi antara orang tua dan anak, maka norma sopan santun akan tetap terjaga keberadaannya dalam suatu
masyarakat. Dalam hal ini orang tua berperan dalam mentransfer segala norma yang diyakini kebenarannya kepada
anggota keluarganya melalui interaksi sosial. Selain itu, interaksi sosial juga dapat menyebabkan berubah atau hilangnya norma
yang tadinya dianut oleh masyarakat. Contoh, terbukanya sebuah masyarakat adat terhadp pembaharuan karena adanya
interaksi sosial.
2. Macam-macam Interaksi Sosial dalam Proses Sosial
Jika kalian perhatikan dalam kehidupan sosial, interaksi sosial dapat berlangsung melalui dua cara, yaitu secara langsung
dan secara tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung adalah interaksi sosial yang dilakukan secara langsung antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok secara langsung bertatap muka face
to face
maupun dengan menggunakan perantara alat komunikasi.
Bahasa merupakan media utama sehingga orang dapat melakukan percakapan. Dua orang atau lebih yang melakukan
percakapan tentunya akan menggunakan bahasa yang sama dan yang mereka pahami. Misalkan jika dua orang yang berbeda
suku bangsa, satu suku Jawa dan satu orang lagi suku Sunda melakukan percakapan dengan bahasanya masing-masing,
maka kemungkinan besar interaksi sosial tidak akan berlangsung. Tapi jika percakapannya menggunakan bahasa
yang sama dan dipahami keduanya, maka interaksi sosial akan berjalan. Interaksi sosial juga dapat berlangsung dengan
menggunakan bahasa isyarat. Pada umumnya, bahasa isyarat ini digunakan oleh orang-orang yang menguasai bahasa isyarat
tunawicara. Interaksi langsung secara bertatap muka, biasanya memiliki kekuatan yang lebih besar dalam memberikan
pengaruh terhadap pihak lainnya.
Gambar 3.2 Dengan menelepon
terjadi interaksi secara langsung meskipun tidak
langsung bertatap muka. Sumber: Dokumentasi
Penerbit
Interaksi Sosial
Langsung
Tidak Langsung
Perantaraan pihak lain –
Individu dengan individu –
individu dengan kelompok –
Kelompok dengan kelompok –
Alat telekomunikasi
Bagan 3.2 Interaksi sosial Sumber: Dokumen Penerbit