29 Penambahan pengisi mengakibatkan komposit kehilangan sifat elastisnya, dengan
kata lain, material komposit yang dihasilkan lebih rapuh brittle dan keras rigid. Kemampuan komposit HIPS untuk berdeformasi menjadi semakin terbatas seiring
dengan mengingkatnya kandungan pengisi di dalam komposit HIPS [2].
4.3.5 Kekuatan Bentur Impact Strength Komposit HIPS
Gambar 4.6 menunjukkan pengaruh penambahan bahan pengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit pada matriks HIPS terhadap kekuatan bentur
impact strength komposit.
Gambar 4.6 Pengaruh Kandungan Bahan Pengisi Terhadap Kekuatan Bentur Impact Strength Komposit
Dari Gambar 4.6 di atas dapat dilihat bahwa nilai kekuatan bentur komposit HIPS berpengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit cenderung
menurun seiring dengan bertambahnya komposisi abu di dalam matriks. Dari hasil uji bentur diperoleh bahwa nilai kekuatan bentur untuk HIPS murni 1000
sebesar 7,375 KJm
2
, kemudian menurun menjadi 4,848 KJm
2
; 3,383 KJm
2
; dan 3,183 KJm
2
untuk masing-masing ratio 955; 92,57,5; dan 9010. Penurunan kekuatan bentur komposit disebabkan massa matriks
mengalami penurunan sedangkan massa bahan pengisi bertambah, sehingga permukaan matriks tidak dapat menutupi permukaan pengisi dengan baik. Hal ini
2 4
6 8
10
1000 955
92,57,5 9010
K ek
ua ta
n B
ent ur
K J
m
2
Perbandingan HIPS dengan POFA
4,848 7,375
3,383 3,183
Universitas Sumatera Utara
30 menyebabkan interaksi antara matriks dan pengisi tidak lagi maksimal. Ikatan
permukaan yang lemah juga dapat menurunkan kekuatan bentur bahan komposit tersebut. Penambahan pengisi mengakibatkan komposit yang dihasilkan menjadi
lebih rapuh brittle [2] sehingga kemampuan komposit untuk menahan beban yang mendadak semakin menurun.
4.3.6 Kekerasan Hardness Rockwell Komposit HIPS
Gambar 4.7 menunjukkan pengaruh penambahan bahan pengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit pada matriks HIPS terhadap kekerasan
hardness rockwell komposit.
Gambar 4.7 Pengaruh Kandungan Bahan Pengisi Terhadap Kekerasan Hardness Komposit
Dari Gambar 4.7 di atas dapat dilihat bahwa bertambahnya komposisi abu di dalam matriks mengakibatkan nilai kekerasan komposit HIPS berpengisi abu
pembakaran biomassa kelapa sawit cenderung tetap namun tetap mengalami peningkatan. Dari hasil uji kekerasan dengan menggunakan Hardness Rockwell
diperoleh bahwa nilai kekuatan bentur untuk HIPS murni 1000 sebesar 106,8, kemudian cenderung meningkat menjadi 107,4; 108,5; dan 110,5 untuk masing-
masing ratio 955; 92,57,5; dan 9010.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
110 120
1000 955
92,57,5 9010
K ek
er a
sa n
R -s
ca le
Perbandingan HIPS dengan POFA
106,08 107,4
110,5 108,4
Universitas Sumatera Utara
31 Meningkatnya kandungan pengisi pada komposit mengakibatkan
meningkatnya kekerasan komposit HIPS berpengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit. Karena pada abu pembakaran biomassa kelapa sawit terdapat
kandungan unsur logam yang dapat mempengaruhi kekerasan komposit. Sehingga mampu memperkuat struktur material pada bahan komposit dan akhirnya dapat
meningkatkan nilai kekerasannya. Kekerasan merupakan sifat mekanik yang menunjukkan ketahanan terhadap deformasi platis atau permanen. Sifat kekerasan
juga dipengaruhi oleh faktor porositas bahan tersebut, karena porositas berkurang membuat tingkat kepadatan bahan dapat meningkatkan kekerasan. Nilai porositas
yang rendah menunjukkan bahwa bahan tersebut memiliki rongga- rongga lebih kecil, sehingga memperkuat struktur material pada bahan [27].
4.3.7 Scanning Electron Microscopy SEM