19
3 Perasaan was-was
pada anggota
kelompok akan
hilangnya karakteristik
atau keunikan
pribadi mereka
karena harus menyesuaikan diri dengan
kelompok. Karakteristik pribadi tidak luntur hanya karena bekerja sama dengan orang lain.
4 Banyak peserta didik takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara adil, pekerjaan dikerjakan oleh satu orang. Dalam
Cooperatif Learning pembagian tugas rata, setiap anggota harus dapat mempresentasikan apa yang telah didapat dalam kelompok sehingga
ada pertanggung jawaban secara individu.
D. Pengertian IPA
IPA merupakan singkatan kata-kata “Ilmu Pengetahuan Alam” merupakan terjemahan kata-kata Inggris natural science secara singkat disebut science.
Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam sedangkan science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam
IPA atau science adalah Ilmu yang mempelajari tentang peristiwa –peristiwa yang terjadi di alam ini Iskandar,1996:2.
Menurut Sutrisno, 2007:1.19 secara ringkas dapat dikatakan IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat
pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar, dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul. Jadi, IPA
mengandung tiga hal: proses usaha manusia memahami alam semesta, dan produk kesimpulannya betul. Prosedur pengamatan yang tepat dan prosedurnya
benar, dan produk kesimpulannya betul. Sedangkan menurut Conant dalam Djuanda,2006:35 IPA diartikan sebagai bangunan atau deretan konsep yang
saling berhubungan sebagai hasil dari eksperimen dan hasil observasi.
20
Berdasarkan uraian di atas, pengertian IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam semesta melalui pengamatan dan eksperimen yang
terkontrol.
E. Pembelajaran IPA di SD
Ilmu Pengetahuan
Alam IPA didefinisikan
sebagai kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP Depdiknas bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses penemuan, serta memiliki sikap
ilmiah, yang akan bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar. Sedangkan tujuan IPA menurut Badan Standar Nasional Pendidikan
2006 pembelajaran IPA di SDMI bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memperoleh keyakinan
terhadap kebesaran
Tuhan Yang
Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya. 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4. Mengembangkan ketrampilan
proses untuk
menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
6. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMPMTS.
21
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di SD memberikan kesempatan berbuat, berpikir, dan bertindak seperti ilmuwan sesuai
dengan tahap perkembangan anak dan menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari.
F. Model Pembelajaran Kooperatif dalam Pembelajaran IPA
Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar, ruang lingkup pembelajaran IPA meliputi: a mahluk hidup dan proses kehidupan, b bendamateri,c energy
dan perubahannya,d bumi dan alam semesta. Sedangkan sistem pembelajaran menekankan dalam pemberian pengalaman mengajar secara langsung melalui
penggunaan dan pengembangan ketrampilan siswa. Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Muslich 2007:52 bahwa belajar adalah kegiatan aktif dalam
membangun pemahaman suatu materi yang didapat oleh pengajar, belajar untuk mengontruksikan diri mereka sendiri. Dalam hal ini guru berperan sebagai
fasilitator dan dituntut mampu memberikan pengalaman agar siswa dapat membangun pemahaman terhadap diri mereka sendiri. Pada Sekolah Dasar,
proses pembelajaran dengan pengalaman akan lebih bermakna dan berkesan dalam membangun aspek perkembangan serta pemahaman pada diri siswa. Oleh
karena itu penerapan model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran yang tepat untuk dapat digunakan dalam pembelajaran IPA di
Sekolah Dasar terutama pada kelas atas kelas V dan VI. Sesuai dengan perkembangan pemahaman siswa kelas V, proses ini akan lebih membantu siswa
untuk dapat berpikir kritis serta mandiri dalam mempelajari dan membentuk pemahaman dalam diri siswa.