Kadar Abu Komposit HIPS Spesific Gravity Komposit HIPS

25 gelombang 1600 cm -1 terdapat regang alkena C=C [25]. Pada panjang gelombang 2866,2 cm -1 dan 2873,94 cm -1 terdapat regang C H [25]. Penggabungan antara matriks dan bahan pengisi merupakan reaksi fisika mekanik saja dan tidak terjadi reaksi kimia di dalam pembentukan komposit ini. Pada komposit HIPS- POFA, masih terdapat panjang gelombang yang sama dengan gugus pengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit yang telah ditreatment yaitu 3765,05 cm -1 yang menunjukkan bahwa terdapat gugus Si –OH pada komposit [21]. 4.3 ANALISA SIFAT FISIKA DAN MEKANIK KOMPOSIT HIPS BERPENGISI ABU PEMBAKARAN BIOMASSA KELAPA SAWIT

4.3.1 Kadar Abu Komposit HIPS

Abu pembakaran biomassa kelapa sawit sebagai bahan pengisi diperoleh dari industri kelapa sawit yang mana merupakan limbah hasil pembakaran biomassa kelapa sawit sebagai bahan bakar pada boiler. Pada proses pembakaran, senyawa-senyawa organik pada biomassa akan hilang dan akan meninggalkan senyawa anorganik dalam persen yang besar. Dalam pembakaran sempurna diasumsi senyawa organik berupa molekul-molekul air dan karbon akan terdekomposisi menjadi senyawa anorganik, yang mana senyawa anorganik tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengisi dalam beton dan komposit [3]. Adapun kadar abu dari komposit HIPS-POFA dapat dilihat dari Tabel 4.1. Tabel 4.1 Kadar Abu Komposit HIPS – POFA Komposisi Kadar Abu Murni 0,02 955 4,81 92,57,5 7,38 9010 9,04 Hasil pengujian komposit menunjukkan bahwa kadar abu meningkat dengan meningkatnya kandungan bahan pengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin bertambahnya bahan pengisi akan mengakibatkan komposit mengandung lebih banyak senyawa-senyawa yang tidak terdekomposisi, dan dapat dilihat pada HIPS murni menyisakan abu sebesar 0,02 yang mana kandungannya merupakan senyawa-senyawa organik. Berbeda dengan komposit berpengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit yang lebih Universitas Sumatera Utara 26 banyak senyawa-senyawanya bersifat anorganik. Abu pembakaran biomassa kelapa sawit mengandung sejumlah besar bahan-bahan yang tidak terbakar, silika, dan alumunium [3].

4.3.2 Spesific Gravity Komposit HIPS

Gambar 4.3 menunjukkan pengaruh penambahan bahan pengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit pada matriks HIPS terhadap spesific gravity komposit yang dihasilkan. Gambar 4.3 Pengaruh Kandungan Bahan Pengisi Terhadap Spesific Gravity Komposit HIPS-POFA Gambar 4.3 di atas menunjukkan pengaruh penambahan bahan pengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit atau palm oil fuel ash POFA treatment pada matriks HIPS terhadap specific gravity komposit. Pada gambar di atas terlihat bahwa specific gravity komposit cenderung meningkat. Pada HIPS murni specific gravity sebesar 1,0419 dan kemudian meningkat sebesar 1,0840; 1,0992; dan 1,1170 untuk masing-masing ratio komposisi 955; 92,57,5; 9010. Specific gravity merupakan ukuran densitas suatu material dibandingkan dengan densitas air. Terjadi peningkatan specific gravity dengan meningkatnya kandungan bahan pengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit dan HIPS. Hal ini menunjukkan jumlah kekosongan atau porositas yang berkurang, sehingga kepadatan meningkat dan tentunya berat jenis menjadi meningkat [26]. 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1000 955 92,57,5 9010 Speci fi c G rav it y Perbandingan HIPS dengan POFA 1,0419 1,0840 1,1170 1,0992 Universitas Sumatera Utara 27

4.3.3 Kekuatan Tarik Tensile Strength Komposit HIPS